Salah satu kota kuno yang pernah berdiri dan hidup menemani peradaban
peradaban kuno lainnya didunia, teka teki dan ribuan mistery yang belum
terpecahkan akan peradaban kuno ini, peristiwa apalagi yang telah
menimpa peradaban kuno di dunia jaman dulu, apakah peradaban kuno ini
juga mendapat imbas sebagai peradaban masa lalu yang didalam alquran
adalah peradaban yang telah membangkang sehingga patut di ratakan dengan
tanah oleh yang maha kuasa. Apakah yang menjadi latar belakang dan
perilaku menyimpang bagaimana yang dilakukan oleh nenek moyang kita
waktu itu, sehingga mereka lenyap tanpa bekas, hanya meninggalkan
bangunan2 megah yang membisu…Sebaiknya kita ikuti kisahnya…
Mungkin banyak orang yang ga tau tentang peradaban dan dimanakah
peradaban ini berdiri, ini bisa dimaklumi sebab Kota itu terletak pada
ketinggian lebih dari 13.000 kaki dan bermil-mil jauhnya dari kota-kota
lain. Kalo kita berangkat dari Cuzco, Peru, maka akan mencapai kota dan
tempat-tempat penggalian itu setelah mengadakan perjalanan beberapa hari
dengan kereta api dan kapal laut.
Dataran tingginya mirip dengan suatu pemandangan di planet yang belum
dikenal. Kerja tangan adalah siksaan bagi siapa saja yang bukan penduduk
asli di sana. Tekanan udaranya kira-kira setengah dari tekanan udara di
atas permukaan laut dan sehubungan dengan itu kandungan oksigen dalam
udaranya sudah tentu sedikit sekali. Namun demikian di atas dataran
tinggi ini berdiri suatu kota yang besar sekali. Tidak ada tradisi
otentik mengenai peradaban ini. Dalam hal ini barang kali kita harus
merasa gembira bahwa jawaban-jawaban yang dapat diterima tidak dapat
dicapai dengan bersandar kepada cara belajar kuno yangturun-temurun itu.
Tiahuanaco , salah satu kota purba yang penuh dengan teka-teki yang
sulit untuk dipecahkan. Di atas reruntuhan yang sangat tua itu (kita
tidak tahu berapa ribu tahun tuanya),mengapunglah kabut masa lampau,
kedunguan dari misteri atau kegaiban. Balok-balok batu pasir seberat 100
ton yang ditumpungi dengan balok-balok lain seberat 60 ton dijadikan
dinding.
Bidang-bidang lain yang bertepi dan bersudut tepat pada persambungan
dengan batu-batu persegi lainnya, yang disatukan oleh jepitan yang
terbuat dari tembaga.
Di samping itu, semua susunan batu itu telah dikerjakan secara rapi
sekali. Lubang-lubang sedalam 8 kaki yang sampai sekarang belum
dijelaskan untuk apa terdapat dalam balok batu yang beratnya 10 ton.
Batu ubin yang sudah aus , yang panjangnya 16 ½ kaki dan merupakan satu
potong batu tanpa sambungan juga tidak membantu memecahkan teka-teki
yang terdapat di Tiahuanaco itu.
Saluran air yang terbuat dari batu sepanjang 6 kaki dan lebar 1 ½ kaki, terdapat bertebaran di atas lantai bagaikan mainan.
Tebaran benda-benda itu pasti disebabkan oleh bencana alam yang dahsyat.
Penemuan ini telah mengejutkan kita karena hasil karyanya yang begitu
cermat. Apakah nenek moyang kita di Tiahuanaco tidak dapat berbuat
sesuatu yang lebih baik dari pada menghabiskan waktu bertahun tahun
membuat saluran seperti itu tanpa peralatan sedemikian cermatnya,
sehingga kalau dibanding kan maka saluran air kita yang modern dan
terbuat dari beton itu seolah-olah hanyalah hasil pekerjaan yang ceroboh
belaka?
Di halaman kuil yang sekarang telah dipugar, terdapat sekumpulan patung
kepala campur aduk, yang kalau diperhatikan dari dekat adalah merupakan
kumpulan dari berbagai ras , karena sebagian mukanya ada yang berbibir
tipis, ada yang berbibir tebal. Sebagian ada yang berhidung panjang, ada
yang berhidung lengkung ,
sebagian ada yang berkuping tipis bagus, ada yang berkuping tebal ,
sebagian berwajah lembut, ada yang wajahnya bersudut-sudut. Dan sebagian
dari kepala-kepala itu berhelm aneh.
Apakah bentuk-bentuk wajah yang tak dikenal ini dimaksudkan untuk
mencoba menyampaikan pesan kepada kita bahwa kita tidak dapat dan tidak
akan mengerti karena dicegah oleh sikap kita yang keras kepala dan
berprasangka?
Salah satu keajaiban arkeologi dari Amerika Selatan ialah Gerbang
Monolitas Matahari di Tiahuanaco yakni suatu patung raksasa yang
tingginya hampir 10 kaki, lebarnya 16 ½ kaki, dipahat dari satu balok
batu tunggal.Beratnya ditaksir lebih dari 10 ton. Empatpuluh delapan
buah bujursangkar yang disusun dalam tiga deretan , mengapit patung yang
menggambarkan dewa terbang.
Apakah yang diceritakan legenda tentang kota Tiahuanaco yang misterius itu?
Alkisah, dikatakan bahwa sebuah kapal ruang angkasa terbuat dari emas
pernah datang dari suatu bintang. Di dalamnya terdapat seorang wanita
yang bernama Oryana, yang akan melaksanakan tugas di bumi ini yakni
menjadi Ibu Agung. Oryana hanya mempunyai empat jari yang di
sela-selanya berselaput seperti jari-jari kaki bebek. Ibu Agung Oryana
melahirkan 70 orang anak bumi, setelah itu ia kembali ke bintang tempat
asalnya.
Memang di Tiahuanaco ditemukan pahatan-pahatan batu karang yang
menggambarkan makhluk hidup yang berjari empat. Abadnya tak dapat di
tentukan. Tiada seorang pun dan dari abad mana pun yang telah kita
ketahui pernah melihat Tiahuanaco dalam keadaan utuh.
Rahasia apakah yang disembunyikan kota ini? Pesan apakah yang dikirim
dari dunia lain, yang menanti pemecahannya pada dataran tinggi di
Bolivia itu? Tidak ada penjelasan yang masuk akal mengenai awal dan
akhir kebudayaan ini.
Hal ini sudah tentu tidak akan menghentikan beberapa arkeolog membuat
ketentuan yang berani dan berkeyakinan pribadi menetapkan bahwa tempat
reruntuhan itu telah berumur 3.000 tahun.
Mereka menentukan zaman ini berdasarkan beberapa patung yang menggelikan
terbuat dari tanah dan yang tak mungkin mempunyai sangkut paut dengan
zaman monilit. Para sarjana mempermudah sesuatunya demi kepentingan
mereka. Mereka persatukan sejumlah pecahan-pecahan tembikar, mencari dan
meneliti kebudayaan dari satu atau dua zaman yang berdekatan, Kemudian
label dipasang pada penemuan yang telah dipersatukan tadi, dan dengan
demikian cocoklah segala sesuatunya pada pola pemikiran yang telah
disetujui.
Cara ini nyata sekali lebih mudah dari pada mencoba gagasan tentang
adanya suatu keterampilan tehnik yang diperlukan di suatu zaman , atau
gagasan tentang adanya wisatawan ruang angkasa dari zaman yang telah
lama silam. Percobaan gagasan demikian dianggap hanya akan mempersulit
persoalan, tanpa guna.
Apakah yang sebenarnya terjadi di Teotihuacan dimasa lalu sehingga
penduduknya bisa lenyap tak berbekas seperti itu? Mungkin penjelasan
singkat berikut bisa menjadi jawaban awal untuk menjawab semua diatas,
Rahasianya terletak di jantung piramida-piramida itu sendiri.
Membaca sejarah masa lalu memang tiada habisnya, begitu banyak yang bisa
kita ambil pelajaran dari peradaban nenek moyang kita masa lalu,begitu
banyak yang menjadi pertanyaan.. bagaimanA kebiasaan orang dahulu..apa
yang yang terjadi dan kejadian alam apa yang menimpa mereka masa lalU,
latar belakang apa yang menyebabkan tuhan murka terhadap mereka? Mengapa
mereka hilang seperti tertelan oleh langit mendung jaman dahulu???
Masihkah ada yang ingat tentang sebuah peradaban besar masa lalu yang
sampai kini masih mistery akan peradaban yang hilang tanpa jejak yang
pernah aku angkat sebelumnya???, sebuah peradaban besar yang pernah
berdiri masa lalu, tapi entah kenapa tiba tiba, peradaban besar ini
ditinggalkan oleh penduduknya tanpa sebab yang jelas, dan seketika itu
peradaban yang semula ramai oleh hiruk pikuk lalu tinggal sebuah tempat
yang sepi mencekam, yang ada hanya bangunan bangunan bisu yang mereka
dirikan.. Teotihuacan
Artikel ini sebenere bukan kelanjutan dari artikel yang dahulu, setiap
artikel mungkin akan lebih baik kalo saling melengkapi, so ga ada
salahnya aku angkat lagi cerita tentang piramida dari sebuah peradaban
masa lalu yang kini hanya meninggalkan puing puing sejarah yang membisu…
Di Kebudayaan kuno Afrika, Asia, Eropa dan Benua Amerika kita mengetahui
alasan utama piramida-piramida besar dibangun, sebagian besar sebagai
makam bagi keluarga kerajaan, adapula sebagai altar untuk melangsungkan
upacara dan doa. Tapi Piramida di Teotihuacan adalah misteri. Tujuan
utama dari pembangunan piramida di sini telah hilang ditelan waktu,
karena para pembangun piramida hampir tak meninggalkan informasi apa-apa
bagi kita. Kita tak tahu, mereka menyebut diri mereka sebagai bangsa
apa? bahasa apakah yang mereka tuturkan atau dimana para penguasa
dikubur? Mereka tak meninggalkan buku, sistem tulisan, sejarah tertulis
masa lalu. Selama hampir seabad, ahli purbakala telah mengumpulkan
banyak petunjuk. Lebih dari 900 ribu pecahan tembikar telah dianalisa,
dinomori, dan dikemas. Makna dari beberapa artifak masih banyak
diperdebatkan, namun penggalian belum lama ini mengungkap kisah tentang
hidup dan mati dari kota piramida
Sekitar 1500 Masehi, Bangsa Aztec menguasai Meksiko. Bangsa ini memang
dikenal kejam, para prajurit memburu manusia untuk dikuliti dan
dikorbankan kepada para Dewa mereka. Satu hal yang menarik dari sejarah
bangsa ini ialah adanya legenda mengenai suatu kota yang hilang. Kota
kuno misterius yang fantastis dengan dipenuhi arsitektur-arsitektur luar
biasa bernama Teotihuacan. Kota misterius yang hancur itu begitu
besarnya, hingga saat suku Aztec menemukannya, mereka percaya pastilah
itu tempat yang paling suci di seluruh alam semesta. Bangsa Aztec
menamainya Teotihuacan yang memiliki arti tempat dewa-dewa. Kota kuno
ini begitu menakjubkan, jaringan jalan-jalan panjang dan
piramida-piramida besar berdiri di kota tersebut. Kota tersebut memiliki
luas keseluruhan 12,8 km persegi, area yang lebih besar dari Kekaisaran
Roma. Suku Aztec menyebut jalan utamanya sebagai jalan kematian dan
mereka menamai 2 piramida terbesar sebagai Piramida Matahari dan
Piramida Bulan. Dari bangkitnya sekitar tahun 1 Masehi hingga
keruntuhannya 7 abad kemudian, Teotihuacan merupakan kota terbesar
dibelahan bumi barat. Bangsa Aztec bahkan tidak pernah tahu siapa yang
membangun kota besar ini dan mengapa mereka meninggalkannya. Dan hingga
hari ini masih menjadi teka-teki membingungkan. Sesuatu hal yang
mengerikan pastilah pernah terjadi di sini, hingga seluruh penduduknya
lenyap tak berbekas sehingga mengubah kota besar tersebut menjadi sebuah
kota hantu tak berpenghuni ini.
Walaupun merupakan sebuah kota besar, namun sebenarnya Teotihuacan
merupakan suatu tempat yang terpencil di wilayah utara yang disebut
Mesoamerika. Di awal mula millenium pertama Masehi, tempat tersebut
hanyalah wilayah tandus dan gersang, lebih banyak kaktus daripada
manusia. Lalu, mendadak hampir dalam semalam, populasi manusia meladak
hingga pulahan ribu di kota itu. Bagaimana bisa tempat terpencil berdebu
ini mendadak berubah menjadi kota terbesar se-Amerika?
Satu teori menyebutkan bahwa orang-orang kabur dari api para dewa, yaitu
letusan gunung berapi mengerikan. Gunung mendadak meletus dan lava
membanjiri lerengnya. Seluruh kota terkubur dan sungai-sungai
terbendung. Lahan-lahan pertanian musnah dan mengalami kehancuran total.
Saat mencari tempat aman, orang-orang yang selamat berhamubran menuju
tempat yang akan dikenal sebagai Teotihuacan. Tapi kota itu adalah
misteri di dalam misteri. Mengapa semua orang berlari ke tempat yang
tandus ini? Padahal terdapat situs lain yang lebih jauh dari gunung
berapi, dengan tanah yang lebih subur dan lebih banyak hujan.
Para pengungsi pasti tertarik ke lokasi ini karena ada sesuatu. Atau
mungkin ada pemimpin berwibawa yang mengatur populasi pengungsi ini
menjadi tatan baru, keharmonisan baru dengan semesta dan kosmos. Orang
yang hubungannya sangat kuat pada kekuatan suci yang disukai para dewa.
Pemimpin berwibawa itu kemudian berencana membuat persembahan besar
untuk para dewa dari gunung berapi. Dimana unsur-unsur bangunan
persembahan terdiri dari unsur yang membunuh keluarga mereka dan
menghancurkan kota mereka dulu. Mereka akan membangun gunung berapi
buatan manusia yaitu piramida. Kemudian sebuah kota dan cara hidup baru
pun telah lahir. Piramida-piramida menghantarkan jaman baru, masa dengan
tatanan dan harapan masa depan. Piramida-piramida raksasa yang masih
tersisa hingga hari ini hanyalah merupakan suatu saksi bisu dari
kejayaan di Teotihuacan. Para wisatawan datang dari mana-mana ke tempat
yang luar biasa ini. Teotihuacan merupakan adikuasa pertama di Benua
Amerika, keajaiban dunia kuno yang lahir dari bencana, dan dibangun oleh
sejumlah pengungsi. Selama berabad-abad, keberhasilan mereka menarik
orang untuk hidup dalam bayang-bayang piramida. Hingga bencana misterius
lainnya entah bagaimana menghancurkan mimpi itu.
Ribuan wistawan berkunjung tiap harinya datang untuk melihat puing puing bisu sejarah masa silam
Apakah yang sebenarnya terjadi di Teotihuacan dimasa lalu sehingga
penduduknya bisa lenyap tak berbekas seperti itu? Rahasianya terletak di
jantung piramida-piramida itu sendiri. Di Puncak abad 4 M, tak ada
tempat di bumi seperti Teotihuacan. Pada masa itu, Kerajaan Besar di
Mesir sudah lama runtuh, Peradaban Klasik di Yunani telah m
emudar, Kekaisaran Roma sudah lama dijatuhkan kaum Bar-bar. Namun di
belahan dunia lain, Teotihuacan sedang mencapai puncak kejayaannya.
Beberapa hal penting yang terjadi di bumi, terjadi di Teotihuacan ini.
Populasi saat itu membengkak dan mencapai 200 ribu jiwa, ini menjadikan
Teotihuacan tak ada tandingannya di Mesoamerika maupun di dunia. Kota
ini mengendalikan rute niaga dari Arizona sekarang hingga El Salvador,
kekuasaanya membentang di seluruh Mesoamerika. Untuk membandingkan
bagaimana keramaian Teotihuacan pada masa silam maka bandingkanlah
dengan beberapa kota modern masa kini seperti New York, London, dll.
Teotihuacan bisa digambarkan sebagai kota modern masa silam, imigran
beruduyung-duyung datang untuk mencari penghidupan baru. Bisa dikatakan,
orang dari seluruh Mesoamerika datang untuk hidup di kota piramida ini.
Piramida-piramida diibaratkan sebagai pencakar langit yang
mengisyaratkan kekuasaan dan dominasi.
Tafsiran Arkeologis menyebutkan bahwa kemungkinan terbesar mengapa kota
itu ditinggalkan adalah adanya penemuan-penemuan mengerikan di jantung
setiap piramida. Nantinya, tulang-belulang yang berserakan di dalamnya
akan menyibak sifat asli dari Kota Besar ini. Mungkin merupakan kunci
mengapa megakota yang begitu kuat dan mulia ini akan ditinggalkan oleh
orang-orang yang membangunnya. Jauh di dalam kota terdapat bukti akan
sisi lain dari Teotihuacan yang amat berbeda. Mungkin juga penuh
kekerasan seperti Suku Maya atau Aztec, Teotihuacan juga punya masa lalu
kelam dan berdarah. Saburo Sugiyama, Seorang Arkeologi yang telah
bertahun-tauhn meneliti Artifak di Teotihuacan mendapatkan penemuan aneh
jauh di dalam Piramida Bulan. Tualng belulang manusia berserakan muncul
dari dalam tanah dan nampaknya tempat tersebut bukan merupakan
penguburan normal. Kerangka-kerangka manusia itu terpenggal,
lengan-lengan mereka diikat di punggung. Sesuatu yang keras, kelam dan
mengerikan tentulah pernah terjadi disini. Ahli antropologi forensik,
Michael Spence, yakin bahwa ia bisa tahu kisah sebenarnya orang-orang
itu meninggal. Kerangka-kerangka manusia itu dulunya adalah koraban
persembahan. Mereka mengorbankannya dengan mengikat lalu memukulinya
minimal dua kali. Untuk menjaga kemakmuran kota piramida, nyawa mereka
dipersembahkan untuk para dewa. Teotihuacan sebenarnya juga bukanlah
merupaklan kota yang damai dan harmonis, mata uangnya adalah darah
manusia. Teotihuacan juga dikatakan sering berperang, dan mereka
memuaskan dewa-dewa mereka dengan darah para tawanan perang.
Tapi entah kenapa, di puncak kejayaannya dan pengaruhnya ada yang tak
beres. Darah saja tak cukup, para dewa mengkhianati kota piramida.
Selama lebih dari 5 abad kota ini berkembang, lalu disekitar abad 6 ia
runtuh dan pusat kota yang suci itupun ditinggalkan. Sangat sulit
dibayangkan mendadak kota ramai seperti New York misalnya ditinggalkan
para penduduknya dalam waktu yang sangat cepat, begitupula Teotihuacan.
Hilangnya para pembangun piramida ini adalah misteri besar yang bisa
diselesaikan dengan petunjuk terkecil. Bukan dari piramidanya tapi dari
gigi yang dikumpulkan dari kuburan kuno, sebab gigi termasuk cara
terbaik memahami kesehatan seseorang. Gigi yang kuat menandakan
kesehatan yang bagus, namun gigi yang ditemukan disini menunjukkan
semuanya tidak baik. Di tahun-tahun terakhir kemansyuran kota itu,
kesehatan penduduk tak sebaik sebelumnya. Sebab dari penurunan kesehatan
ialah popularitas piramida itu sendiri. Terlalu banyak orang datang
untuk hidup dalam bayangna perlindungannya. Kota ini menjadi sekumpulan
jalanan padat, rawan penyakit dan bau buangan kotoran. Tak ada cukup
makanan atau air minum sehingga menjadikan manusia hidup tidaklah
panjang di Teotihuacan. Piramia-piramida itu terlalu sukses sehingga
tidak menyadari bahwa kota ini tumbuh menuju titik kehancuran. Tumbuh
perpecahan antara orang kaya dan miskin. Jalan utama kota saat itu
menjadi wilayah terlarang bagi rakyat jelata. Lalu ada bencana terakhir
yang tak bisa dicegah yaitu kekeringan. Kebutuhan akan hujan sangat
mendesak, para pendeta bahkan membunuh bayi-bayi di kota itu dengan
harapan air mata bayi dapat mendatangkan hujan.
Para ilmuwan dulu percaya saat runtuh dari dalam, kota itu juga diserang
dan dimusnahkan oleh bangsa lain. Tapi ada sedikit bukti kekuasaan yang
cukup besar diwilayah itu untuk menyerang dan mengalahkan kota selemah
Teotihuacan. Teotihuacan pasti menghancurkan diri, lahir dari ketakutan
akan gunung berapi, kota ini akan mati dalam api. Hampir 15 abad
kemudian, bukti masih terlihat di dinding piramida dan kuil yaitu
tanda-tanda pembakaran. Apinya begitu panas hingga menghanguskan batu.
Mungkin terjadi secara spontan pada suatu malam, saat ritual suci
pengorbanan memohon hujan atau makanan. Menurut suatu teori, warga kota
bangkit memberontak dan membakar lambang kejayaan mereka dulu. Dan
mereka percaya, dari seluruh penderitaan mereka bersumber pada
piramida-piramida yang terletak di kota mereka. Petunjuk menarik
mendukung teori ini, yaitu bukti samar kerusakan akibat api di 2000
kompleks apartemen di Teotihuacan.
Tapi teori lain jauh lebih aneh dan bahkan lebih menakutkan. Para
arkeologis mendapati bukti tumpukan kayu hangus di reruntuhan kuil.
Sisa-sisa api unggun besar dan bukan disebabkan oleh sebuah kekacauan,
tapi sesuatu yang direncanakan. Pelakunya mungkin para pendeta yang
melayani para dewa dan piramida. Mereka menganggap kejayaan Teotihuacan
sudah berlalu, sehingga kediaman kekuasaansuci, lahan suci dari jalan
kematian harus dibasmi. Mereka membakar kuil yang ada di puncak
piramida, dan menghancurkan pahatan dewa-dewa mereka. Para pendeta
merusak ikatan suci antara kota dan kosmos selamanya. Bak gunung berapi
membara, kuil di puncak piramida terbakar. Pesan terakhir bagi para
dewa, Teotihuacan sudah mati. Seiring waktu berjalan, para penduduk
dengan cepat pula meninggalkan kota besar yang telah "sekarat" tersebut.
Oh ya aku baru ingat, mungkin beberapa artikel terdahulu ada yang
menyebutkan penanggalan argon dan penanggalan radio karbon, mumpung
masih inget disini penjelasannya
.
Penanggalan radio karbon adalah suatu teknik cara menghitung sisa2 dari
sesuatu yang hidup berdasarkan kandungan karbon mereka.Ini cukup akurat
untuk menghitung usia peninggalan hingga 50.000 tahun lalu
Penanggalan Potasium Argon adalah cara menghitung usia batu tempat relik
itu ditemukan melalui kandungan potasium dan argon mereka.Sisa manusia
di Afrika ditandai dengan cara ini.
Sumber