Unik

Daun sirsak 10.000 kali lebih kuat dibanding Kemoterapi!

Setelah berbincang dengan orang tua dahulu, daun sirsak biasa digunakan sebagai obat penurun panas, Namun setelah di teliti daun sirsak ini memiliki manfaat yang jauh lebih besar, yakni mampu mengobati penyakit kanker, bahkan daun sirasak memiliki kemampuan 10.000 kali lipat dibandingkan dengan pengobatan kemoterapi. Selain itu daun sirsak juga lebih akurat dalam membunuh sel kanker dibanding kemoterapi yang bukan saja membunuh sel kanker bahkan sel yang baik pun bisa mati dengan pengobatan kemoterapi, maka tidak jarang apabila pengobatan kemoterapi menyebabkan kerontokan dan juga menimbulkan efeksamping lainnya.


Sejarah dan penelitian Daun Sirsak

Manfaat daun sirsak ternyata 10.000 kali lebih kuat kandungan dan kemampuannya dari kemoterapi dalam mengobati kanker. Ini berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan, pada masyarakat kuno daun sirsak sudah diketahui manfaatnya dan banyak diguinakan untuk mengobati penyakit. Sekitar tahun 1965, berbagai studi para ilmuwan membuktikan ekstrak daun sirsak memiliki khasiat yang lebih baik dari kemoterapi, bahkan ekstrak tersebut bisa memperlambat pertumbuhan kanker. Pada tahun 1976, National Cancer Institute telah melakukan penelitian ilmiah dan hasilnya menyatakan batang dan daun sirsak efektif menyerang dan menghancurkan sel-sel kanker. Ini karena kandungannya yang sangat tinggi senyawa proaktif bagi tubuh, ini jarang ditemukan pada buah lainnya.
Negeri Ginseng Korea juga tak kalah dalam masalah penelitian, setelah melakukan penelitian mereka menemukan bahwa ada satu senyawa kimia yang berperan selektif membunuh sel kanker usus besar serta 10.000 kali lebih berpotensi sebagai obat kemoterapi yang ditemukan dalam sirsak. Namun dibalik khasiatnya itu ternyata senyawa ini selektif memilih sel target kanker sehingga tidak merusak sel-sel yang sehat.
Menurut Ervizal AM Zuhud (kepala Bagian Konservasi dan Keanekaragaman Tanaman, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor) penelitian khasiat sirsak sempat ditutupi-tutupi selama 10 tahun karena ‘mengancam’ kelangsungan hidup kemoterapi dan industri kimia. Apalagi harga sirsak murah. Hasil penelitian itu, ‘Baru tersebar setelah keluarga dari seorang peneliti mengidap kanker dan mempublikasikan di dunia maya.

Sumber
Info sehat

Misteri Tulisan di Gulungan Tembaga Goa Qumron

Gulungan Tembaga atau Copper Scroll (3Q15) adalah salah satu dari Gulungan Laut Mati yang ditemukan di Gua Qumran 3 dekat Khirbet,tetapi berbeda secara signifikan dari yang lain. Sementara gulungan lainnya ditulis pada perkamen atau papirus, gulungan tembaga ini ditulis pada logam: tembaga dicampur dengan sekitar 1 persen timah. Tidak seperti yang lain, gulungan ini tidak berisi karya sastra, tapi daftar lokasi di mana berbagai harta, emas dan perak dimakamkan atau disembunyikan.

Quote:
1:1 In the ruin that is in the valley of Acor, under
1:2 the steps, with the entrance at the East,
1:3 a distance of forty cubits: a strongbox of silver and its vessels
1:4 with a weight of seventeen talents.
Begitulah kira-kira terjemahan kolom pertama dari Copper Scroll, salah satu gulungan yang paling menarik, dan membingungkan, yang ditemukan di antara koleksi yang dikenal sebagai Gulungan Laut Mati. Terdengar seperti sesuatu dari film Indiana Jones, teks Copper Scroll (3Q15) menjelaskan sejumlah besar harta karun. Ditemukan pada tahun 1952 di Gua 3 di Khirbet Qumran di tepi Laut Mati, salah satu dari beberapa gulungan yang ditemukan, telah berada disana selama hampir 2.000 tahun.

Sebagian besar dari apa yang disebut "Dead Sea Scrolls" ditemukan oleh Bedouin dan dijual melalui dealer barang antik, tapi yang gulungan tembaga ini benar-benar ditemukan oleh arkeolog. Pada zaman kuno teks dokumen telah ditorehkan pada lembaran tipis tembaga yang kemudian digulung bersama-sama.

Quote:
Pada saat ditemukan, bagaimanapun, dokumen itu digulung menjadi dua gulungan terpisah dan tembaganya sangat teroksidasi serta terlalu rapuh untuk membuka gulungan. Selama lima tahun sarjana dan ahli membahas cara-cara membuka gulungan itu. Akhirnya, mereka memutuskan untuk memotong gulungan itu menjadi beberapa bagian dari luar dengan menggunakan gergaji kecil.

Setelah bekerja dengan sangat hati-hati, mereka memotong gulungan menjadi 23 strip, masing-masing melengkung ke dalam setengah silinder. Sebelum dipotong, seorang pakar merasa melihat kata-kata untuk perak dan emas dan menyarankan bahwa gulungan itu daftar harta karun. Tentu saja, ketika itu diuraikan, ternyata sarjana tersebut benar!

Bagaimana dengan semua harta itu? Harta siapa itu? Apakah ada yang menemukannya? Jawaban untuk pertanyaan terakhir adalah, tidak, setidaknya itu yang para peneliti katakan.

Harta-harta yang dijelaskan dalam Copper Scroll terdiri dari sejumlah besar emas dan perak, serta banyak koin dan barang emas. Sulit untuk mengetahui berapa nilai harta-harta yang dijelaskan dalam gulungan, karena kita tidak mengetahui satuan berat yang digunakan dalam gulungan sebenarnya setara dengan apa, tetapi diperkirakan pada tahun 1960, nilai total dari harta-harta tersebut diatas US $ 1.000.000


Dengan daftar harta sebesar ini, Anda mungkin bertanya, mengapa tidak semua orang keluar mencari harta karun itu? (Dan mungkin bertanya mengapa Stephen Spielberg belum membuat film tentangnya?) Yang benar adalah, beberapa orang memang berusaha mencarinya, tetapi sangat tidak mudah untuk menemukannya. Mengapa tidak mudah? Pertama adalah kita tidak tahu arti semua kata yang ada dalam teks tersebut. Teks di gulungan tembaga kebanyakan adalah bahasa Ibrani kuno, yang tentu saja merupakan bahasa yang dikenal, tapi kebanyakan teks Ibrani kuno yang kita miliki dan ketahui artinya adalah teks-teks yang berkaitan dengan agama, sedangkan teks Copper Scroll tidak satupun yang berkaitan dengan agama. Sebagian besar kosakata dalam Copper Scroll sama sekali tidak ditemukan dalam Alkitab atau apapun yang kita miliki dari zaman kuno.

Tidak hanya masalah kosakata yang membuat kita kesulitan, beberapa lokasi geografis saat teks dibuat tidak dikenal lagi saat ini, banyak yang terlalu spesifik dan beberapa merujuk ke tempat-tempat yang tidak lagi ada.


Ada beberapa orang yang telah menyarankan bahwa harta yang disebut di dalam Copper Scroll tidak pernah benar-benar ada, dan Copper Scroll hanyalah sebuah karya fiksi. Bahkan jika harta itu memang ada, kita tidak tahu dari mana asalnya atau milik siapa harta-harta itu. Beberapa teori lainnya yang berusaha menjelaskan asal-usul harta tersebut adalah seperti dibawah ini:

Teori Pertama: harta tersebut bisa jadi adalah berasal dari komunitas Qumran. Kesulitan teori ini adalah bahwa komunitas Qumran adalah komunitas pertapa, dan biasanya para pertapa tidak memiliki harta yang cukup banyak.

Teori Kedua, harta tersebut bisa jadi berasal dari Bait Suci Kedua. Namun, Yosefus menyatakan bahwa harta utama bait atau kuil itu masih berada di dalam kuil ketika jatuh ke tangan Romawi, dan juga bahwa teks-teks Qumranic lainnya tampaknya terlalu kritis terhadap imam-imam kuil sehingga penulis-penulis mereka tak mungkin cukup dekat dengan imam-imam kuil untuk membawa harta mereka untuk diamankan. (The Arch of Titus menunjukkan beberapa item bait kedua dibawa ke Roma)

Teori Ketiga
, harta tersebut bisa jadi berasal dari Bait Suci Pertama, yang dihancurkan oleh Nebukadnezar, raja Babel, pada tahun 586 SM. Teori ini tidak cocok dengan karakter gulungan lain, dan Copper Scroll ini ditulis terlalu terlambat untuk teori ini.

Semua teori diatas hanyalah tebakan. Darimana harta-hata tersebut, Siapa pemiliknya, dan apa yang terjadi, kita mungkin tidak pernah tahu


Sumber

Ini Dia Al Quran Terbesar dan Terkecil di Dunia

Alquran Al Akbar atau mushaf Alquran terbesar di dunia akhirnya selesai penggarapannya. Alquran berukuran panjang atau tinggi 177 cm dan lebar 144 cm dengan tebal 2,5 cm lengkap 30 juz yang terbuat dari kayu tembesu akhirnya selesai setelah dikerjakan Sofwatillah Mohzaib dan kawan-kawan selama lebih kurang tujuh tahun.


Sejak Jum’at (15/5) Alquran ukiran tersebut diperlihatkan kepada masyarakat bertempat di lantai III masjid Agung SMB Palembang. “Sejak hari ini masyarakat luas bisa melihat dan melakukan koreksi terhadap isi Alquran ukiran yang kami kerjakan. Sebelumnya Alquran ini sudah dikoreksi oleh tim yang terdiri dari para ulama dan penghafal Alquran di Palembang,” kata Sofwatillah.

Menurut Sofwatillah, Alquran ukiran pertama terbesar di dunia yang terbuat dari kepingan kayu tersebut memiliki jumlah sebanyak 315 lembar kayu atau 630 halaman. “Ide pembuatan Alquran Al Akbar sudah dimulai sejak bulan Ramadhan 1422 H lalu, kemudian keping pertama dipamerkan pada 1 Muharam 1423 H atau bertepatan 15 Maret 2002.  Alhamdulillah setelah hampir tujuh tahun penggarapan bisa selesai dan siap diluncurkan ke masyarakat.”


Untuk pembuatan Alquran Al Akbar tersebut Sofwatillah menjelaskan, membutuhkan dana lebih dari Rp 1 miliar. “Dana pembuatannya diperoleh dari para donatur. Semua sumbangan tersebut termasuk pengeluarannya dilakukan oleh sebuah panitia pembuatan Alquran Akbar,” tambahnya.

Dari daftar donatur yang dikeluarkan panitia pembuatan Alquran Al Akbar tercantum ada 32 orang donatur dengan jumlah dana yang terhimpun mencapai Rp 931.000.000. Diantara daftar nama donatur tertulis nama Taufiq Kiemas, Sayid Agil Al Munawar (mantan Menter Agama), Susilo Bambang Yudhyono (Presiden RI), Alex Noerdin (Bupati Musi Banyuasin sekarang Gubernur Sumatera Selatan),Rosihan Arsyad (mantan Gubernur Sumatera Selatan sekarang Sekjen KONI Pusat), Syahrial Oesman (mantan Gubernur Sumatera Selatan) dan dari BUMN (PTBA Tbk, PT Pupuk Sriwidjaja dan PT Pupuk Kaltim).


Kehadiran Alquran Al Akbar ini mendapatkan sambutan dari berbagai lapisan masyarakat di Palembang. Diantaranya Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Sumsel, Najib Haitani yang mengatakan, Alquran Al Akbar ini adalah kebanggaan Sumatera Selatan karena di dunia ini adalah cetakan pertama. Keberadaannya aka menarik minat orang dari negeri Arab dan Timur Tengah.

“Kehadiran Alquran Al Akbar ini kita harap juga memotivasi masyarakat untuk meningkatkan pemahaman isi Alquran dan menjadikannya hiasan hidup sehari-hari. Kami ucapkan terima kasih sekaligus penghargaan pada tim, para donatur, dan ulama,” ujarnya./oed/taq

republika.co.id



Al-Quran Terkecil Didunia

Sebuah Al Quran dengan ukuran 5 X 7 cm hasil karya seorang kaligrafer Iran berhasil memecahkan rekor sebagai Al Quran terkecil di dunia dan dipamerkan di Pameran Internasional Al Quran yang diselenggarakan di Teheran


Iqna: hari ini jam 11 di hadapan para pers media dan cetak dilakukan konfrensi pers untuk memperkenalkan Al Quran terkecil di dunia.

Sayyid Abbas Mujabiy, Ketua Yayasan Konsultan Nur Gaster mengatakan, bahwa Al Quran terkecil yang berhasil memecah rekor tersebut dibuat oleh Roin Abar Khanzadeh.

Rekor sebelumnya yang tercatat dalam Quens Book Rekord adalah Al Quran kecil yang ditulis oleh seorang warga negara Pakistan yang menghasilkan Al Quran 500 halaman dengan ukuran tebal 32 mm. adapun yang ditampilkan saat ini 94 kali kecil.


Yang menarik Al Quran terkecil ini ditulis dengan mata telanjang oleh penulisnya dan bila dijejer hanya menempati ukuran kertas A 3.

Al Quran yang berukuran 5 X 7 cm dibungkus dengan kulit yang dilapisi oleh emas 24 karat dan di bagian akhir ditulis doa Khataman Al Quran dan beberapa doa lain dengan pinggiran dari perak.

Sementara dr Zarriyn, seorang dokter ahli mata mengatakan, bahwa apa yang dilakukan oleh Khanzadeh dengan menulis Al Quran sekecil itu tanpa alat pembesar adalah sesuatu yang di luar kebiasaan dan kewajaran. karenanya hal itu patut diyakini sebagai karunia Allah SWT.


Saya telah melakukan berbagai penelitian dalam hal ini dan tidak ada jawaban lain kecuali meyakininya sebagai taufik dan bantuan dari Allah SWT, tegasnya.

Karenanya benar sebuah hadis yang disampaikan oleh Imam Jakfar Sadiq as, bahwa siapa yang mempergunakan ke dua matanya untuk membaca Al Quran, maka keduanya akan bertambah terang dan tajam, tambahnya.

Sumber

Tujuh Masjid Bersejarah nan Megah di Daratan Rusia

Ada tiga masjid di Rusia yang merupakan terbesar di Eropa. Satu di antaranya berada di belahan bumi paling utara. Berikut ini tujuh masjid termegah di seluruh daratan Rusia.

Masjid “Biru” St Petersburg


Masjid “Biru” St Petersburg. Sumber: Lori / Legion Media.
Pembangunannya Masjid Saint Petersburg pada 1910 untuk menghormati Emir Bukhara dan menandai bergabungnya Asia Tengah dengan Rusia. Peristiwa ini terjadi di era Alexander III, ketika kerajaan hormati kepentingan komunitas muslim yang saat itu berjumlah lebih dari 8 ribu orang.
Setelah proyek pembangunanya rampung pada 1913, masjid ini adalah tempat ibadah terbesar di Rusia. Masjid ini dapat menampung lima ribu umat. Dua menaranya menjulang  49 meter dan tinggi kubahnya 39 meter.
Kubah Masjid St Petersburg hampir merupakan tiruan tepat dari Mausoleum Gur Emir di Samarkand (abad ke-15). Tempay disimpannya abunya Timurleng, yang Sang Penakluk Asia Tengah.

Masjid Heart of Chechnya (Hati Chechnya)


Masjid Heart of Chechnya. Sumber: Lori / Legion Media
Masjid The Heart of Chechnya (Hati Chechnya), yang dinamai oleh Akhmad Kadyrov, presiden pertama Republik Chechnya. Salah satu masjid terbesar di Eropa ini mampu menampung lebih dari 10 ribu orang.
Luas total kompleksnya mencapai 14 hektar. Jika diperlukan, jamaah dapat melaksanakan ibadah shalat di galeri-galeri musim panas dan lapangannya. Empat menara setinggi 63 meter mengelilingi Heart of Chechnya merupakan yang tertinggi di Rusia.
Eksterior dan interior dinding masjid dilapis marmer. Para perajin asal Turki melukiskan kaligrafi yang diambil dari ayat-ayat Al-Qur'an di sepanjang dinding-dinding masjid. Kaligrafi dilukiskan dengan tinta emas kualitas terbaik.
Kemegahan interiornya dapat dilihat dari delapan lampu gantung kristal Swarovski. Untuk menciptakannya, Swarovski menggunakan beberapa ton perunggu dan 2,5 kg emas berkualitas tertinggi.

Masjid Kul Sharif


Masjid Kul Sharif. Sumber: Lori / Legion Media
Setelah tiga kali penyerbuan pada awal abad ke-16, barulah tentara Rusia yang dipimpin oleh Grozny (Si Kejam Ivan) mampu menaklukkan Kazan, ibukota negara Islam Kazan Khanate. Menurut salah satu versi kisahnya, pasukan Ivan Grozny merampas dan membawa “Kazan Cap” – mahkota para Khan Kazan – dari  Kazan ke Moskow. Menurut versi kedua, para pembuat perhiasan dari Khanate yang ditaklukkan membuat “mahkota” ini khusus untuk sang Tsar Rusia.
Bentuk “Kazan Cap” itu mengilhami arsitek utama masjid Kul Sharif di Kazan. Masjid didirikan di lokasi bekas menara masjid yang dihancurkan pasukan Ivan Grozny. Masjid ini dibuka untuk merayakan ulang tahun kota Kazan yang ke seribu dan merupakan salah satu masjid paling spektakuler di dunia menurut Huffington Post, The Wondrous, dan banyak lainnya.
Interior masjid dengan menara setinggi 52 meter ini mampu diisi 1.500 orang, Sementara 10 ribu orang lain ditampung di alun-alunnya. Pendanaan pembangunannya yang diperkirakan mencapai 400 juta rubel, sepenuhnya didapatkan dari sumbangan. Di aula utama masjid, ada buku-buku yang mencantumkan nama empat puluh ribu orang dan organisasi penyumbangnya.

Masjid Juma Derbent


Masjid Juma Derbent. Sumber: Lori / Legion Media
Masjid tertua di  Rusia dan CIS (Persemakmuran Negara-negara Merdeka)
Derbent yang merupakan salah satu kota tertua di dunia didirikan pada 438 M. Masjid Juma dibangun pada tahun 773 M. Sesuai namanya, masjid ini dibangun untuk menampung warga kota menjalankan ibadah shalat Jumat. Jangan heran jika bangunannya adalah yang terbesar di Derbent pada masa itu.
Akibat gempa pada abad akhir ke-14, masjid tertua di Rusia ini mengalami kerusakan parah sehingga dilakukan restorasi besar-besaran. Sayang sekali selama berlangsungnya kampanye ateis pada 1930-an, masjid ini ditutup. Bahkan beralih fungsi menjadi penjara kota.
Fungsinya sebagai tempat ibadah baru dipulihkan pada pertengahan abad ke-20 yang sekaligus menandai pemulangannya kepada Dewan Ulama Derbent. Sekarang masjid megah ini dimasukan UNESCO dalam daftar Warisan Budaya Dunia.

Masjid Noorda Kamal


Masjid Noorda Kamal. Sumber: Lori / Legion Media.
Masjid paling utara di dunia.
Masjid Noorda Kamal adalah salah satu bangunan paling indah di kota Norilsk, Arktik. Masjid ini terdaftar dalam Guinness Book of Records sebagai masjid yang letaknya paling utara di dunia.
Disainnya sangat khusus, berbeda dari masjid lain di dunia. Maklum saja ini karena harus menyesuaikan dengan kondisi cuaca dan iklim ekstrim di Far North (Utara Jauh).
Contohnya menara Norilsk. Bila di masjid lain bentunya bulat, menara Masjid Noorda Kamal persegi. Hal ini didasarkan fakta bahwa dengan membangun dinding seperti itu, batu bata tidak membeku dan lebih tahan terhadap beban angin.
Masjid ini dibangun oleh pengusaha Mithada Bikmeyeva, seorang etnis Tatar yang lahir di Norilsk. Masjid ini dinamai Noorda Kamal, untuk menghormati ayahnya Nuritdin dan ibunya, Gaynikamal.

Masjid Lala–Tulip


Masjid Lala–Tulip. Sumber: Lori / Legion Media.
Masjid Agung-Madrasah Lala-Tulip adalah pusat kegiatan muslim di Republik Bashkortostan. Pembangunan masjid ini dimungkinkan berkat sumbangan dari pemerintah dan umat Islam dan pemeritah.
Bisa ditebak bahwa masjid ini menarik karena arsitekturnya. Bentuk dan warna bangunan utamanya mirip bunga tulip yang mekar. Puncak dua menaranya menyerupai tunas.
Kemiripan ini disengaja. Bunga Tulip adalah simbol bangsa Turk dari zaman kuno. Menurut kisah legenda Bashkir, kebahagiaan terletak di dalam tulip kuncup yang belum mekar.
Lala-Tulip bisa menampung hingga seribu jamaah, dan menaranya yang setinggi 53 meter menjadikannya masjid tertinggi ketiga di Rusia, setelah Masjid Heart of Chechnya (63 m) dan Kul Sharif (57 m).

Masjid Mukhtarov


Masjid Mukhtarov di Vladikavkaz. Sumber: Lori / Legion Media.
Masjid Sunni atau Masjid Mukhtarov yang bediri di tepi kiri Sungai Terek, merupakan salah satu lambang Vladikavkaz, ibukota Republik Kaukasus Ossetia-Alania Utara. Masjid ini dibangun mulai 1905 dan tuntas tiga tahun kemudian. Murtaza Agha Mukhtarov, jutawan minyak dari Baku, membiayai pembangunannya karena istrinya berasal dari Vladikavkaz.
Dalam Masjid Mukhtarov di Vladikavkaz. Sumber: Lori / Legion Media.
Masjid ini dibangun dengan gaya Mesir, ini terlihat dari arsitekturnya menyerupai Universitas Al-Azhar yang terkenal. Masjid ini dibangun dari batu kapur putih yang dibawa dari pinggiran kota Baku.
Ketika kampenye ateis berlangsung, pada 1934 dewan kota Soviet memutuskan untuk menghancurkan masjid ini. Sebagai tanggapannya, Y.I Betkenev, komandan Kompi Tatar ke-25, memerintahkan anak buahnya untuk melindungi masjid. Pemerintah akhirnya menyerah, dan memberikan status monumen arsitektur kepada masjid yang megah ini.