Unik

Menguak Suku Indian Ber Agama Islam di Amerika

Ternyata sebelum kedatangan Christoper Columbus (yang katanya penemu benua Amerika), umat Islam sudah terlebih dahulu menemukannya. Sebuah fakta yang tak terbantahkan lagi jika umat Islam sudah lebih dulu berada di daratan luas yang kini bernama Amerika, jauh beberapa abad sebelum kedatangan Columbus yang meng-klaim sebagai penemu Amerika. Fakta yang paling gampang ditemui nama serupa dengan kota suci umat Islam seperti Mecca di Indiana, Medina di Idaho, Medina di New York, Medina dan Hazen di North Dakota, Medina di Ohio, Medina di Tennessee, Medina di Texas yang paling besar dengan penduduk 26,000, Medina di Ontario Canada, kota Mahomet di Illinois, Mona di Utah, dan Arva di Ontario Canada, dan beberapa nama seperti California (Caliph Haronia), Alabama (Alah Bumnya), Arkansas (Arkan-sah) dan Tennesse (Tanasuh), T Allah Hassee (Tallahassee), Alhambra, Islamorada dan sekitar 500 nama kota lainnya berasal dari kata Arab.


Quote:
Distorsi Sejarah Islam Amerika

Sejarah resmi selama ini mengatakan bahwa Christopher Columbus-lah yang menemukan daratan luas yang kemudian disebut Amerika. Hal ini ternyata tidak benar. Karena 70 tahun sebelum Columbus menjejakkan kaki di amerika, daratan yang disangkanya India, Laksamana Muslim dari China bernama Ceng Ho (Zheng He) telah mendarat di Amerika. Bahkan berabad sebelum Ceng Ho, pelaut-pelaut Muslim dari Spanyol dan Afrika Barat telah membuat kampung-kampung di Amerika dan berasimilasi secara damai dengan penduduk lokal di sana. Penemu Amerika bukanlah Columbus. Penemu Amerika adalah Umat Islam. Mereka menikah dengan penduduk lokal, orang-orang Indian, sehingga menjadi bagian dari local-genius Amerika.

Ada sejumlah literatur yang berangkat dari fakta-fakta empirik bahwa umat Islam sudah hidup di Amerika beberapa abad sebelum Colombus datang. Salah satunya yang paling popular adalah essay Dr. Youssef Mroueh, dari Preparatory Commitee for International Festivals to celebrate the millennium of the Muslims arrival to the Americas, tahun 1996, yang berjudul “Precolumbian Muslims in America”.

Dalam essaynya, Doktor Mroueh menulis, “Sejumlah fakta menunjukkan bahwa Muslimin dari Spanyol dan Afrika Barat tiba di Amerika sekurang-kurangnya lima abad sebelum Columbus. Pada pertengahan abad ke-10, pada waktu pemerintahan Khalifah Umayyah, yaitu Abdurrahman III (929 – 961M), kaum Muslimin yang berasal dari Afrika berlayar ke Barat dari pelabuhan Delbra (Palos) di Spanyol, menembus “samudra yang gelap dan berkabut”. Setelah menghilang beberapa lama, mereka kembali dengan sejumlah harta dari negeri yang “tak dikenal dan aneh”. Ada kaum Muslimin yang tinggal bermukim di negeri baru itu, dan mereka inilah kaum imigram Muslimin gelombang pertama di Amerika.”


Granada, benteng pertahanan terakhir ummat Islam di Eropa jatuh pada tahun 1492. Pada pertengahan abad ke-16 terjadilah pemaksaan besar-besaran secara kejam terhadap orang-orang Yahudi dan Muslimin untuk menganut agama Katholik, yang terkenal dalam sejarah sebagai Spanish Inquisition. Pada masa itu keadaan orang-orang Yahudi dan orang-orang Islam sangat menyedihkan, karena penganiayaan dari pihak Gereja Katolik Roma yang dilaksanakan oleh inkuisisi tersebut. Ada tiga macam sikap orang-orang Yahudi dan orang-orang Islam dalam menghadapi inkusisi itu:

* Pertama, yang tidak mau beralih agama. Akibatnya mereka disiksa kemudian dieksekusi dengan dibakar atau dipancangkan di kayu salib.

* Kedua, beralih agama menjadi Katholik Roma. Mereka itu diawasi pula apakah memang berganti agama secara serius atau tidak. Kelompok orang Islam yang beralih agama itu disebut kelompok Morisko, sedangkan yang dari agama Yahudi disebut kelompok Marrano.

* Ketiga, melarikan diri atau hijrah menyeberang Laut Atlantik yang dahulunya dinamakan Samudra yang gelap dan berkabut. Inilah kelompok imigran gelombang kedua di negeri baru itu.

Penganiayaan itu mencapai puncaknya semasa Paus Sixtus V (1585-1590). Sekurang-kurangnya ada dua dokumen yang menyangkut inkusisi ini. Yang pertama, Raja Spanyol Carlos V mengeluarkan dekrit pada tahun 1539 melarang penduduk bermigrasi ke Amerika Latin bagi keturunan Muslimin yang dihukum bakar dan dieksekusi di kayu sula itu. Yang kedua dekrit itu diratifikasi pada 1543, dan disertai perintah pengusiran Muslimin keluar dari jajahan Spanyol di seberang laut Atlantik. Ini adalah bukti historis adanya imigran Muslimin gelombang kedua sebelum tahun 1543 (dekrit kedua). Ada banyak literatur yang membuktikan adanya kehadiran Muslimin gelombang pertama ke Amerika jauh sebelum zaman Columbus. Bukti-bukti itu antara lain:


* Abul-Hassan Ali Ibnu Al-Hussain Al-Masudi merupakan seorang pakar sejarah dan geografi yang hidup dari tahun 871-957 M. Dalam karyanya yang berjudul “Muruj adh-dhahab wa maad aljawhar” (Hamparan Emas dan Tambang Permata), Abu Hassan menulis bahwa pada waktu pemerintahan Khalifah Abdullah Ibn Muhammad (888-912), penjelajah Muslim Khasykhasy Ibn Sa’ied Ibn Aswad dari Cordova-Spanyol, telah berlayar dari Delba (Palos) pada 889, menyeberang Samudra yang gelap dan berkabut dan mencapai sebuah negeri yang asing (al-ardh majhul) dan kembali dengan harta yang mentakjubkan. Pada peta Al-Masudi terbentang luas negeri yang disebutnya dengan al-ardh majhul. [Al-Masudi: Muruj Adh-Dhahab, Vol. 1, P. 1385]

* Loe Weiner, pakar sejarah dari Harvard University, dalam bukunya “Africa and the Discovery of America” (1920) menulis bahwa Columbus telah mengetahui kehadiran orang-orang Islam yang tersebar seluas Karibia, Amerika Tengah dan Utara, termasuk Canada. Mereka berdagang dan telah melakukan asimilasi perkawinan dengan orang-orang Indian dari suku Iroquois dan Algonquin.

* Geografer dan pembuat peta bernama Al-Syarif Al-Idrisi (1099- 1166) menulis dalam bukunya yang terkenal Nuzhat al-Musytaq fi Ikhtiraq al-Afaaq (Ekskursi dari yang Rindu Mengarungi Ufuq) bahwa sekelompok pelaut dari Afrika Utara berlayar mengarungi Samudra yang gelap dan berkabut dari Lisbon (Portugal) dengan maksud mendapatkan apa yang ada di balik samudra itu, betapa luasnya dan di mana batasnya. Mereka menemukan pulau yang penghuninya bercocok tanam dan telah mempergunakan bahasa Arab.


Sumber

Enam Jenis Ikan Ini Berkadar Merkuri Tinggi



Quote:
Hidangan dari ikan laut, siapa yang tak suka? Dari sisi nutrisi, ikan juga merupakan salah satu penyuplai zat-zat yang dibutuhkan tubuh. Ikan kaya akan protein, omega 3, dan lemak tak jenuh yang baik untuk tubuh.

Namun bukan berarti semua ikan sehat. Beberapa jenis ikan justru berbahaya bagi kesehatan manusia. "Beberapa mengandung kadar merkuri tinggi, yang dapat mempengaruhi janin atau perkembangan saraf anak," kata Mira Ilic, ahli gizi di Cleveland Clinic Foundation. Ia mencontohkan ikan makerel, yang kerap dijual segar atau dalam bentuk kalengan.

Berdasarkan data Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) Amerika Serikat, ada beberapa jenis ikan yang memiliki kadar merkuri tinggi. Lembaga ini selalu memperbaharui daftar kandungan merkuri dalam seafood yang dapat dijadikan acuan. "Wanita hamil dan anak-anak sangat berisiko dan harus menghindari ikan yang ada dalam daftar ini," ujar Ilic.

Berikut ini adalah ikan-ikan yang memiliki kandungan merkuri tertinggi:


Hiu
Ikan yang berada di bagian atas rantai makanan ini mengkonsumsi ikan lain untuk bertahan hidup-dan sering kali ikan-ikan yang dimangsanya telah terkontaminasi merkuri.


Todak
Ikan tropis satu ini juga merupakan predator tingkat pertama yang memakan ikan lainnya yang tercemar merkuri.


King Mackerel (Tenggiri Amerika)
Jauhkan diri Anda dari predator rakus ini, kecuali jika Anda ingin mengambil risiko keracunan merkuri.


Tilefish
Ada banyak jenis ikan ini. Namun EPA tidak membuat pernyataan yang berbahaya itu jenis tertentu atau semua varietas.


Albacore
Tuna albacore memiliki kandungan merkuri tingkat menengah. Jadi, jika Anda akan mengkonsumsinya, EPA menyarankan membatasi diri untuk tidak lebih dari satu porsi seberat 6 ons per minggu. Aturan sama berlaku juga untuk tuna steak, yang juga kandungan merkurinya berada pada tingkat menengah.
Sumber

Misteri Aramu Muru Portal Kuno ke Dunia Lain

Beberapa orang menganggapnya hanyalah sebuah pekerjaan yang belum selesai dari tukang batu kuno. Tapi banyak legenda setempat mengatakan bahwa Aramu Muru adalah portal atau gerbang ke dunia lain.


Tidak diketahui kapan Aramu Muru dibuat dan siapa yang membuatnya - tetapi kemungkinan besar Aramu Muru dibuat sebelum Inca. Tidak ada penelitian arkeologi telah dilakukan di sini.

Portal batu besar ini terletak di tempat yang tidak biasa yaitu di hutan batu Hayu Marca ("Kota para dewa") di dekat tepi Danau Titicaca. Puncak raksasa dari granit merah menjulang dari tanah kering Altiplano di sini. Proses erosi telah membentuk jembatan alam, gua-gua aneh dan patung-patung alam. Seringkali sulit untuk mengatakan apakah beberapa bentuk aneh telah dibentuk oleh alam atau manusia.



Aramu Muru
 dipotong di sisi salah satu puncak granit tersebut. Portal ini tingginya 7 m dan lebar 7 m, dengan ceruk berbentuk seperti huruf "T" di tengah bawah. Permukaan portal dipoles. Ceruk dalamnya sekitar 2 m - cukup untuk satu orang masuk ke dalamnya. Di tengah-tengah ceruk ada ceruk yang lebih kecil.

Di sisi lain dari tebing, pada jaman dulu terletak sebuah terowongan, yang sekarang diblokir dengan batu untuk mencegah orang-orang memasukinya agar tidak terjadi kecelakaan. Beberapa orang percaya bahwa terowongan itu menuju ke Tiahuanaco.

MONUMEN-MONUMEN KUNO YANG SIMILAR
Bagi mereka yang percaya bahwa Aramu Muru adalah gerbang ke dimensi lain, mereka berargumen bahwa gerbang ini mirip gerbang-gerbang yang ditemukan di Reruntuhan Paquime Casa Grande di Chihuahua, Meksiko seperti dibawah ini

Paquime Casa Grande
Pintu-pintu di Paquime yang juga berbentuk huruf "T"

Dan seringkali juga dihubungkan dengan Gerbang Matahari atau Stargate yang ditemukan di Tiwanaku seperti dibawah ini:

Gerbang yang diberi dijuluki sebagai Stargate di Tiwanaku

atau juga seringkali dikaitkan dengan Makam raja Midas di Turki
Beberapa arkeolog pikir ini adalah makam Midas, namun baru-baru ini beberapa arkeolog ada juga yang berpendapat ini adalah sebuah kuil Dewi Cybele. Sedangkan beberapa penggemar teori portal, menganggap ini adalah salah satu portal dari dunia kuno

Sedangkan bagi mereka yang percaya bahwa Amaru Muru hanyalah pekerjaan yang tidak selesai berargumen bahwa Gerbang ini memiliki beberapa kesamaan mendasar dengan arsitektur batu yang dipotong di India yang juga belum selesai yang bernama Gua Son Bhandar atau Gua Bihar. Legenda lokal di sana juga menceritakan tentang harta yang luar biasa banyak di dalamnya.


MIMPI JOSE LUIS DELGADO MAMANI

Pemandu wisata lokal Jose Luis Delgado Mamani punya mimpi yang tidak biasa di tahun 90an. Dia melihat gunung merah aneh dengan gerbang dipotong di dalamnya. Pintu portal ini terbuka dan cahaya biru berkilauan bersinar dari dalamnya.


Mamani terkejut menemukan pegunungan yang mirip dengan yang ada di mimpinya. Dia bertanya pada penduduk lokal apakah ada beberapa gerbang yang dipotong pada tebing ini - dan, ya, mereka membenarkan - ada gerbang. Beberapa mencoba menghalangi Mamani untuk pergi ke sana, karena penduduk lokal percaya bahwa gerbang tersebut menuju ke alam lain.

Ketika Mamani mencapai gerbang tersebut, ia hampir pingsan kegirangan - ini adalah situs yang ia lihat dalam mimpinya.

Cerita ini segera menjadi headline surat kabar lokal dan beberapa lama kemudian menyebar ke pers internasional.


LEGENDA TENTANG ARAMU MURU
Menurut legenda lokal (mungkin - sedikit dihiasi dengan beberapa mistik kontemporer), gerbang ini mengarah ke dunia roh atau bahkan - ke dunia para dewa.

Portal Keabadian
Portal ini dibuat di masa lalu. Pada waktu itu para pahlawan besar bisa melewati portal dan bergabung di jajaran para dewa. Kadang-kadang dewa-dewa ini kembali ke bumi melalui gerbang ini "untuk memeriksa semua kerajaan".


Cakram Emas
Legenda mengatakan bahwa gerbang itu terbuka untuk sementara waktu di abad ke-16. Waktu itu conquistador Spanyol membantai orang-orang Inca dan menjarah harta yang banyak di kota Cusco.


Di kuil Inca yang paling penting - kuil Coricancha (sekarang disana berdiri Gereja Santo Domingo) - terletak peninggalan yang sangat berharga yaitu cakram-cakram emas.

Menurut legenda, cakram ini diberikan oleh dewa untuk bangsa Inca. Cakram-cakram tersebut memiliki kemampuan penyembuhan yang mujarab.

Dua cakram tersebut disita oleh orang Spanyol, tapi yang ketiga - yang terbesar - menghilang tanpa jejak.

Lari dari Cusco menuju ke ... dunia lain
Seorang imam candi Coricancha - bernama Aramu Muru - berhasil melarikan diri dari malapetaka mematikan di Cusco. Dia membawa cakram emas yang paling besar tersebut bersamanya.



Aramu Muru mencapai bukit Hayu Marca dan bersembunyi di sana untuk sementara waktu. Dia kemudian bertemu dengan seorang imam Inca - penjaga portal dan, ketika penjaga tersebut tahu bahwa Aramu Muru berusaha menyelamatkan salah satu cakram emas, maka diaturlah ritual khusus di pintu gerbang.

Ritual rahasia ini membuka portal raksasa dan cahaya biru bersinar dari dalamnya. Aramu Muru memasuki portal dan tidak pernah terlihat lagi. Pintu gerbang itu pun mendapatkan namanya.

Penodaan
Kemudian tempat ini ditemukan oleh orang Spanyol. Mereka menodainya, menghancurkan setiap artefak yang terlihat dan menyatakan bahwa ini adalah tempat yang jahat - pintu gerbang ke neraka.

Legenda diataspun bercerita tentang masa depan: satu hari portal ini akan terbuka. Dan portal akan tampak jauh lebih besar daripada yang terlihat sekarang. Dewa akan kembali melalui gerbang itu ke Bumi dengan kapal matahari mereka.

Mitologi Modern
Situs legendaris ini juga telah menjadi inspirasi bagi banyak cerita dan teori kontemporer. Misalnya, - beberapa warga mengatakan bahwa kedatangan "dewa" sekarang ini kadang dapat diamati. Dari waktu ke waktu terlihat penampakan cahaya biru misterius bersinar dari ceruk dan mahluk bersinar keluar dari portal ini. Cerita lain mengatakan, bahwa pada waktu tertentu dalam setahun tebing ini menjadi transparan. Peneliti kegiatan paranormal melaporkan bola biru bersinar dan disc berbentuk benda putih terang di sini.


Aramu Muru sering dikunjungi oleh wisatawan, yang tertarik pada tempat-tempat yang misterius. Pencari pengalaman mistis melangkah masuk ke dalam ceruk dan menyandarkan kepala mereka ke tebing. Beberapa orang yang melakukan itu melaporkan melihat bintang-bintang, beberapa lagi melihat kolom api, beberapa lainnya mengaku mendengar musik berirama.

Di zaman yang katanya modern seperti abad ke-20 dan ke-21 ini, legenda-legenda baru terus bermunculan entah dari mana di berbagai situs di seluruh dunia. Ada yang mengatakan "Aramu Muru", terkait dengan alien kuno yang pernah mengunjungi bumi, ada juga yang mengkaitkannya dengan Lemuria dan Mu.

Penjelasan yang paling masuk akal mungkin adalah bahwa Aramu Muru adalah batu candi yang belum selesai. Seiring waktu berlalu, orang-orang terpesona oleh pintu ini, dan terinspirasi untuk menciptakan legenda tentang gerbang ke dunia roh atau gerbang ke dimensi lain atau gerbang ke sisi lain alam semesta.

sumber

Dokumen Matematika China Kuno

Sekelompok ahli di China mengumumkan hal penting, mengenai dokumen matematika yang berusia 2.200 tahun. Dan dokumen ini merupakan dokumen paling kuno yang pernah ditemukan di negara tersebut.

Dokumen tersebut ditulis dalam sebuah daun bambu, yang diperkirakan berasal dari era Warring States, antara tahun 475-221 Sebelum Masehi (SM). Dalam dokumen tersebut memperlihatkan pengalian yang lebih rendah dari 100, serta fraksi tertentu.

Dokumen eksakta ini satu-satunya yang ditemukan sebelum masa dinasti berdiri di China, sekitar tahun 221-206 SM, yaitu dinasti Qin. Dan hal ini menunjukkan betapa pentingnya bilangan bagi masyarakat pada waktu itu.

"Itu sangat canggih pada waktu itu, dan merupakan penemuan terpenting dalam sejarah matematika bagi China bahkan dunia," Kata Guo, direktur sejarah matematika di China.

Dokumen tersebut ditemukan dalam koleksi 2.500 lembar bambu, yang sebelumnya telah dimiliki oleh Universitas Tsinghua, dan banyak dari dokumen tersebut yang dibawa ke luar negeri secera ilegal.


Sumber

Misteri Prajurit AS yang Hilang di Nusantara

Pemerintah Amerika Serikat hingga kini masih aktif mencari jenazah para
prajurit mereka yang hilang semasa konflik berkecamuk pada masa lalu, seperti Perang Korea (1950-1953) dan Perang Vietnam (1960-1970).
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Chuck Hagel dan Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, dalam pertemuan di Jakarta, akhir Agustus 2013, menyepakati kerja sama pencarian jenazah para serdadu AS yang hilang di Nusantara semasa Perang Dunia II (1939-1945).

Kementerian Pertahanan RI tidak menjelaskan tim dan lokasi pencarian jenazah para prajurit AS tersebut secara rinci. "Kita sepakat untuk membantu pencarian jenazah prajurit AS yang hilang semasa Perang Dunia II di Indonesia," kata Purnomo, awal pekan lalu.

Tidak banyak orang Indonesia, bahkan termasuk para pejabat senior Kementerian Pertahanan, yang mengetahui kiprah serdadu AS dari babak awal hingga bagian terakhir Perang Dunia II di wilayah Nusantara.

Pada awal Perang Dunia II di mandala Pasifik sebagai bagian dari Komando ABDA (America, British, Dutch, and Australia), beragam satuan militer AS dikirim ke wilayah Hindia-Belanda. AS mengirimkan armada ang¬katan laut (US Navy), batalyon artileri angkatan darat (US Army), dan pasukan udara angkatan darat (US Army Air Force/USAAF, cikal bakal Ang-katan Udara AS).
Semula mereka dipersiapkan untuk memperkuat pertahanan Filipina yang diserang Jepang seiring dengan serbuan ke Pearl Harbor, Hawaii.

Gavan Daws, dalam buku Prisoners of the Japanese: POWs of the World War II in the Pacific, menjelaskan, salah satu kesatuan itu dikirim ke Pulau Jawa, yakni Batalyon 2 Satuan Artileri 131, yang menjadi bagian dari pasukan Garda Nasional Texas. Batalyon tersebut bermarkas besar di Jack County, daerah pertanian sebelah barat laut kota Dallas. Para prajurit dari kesatuan itu populer dengan julukan "Jacksboro Boys".


Para penerbang USAAF dari Pursuit Group 17 di bawah pim-pinan Mayor Charles A "Bud" Sprague juga dikirim ke Jawa. Mereka bertolak dari Brisbane, Australia, pada 16 Januari 1942 dan tiba tanggal 25 Januari 1942 di Surabaya.

Carl Molesworth, dalam buku P-40 Warhawk Aces of the Pacific, mencatat, para penerbang AS itu menerbangkan pesawat tempur P-40 Warhawk dan di¬dukung awak darat yang diangkut dengan pesawat C-47. Sebagian dari mereka adalah veteran pertempuran di Filipina dan se-bagian lain adalah penerbang yang baru tiba dad AS.

Adapun sebagian besar pelaut US Navy berasal dari Armada Asia (US Asiatic Fleet) yang ber-pangkalan di Manila, Filipina, yang waktu itu masih menjadi koloni-persemakmuran AS. Armada Asia waktu itu dilengkapi sejumlah kapal perang, termasuk kapal komando (flagship) Armada Asia USS Houston (CA-30), yang merupakan kapal penjelajah berat (heavy cruiser) kelas Northampton.

James D Hornfischer, penulis buku Ship of Ghosts, mencatat kisah keberanian dan tragedi yang menimpa para awak USS Houston yang tenggelam di ujung barat Teluk Banten pada 1 Maret 1942 setelah terlibat dalam. Pertempuran Laut Jawa yang legendaris itu.

Setelah Jepang mengalahkan armada sekutu, invasi pun ber-langsung di Jawa. Batalyon 2 Artileri 131 dari Texas, yang se-belumnya ditempatkan di Singa-sari (kini Pangkalan TM AU Abdurrahman Saleh, Malang), diperintahkan bergeser ke Jawa Barat. Mereka menjadi bagian . dari Blackforce, pasukan ga-bungan Australia, AS, dan Inggris, yang dipimpin Brigadir Jenderal Blackburn asal Afrika Selatan.

Daws mencatat, pasukan ter-sebut bertempur di Leuwiliang hingga mundur ke arah Bandung sebelum akhirnya Panglima AD Hindia-Belanda Jenderal Hein Ter Poorten menyerah ke¬pada Jepang di Kalijati, Subang,
8 Maret 1942. Penyerahan tanpa syarat itu mulai berlaku tanggal 9 Maret 1942.

Misteri jumlah korban
Jumlah korban prajurit AS yang hilang semasa Perang Dunia II di Nusantara belum di-ungkapkan secara pasti oleh Chuck Hagel. Hornfischer mem-beri catatan, dari 1.168 pelaut di USS Houston, hanya 291 orang yang pulang ke AS. Saat dia selesai menulis bukunya pa¬da Februari 2006, hanya 42 orang yang masih hidup.

Sejarawan Didi Kwartanada mengatakan, di Indonesia sedikit sekali sejarawan yang mendalami masa pendudukan Jepang dari sisi AS dan sekutu. Upaya memperkirakan jumlah korban ditelusuri dari beragam sumber. Mengenai para penerbang Pursuit Group 17 yang bertugas di Jawa Timur, misalnya, Molesworth hanya menyebutkan, mereka membukukan 49 kemenangan atas Jepang dan kehilangan 17 pesawat. Namun, tidak dicatat berapa banyak penerbang yang hilang atau gugur.

Tidak ketinggalan misteri Batalyon 2 dari Artileri 131 Texas yang dijuluki "The Lost Battalion from Texas" oleh masyarakat AS.

Upaya mengembalikan jenazah personel militer yang gugur di medan perang adalah tradisi penting bagi AS dan sekutunya. Di lain pihak, kerja sama dari pihak Indonesia merupakan salah satu diplomasi militer dan people-to-people yang simpatik sekaligus menjadi pelajaran bagi masyarakat Indonesia tentang penghargaan negara terhadap para prajurit yang gugur dalam tugas.


Sumber

Penelitian: Manusia Prasejarah Tidak Pernah Ada


Tanpa harus mengkonfrontir teori manusia purba dengan Al-Quran, sebenarnya ilmu pengetahuan terbaru sudah mematahkannya. Beberapa temuan terakhir justru menunjukkan bahwa teori tentang manusia purba semakin jelas kebohongannya.

Bukti-bukti ilmiyah yang dahulu sering diajukan oleh kalangan evolusionis, satu per satu kini RONTOK. Semakin hari semakin terkuak fakta bahwa Teori Manusia Purba adalah Sebuah Kebohongan Super Besar Sepanjang Sejarah.

Selama ini kita memang dicekoki teori manusia purba dalam kurikulum pendidikan. Para evolusionis telah merekayasa skema khayalan dengan sangat fantastis. Bahkan seringkali dilengkapi dengan ilustrasi yang nampak sangat realistis. Konyolnya, semua itu masuk ke dalam kurikulum pendidikan di seluruh dunia, termasuk di dunia Islam.

Mereka memasukkan Australopithecus, ras kera yang telah punah sebagai ras 'nenek moyang manusia'. Padahal ada jurang besar dan tak berhubungan antara kera dan manusia.


Adapun ras manusia primitif menurut mereka, sebenarnya hanya variasi dari ras manusia modern, namun dibesar-besarkan sebagai spicies yang berbeda. Faktanya, tidak ada urutan kronologis seperti itu. Banyak yang hidup pada priode yang sama yang berarti tidak ada evolusi, bahkan ada yang lebih tua dari jenis yang diklaim sebagai nenek moyangnya.

Tatkala para evolusionis tak juga menemukan satu fosilpun yang bisa mendukung teori mereka, terpaksa mereka melakukan kebohongan.Contoh yang paling terkenal adalah manusia Piltdown yang dibuat dengan memasangkan TULANG RAHANG ORANG HUTAN pada tengkorak manusia

Fosil ini telah Membohongi Dunia Ilmu Pengetahuan Selama 40 tahun lebih.

Begini Kisahnya :
Pada tahun 1912 seorang ahli palaentologi amatir bernama Charles Dawson mengklaim bahwa dia telah menemukan sebuah tulang rahang dan fragmen tengkorak di sebuah lubang dekat Piltdown, Inggris. Tulang itu mirip tulang rahang hewan namun gigi dan tengkoraknya seperti milik manusia. Spesimen ini dinamakan Manusia Piltdown dan diduga berumur 500.000 tahun.

Rekonstruksi terhadap manusia Piltdown dilakukan dan setelah dipajang di berbagai mueium sebagai bukti nyata evolusi manusia. Selama lebih dari 40 tahun sejumlah penafsiran dan gambar dibuat. Banyak artikel ilmiyah tentang manusia piltdown ini, termasuk 500 tesis doktor tentangnya.

Namun pada tahun 1953, hasil pengujian secara menyeluruh terhadap fosil tersebut menunjukkan kepalsuannya. Tengkorak tersebut berasal dari manusia yang hidup beberapa ribu tahun yang lalu, sedangkan tulang rahangnya berasal dari bangkai kera yang baru terkubur beberapa tahun. Gigi-giginya ditambahkan kemudian agar terlihat mirip manusia lalu persendiannya disumpal. Setelah itu seluruh fosil diwarnai dengan potasium dokromat agar tampak kuno.

Kalau kita menyodorkan ayat Allah SWT di dalam Al-Quran Al-Karim dan hadits Rasulullah SAW tentang manusia pertama, besar kemungkinan para hamba sahaya teori evolusi akan menentangnya. Mereka akan mencari alibi dan dalih untuk membuat penafsiran 'lain' alias menentang kebenaran yang ada di dalamnya.

Berapa banyak dari umat Islam yang masih saja percaya bahwa ada manusia sebelum nabi Adam. Fanatisme buta kepada teori evolusi telah membuat mereka menentang apa yang telah Allah SWT sampaikan dalam kitab suci.


Jadi jawaban yang benar adalah bahwa manusia purba tidak pernah ada, sebab teori evolusi juga tidak pernah terbukti. Ada sejuta kejanggalan yang memaksa teori evolusi termasuk teori manusia purba HARUS DI HAPUS dari kurikulum pendidikan sekolah.
Adam alaihissalam adalah makhluk cerdas pertama di muka bumi. Dengan kedatangan beliau, maka untuk pertama kalinya bumi didatangi oleh makhluk cerdas dari luar angkasa (alien). Kecerdasan manusia sungguh merupakan loncatan besar dalam sejarah bumi, yang sebelumnya hanya dihuni oleh makhluk-makhluk kelas bawah berupa hewan dan tumbuhan.

Surat Al Mukminun Ayat 12-14,Surat ini memiliki kandungan yaitu:
Proses kejadian manusia, yaitu:

1. Allah SWT menjadikan saripati tanah dalam tubuh manusia sebagai nutfah (air yang berisi spermatozoa atau disebut sperma) yang terdapat pada seorang laki-laki.
2. Melalui proses senggama, nutfah masuk ke dalam qarar (rahim atau kandungan ibu), nutfah bertemu dengan sel telur atau ovum, sehingga terjadi pembuahan.
3. Setelah pembuahan, lalu berproses menjadi ‘alaqah (gumpalan darah).
4. Dari ‘alaqah kemudian Allah SWT menjadikannya sebagai mudgah (segumpal daging).
5. Kemudian dari mudgah (gumpalan daging) oleh Allah SWT dijadikan I’zaam (tulang atau rangka).
6. I’zaam (tulang atau rangka) kemudian di balut atau dibungkus dengan daging, lalu Allah menjadikan sebagai makhluk berbentuk lain, yaitu manusia yang masih kecil dalam kandungan.
Sumber

Mumtaz, Makhluk Jadi-jadian yang Paling Banyak Dikunjungi


Apakah Anda percaya ada mahluk setengah hewan dan setengah lagi manusia? Jika tidak berkunjunglah ke kebun binatang di Karachi, Pakistan, maka Anda akan menemukan mahluk tersebut, yang mempunyai kepala manusia dan badan rubah.

Mahluk ini cukup terkenal di Pakistan, dan ia memiliki nama Mumtaz Begum. Penamaan mahluk ini berdasarkan mitos yang beredar secara turun temurun, yang telah menjadi daya tarik bagi kebun binatang ini selama beberapa generasi.

Ia ditempatkan di samping kandang gajah dan rusa, dan tersembunyi di balik paviliun yang juga di kurung dan di batasi oleh jeruji besi serta di hias dan tertidur sambil kepalanya tetap terjaga dan tidak tertidur.

Mumtaz sendiri merupakan mahluk yang mempunyai kecerdasan dan kepandaian dalam meramal. Setiap harinya, orang-orang datang untuk sekedar berbicara dengannya, sambil merasakan kebahagiaan setelah melakukan perbincangan tersebut.

"Orang-orang yang berkunjung kesini pergi dengan bahagia. Saya senang bisa membuat mereka bahagia. Ada ikatan cinta antara saya dan mereka. Hidup itu singkat jadi harus dihabiskan dengan menebar senyuman," cap Mumtaz.

Pengunjung yang berbicara dengan Mumtaz ini bukan hanya dari kalangan anak kecil saja, tetapi mereka yang dewasa pun membuat percakapan dengan mahluk ini seperti meminta jodoh dan kapan mereka menikah, bahkan ibu hamil terkadang datang untuk menanyakan nasib anaknya kelak.

Mumtaz sendiri bukan mahluk aneh, melainkan ada orang di balik mahluk tersebut. Adalah Murad Ali yang berusia 33 tahun, orang di balik Mumtaz, ia memakai tubuh rubah dan masuk menjadi karakter tersebut selama 12 jam dalam satu hari.

Ia mewarisi peran ini dari ayahnya, yang telah meninggal 16 tahun yang lalu. Bagi direktur kebun binatang sendiri, Mumtaz adalah penghuni kebun binatang yang akan terus ada, walaupun peran di baliknya akan terus berganti, dan telah menjadi daya tarik selama kurang lebih 40 tahun[/url].


Sumber

Ada Kungfu Khusus Untuk Pramugari di China


Pramugari di China diberikan pelatihan kung fu untuk menjaga diri dari penumpang yang iseng dalam waktu dekat ini. Para pramugari ini nantinya akan dilatih oleh seorang master kung fu terkenal.

Perguruan tinggi, Southwest Airline College, telah menandatangani kesepakatan dengan master kung fu, Tu Tengyao, untuk menjadikan pramugari di China layaknya Bruce Lee.

Pelatihan ini berlangsung di kota Chengdu di provinsi Sichuan barat daya China. Tengyao, melatih 20.000 siswa bagaimana caranya menendang, memukul, dan bergulat dengan lawan yang mabuk bahkan seorang teroris.

Pria berusia 32 tahun ini adalah putra dari Ye Wen, seorang master kung fu legendaris, yang keturunan dari perguruan kung fu Wing Chun.

"Ancaman terorisme meningkat sehingga pramugari harus benar-benar siap untuk menghadapi situasi seperti itu di atas ribuan kaki di udara," ujar Tengyao, seperti dikutip Orange.

"Tidak mungkin untuk menggunakan senjata api di tempat-tempat tersebut sehingga orang harus mengandalkan kecerdasan mereka dan kekuatan mereka. Saya mengasah mereka untuk mahir seni bela diri," tambhanya.

Menurut perguruan maskapai penerbangan, kung fu Wing Chun sangat cocok untuk diajarkan kepada paramugari dan kung fu ini dapat dipraktekkan di ruang yang sempit dan terbatas.

Sumber

Ini Dia Kota Kuno Suku Maya yang Hilang di Telan Bumi

Tahun ini, arkeolog asal National Institute of Anthropology And History (INAH) menegaskan bahwa hutan Quintana Roo - Mexico menyimpan misteri yang menutupi pusat kota suku Maya kuno seluas lebih dari 43 hektar. Setidaknya ada enam kelompok arsitektur kuno didalamnya dan telah tertutupi hutan selama ratusan tahun.


Daerah El Paredon tertutupi tanaman merambat dan akar liar yang menjadi bukti keberadaan sebuah kota kuno. Para arkeolog dan ilmuwan lainnya memberi nama situs tersebut 'Noh Kah', salah satu kota besar suku Maya kuno yang hilang akhirnya di-peta-kan. Temuan ini berdasarkan penelitian koleksi rinci pada bahan keramik dan survei totpografi metropolis kuno yang dilakukan oleh tim spesialis National School of Anthropology and History (ENAH) bekerjasama dengan INAH. 

Pemetaan Noh Kah, Kota Suku Maya 1500 Tahun Lalu

Menurut arkeolog Javier Lopez Camacho mengatakan bahwa pemetaan kota suku Maya merupakan bagian kecil dari penelitian, kontruksi kota kuno Noh kah telah berdiri sejak 1500 tahun lalu di periode klasik awal antara 250 dan 600 Masehi. Kota Noh Kah memiliki wilayah yang paling penting dimana tepi kota terdapat Sungai Hondo berdekatan dengan Belize. Situs monumental belum bisa diketahui dan tentunya temuan ini memunculkan sejarah baru yang akan terhubung dengan situs Dzibanche.

Tim arkeolog menggunakan foto udara dan menjelajahi hutan dalam upaya pencarian fitur pendukung, tetapi pada akhirnya semua ini perlu ditindaklanjuti dengan cara pemetaan langsung didarat menggunakan topografi masing-masing arsitektur. Puing-puing peninggalan kota suku Maya yang hilang jelas terlihat didalam hutan tertutupi tanah dan pepohonan liar.

Kota Noh Kah, Kota Suku Maya

Kota Noh Kah mungkin akan memberi informasi baru tentang pengaruh Dinasti Kaan, yang saat ini diduga berada di Selatan Quintana Roo. Teks hiroglif menunjukkan lokasi pemerintahan selama abad ke-5 M sebelum pindah ke Calakmul pada abad ke-6 M. Arkeolog juga menemukan tanda-tanda 'Kepala Ular' pada situs tersbut. Bentuk dan struktur gundukan yang menutupi batu mengungkap dua tahapan budaya kota Noh Kah. 

Tahapan pertama periode Klasik Awal yang terhubung pada perluasan lembaga pemerintah dan budaya material di Central Peten, Utara Guatemala. Setelah kekalahan Tikal pada tahun 562 Masehi, wilayah Calakmul mengembangkan pembangunan pemu****n diperiode lain. Periode Kalisk Akhir terjadi dalam tahapan kedua, antara sekitar tahun 600 dan 800 Masehi dan perkembangannya berada provinsi Rio Bec di Semenanjung Yucatan.


Pola distribusi sesuai dengan pola situs lain di Sleatan Quintana Roo yang ditandai dengan pemisahan pusat kota suku Maya tersebar menjadi sub-kota atau kelompok arsitektur dilengkapi Piramida, platform pendukung, tempat upacara dan rumah elit, semata-mata untuk membuat kontrol lebih besar atas penduduk kota Noh Kah.

Quote:
Kelompok arsitektur kota suku Maya kuno dilahan seluas 43 hektar telah diberi nama diantaranya Corozal, Pich, Paredon, Pocito, Hop Na dan Viente, dimana arsitektur dipisahkan oleh jarak berkisar antara 0,5 sampai 3 kilometer. Tetapi karena kasarnya lokasi hutan, harus membangun teras dilereng bukit sehingga membuat arkeolog sulit mendeteksi dari udara. Hal ini menjadi alasan mengapa situs tersebut tetap tersembunyi selama berabad-abad.
Arsitektur Pich menggambarkan kekuasaan politik dengan gundukan panjangnya seluas 100 meter dilengkapi tiga halaman pada tingkat yang berbeda. Arsitektur peradaban suku Maya juga dikelilingi struktur perumahan dan bangunan seremonial dengan ketinggian yang lebih besar. Pemetaan Noh Kah, kota suku Maya semata-mata dilakukan untuk melihat bagaimana situs tersebut terstruktur, bagaimana kelompok arsitektur terhubung melalui jalan, dan infrastruktur yang memungkinkan pasokan air. 

Sumber