Unik

Satu Desa di Jerman Terserang Kanker

Kanker menyerang hampir setiap rumah tangga di Wewelsfleth, sebuah desa berpenduduk 1.500 jiwa di barat laut Jerman. Hingga kini, warga desa dekat muara Sungai Elbe ini tak menemukan jawaban mengenai penyebab sakit mereka.

"Kami tidak akan menyerah," kata Ingo Karstens, Kepala Distrik Wewelsfleth.
Masyarakat yang tinggal di Wewelsfleth 50 persen lebih menderita kanker daripada orang di komunitas lain di negara bagian Schleswig-Holstein. Antara 1998 dan 2008, 142 kasus baru dilaporkan di Wewelsfleth, sementara di seantero Jerman, minus desa itu, hanya 95 kasus kanker yang dilaporkan.

Karstens pindah ke desa itu pada 1967. Satu dekade yang lalu, istrinya meninggal karena kanker paru-paru pada usia 61 tahun. Bersamaan dengan itu, anak-anak muda di desanya mulai bertumbangan karena kanker.
Ia mencari jawaban hingga ke pemerintah negara bagian. Ia berpikir, mungkin lebih mudah untuk mengatasinya ketika ada yang tahu apa yang menyebabkannya.

Tiga pembangkit listrik tenaga nuklir memang berdiri di sekitar Wewelsfleth. Salah satunya adalah di Brokdorf, empat kilometer di sebelah barat, di mana arah angin biasanya berembus. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Brunsbüttel terletak di tepi Sungai Elbe, beberapa kilometer arah hilir. Pembangkit ketiga adalah di Stade, di sisi lain sungai. Orang mungkin berpikir bahwa memiliki tiga pembangkit listrik tenaga nuklir di dekatnya adalah jawaban yang jelas atas pertanyaan mengapa tingkat kanker begitu tinggi di wilayah tersebut. Tapi pemerintah bungkam saat dimintai penjelasan. 

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di universitas dekat Lübeck mencari anomali terkait dengan sejumlah faktor, termasuk usia dan jenis kelamin warga. Studi ini mengutip kasus kanker kerongkongan, kanker lambung, kanker paru-paru, dan beberapa jenis kanker lainnya di Wewelsfleth. Para ahli meneliti kemungkinan penyebab, seperti kedekatan pembangkit listrik nuklir di Brokdorf, galangan kapal di Wewelsfleth, di mana cat semprot beracun pernah digunakan, asbes, dan penggunaan pestisida dalam pertanian. Mereka juga melihat apakah warga Wewelsfleth adalah perokok kelas berat. Studi ini kembali tak menjelaskan kemungkinan apa pun penyebab kanker warga desa itu.

Hampir tiap bulan ada warga Wewelsfleth yang bertanya, "Mengapa saya?", ketika dokter memvonisnya kanker. Karena tak kunjung diketahui apa penyebabnya, hingga hari ini warga melihat kanker lebih sebagai bentuk "kutukan" ketimbang penyakit yang bisa dijelaskan penyebabnya secara medis. 

Karstens dan warganya ingin studi lain dilakukan, salah satu yang secara khusus berfokus pada Wewelsfleth. Tetapi para ahli mengatakan 142 kasus kanker tidak cukup untuk membuat hasil penelitian yang signifikan secara statistik. Dengan kata lain, rakyat Wewelsfleth harus terbiasa dengan gagasan bahwa insiden yang sangat lokal tentang sebuah penyakit juga bisa saja terjadi secara kebetulan--dan bahwa tidak ada yang logis atau adil tentang penyakit ini.

Setelah istrinya meninggal, Karstens memutuskan untuk tinggal di Wewelsfleth. Orang yang tumbuh di daerah tersebut cenderung tidak pindah. Beberapa tahun kemudian, ia bertemu dengan wanita lain.
Pada awal Desember 2009, wanita ini juga didiagnosis mengidap kanker. Ia bahkan tidak diizinkan meninggalkan rumah sakit sejak saat itu.

Beberapa hari lalu, Karstens dan beberapa warga desa lainnya pergi ke Kiel, ibu kota negara bagian, untuk memberikan petisi. Mereka menagih janji kepada kementerian kesehatan negara itu. Namun mereka disambut dengan ekspresi yang memprihatinkan. Ada keheningan karena para pejabat di negara bagian pun tidak tahu harus berkata apa.

sumber : http://id.berita.yahoo.com/kanker-misterius-serang-warga-satu-desa-di-jerman-011759132.html

Post a comment

Next Post
Posting Lebih Baru
Previous Post
Posting Lama