Unik

Energi Misterius yang Ada di Piramida Mesir

Hingga sekarang, piramida Giza di Mesir masih meninggalkan sejumlah misteri. Dari segi arsitekturnya, pembangunan piramida tersebut sangatlah akurat. Sudut pada alasnya selisih kurang dari satu setengah inci satu sama lain. Mengingat bahwa dasar piramida mencakup lebih dari tiga belas hektar, kondisi hampir rata sempurna ini jauh melebihi ketelitian arsitektur terbaik pada masa kini.


Pengukuran pada piramida menunjukkan bahwa konstruktor bangunan ini telah mengetahui nilai "Phi" (3.14 ...) ribuan tahun sebelum Pythagoras, yang disebut sebagai Bapak Geometri, mengenalkannya. Mereka juga tahu bentuk bola dan ukuran bumi secara tepat dan telah memetakan secara akurat peristiwa astronomi yang kompleks. Beberapa ruangan di dalam piramid mengarah pada konstelasi bintang tertentu, seperti misalnya berhubungan dengan konstelasi sirius dan orion.

Apa artinya semua ini? Siapakah orang yang membangun piramida Giza? Siapa pun mereka, mereka telah mengkodekan begitu banyak informasi matematika, geografi, dan astronomi akurat ke dalam struktur bangunan mereka.


Dengan desain sedemikian rupa, konstruksi piramida dan keselarasannya mampu mengarahkan energi sehingga terkumpul, terkonsentrasi dan mengarah pada ruang utama di mana peti mati diletakkan.

Energi yang dihasilkan sangat kuat pada periode waktu tertentu ketika bumi berada dalam keselarasan geometris dengan matahari, bulan, dan bintang-bintang, yang kondusif bagi kebangkitan, stimulasi, dan akselerasi kesadaran spiritual.

Meskipun sekarang hampir tidak mungkin menghabiskan malam sendirian di peti mati dari ruang utama, sangat menarik untuk membaca laporan dari orang-orang yang telah melakukannya di masa lalu.


Banyak laporan menyebutkan tentang pengalaman yang sangat menakutkan (mungkin karena tidak adanya pelatihan yang cukup bagi pelaku eksperimen), selain juga pengalaman yang sangat damai, dan bahkan membangkitkan kesadaran secara rohani.

Napoleon sendiri pernah menghabiskan satu malam sendirian di ruang utama. Setelah melewati satu malam, dia muncul dengan wajah yang pucat dan bingung. Dia tidak mau membicarakan tentang pengalamannya yang membekas kuat itu.

Napoleon hanya mengatakan, "Anda tidak akan percaya jika saya mengatakannya."

Sejumlah penyelidikan telah dilakukan oleh komunitas ilmiah untuk mempelajari anomali energi yang sering terjadi dalam ruang utama Piramida Besar.

Pada tahun 1920, seorang Prancis bernama Antoine Bovis membuat penemuan yang mengejutkan bahwa, meskipun ruang utama memiliki panas dan kelembaban yang tinggi, mayat binatang yang di tinggalkan di ruang utama tidak akan membusuk, namun sepenuhnya terdehidrasi.
Berpikir bahwa mungkin ada suatu hubungan antara fenomena ini dengan posisi ruang utama dalam piramida, Bovis membangun sebuah model skala kecil dari piramida, mengatur orientasinya ke arah yang sama dengan Piramida Besar, dan kemudian menempatkan tubuh kucing mati pada ketinggian yang kira-kira sama dengan ruang utama. Hasilnya adalah sama. Seperti yang diamati pada Piramida Besar, tubuh kucing tidak membusuk.
Pada tahun 1960 an, para peneliti di Cekoslowakia dan Amerika Serikat, melakukan studi terbatas terhadap geometri piramida, dan mengulangi percobaan ini dengan hasil yang sama. Mereka juga menemukan bahwa bentuk piramida entah bagaimana caranya secara misterius mampu membuat makanan terus bertahan tidak rusak.


Bentuk piramida ini juga mampu mempertajam pisau cukur yang tumpul, menginduksi tanaman agar berkecambah dan tumbuh lebih cepat, serta mempercepat penyembuhan luka hewan.

Ilmuwan lain, dengan mempertimbangkan kandungan kuarsa yang tinggi dari bongkahan granit di ruang utama dan tekanan luar biasa yang diterima bongkahan granit itu, berteori bahwa ruang utama mungkin telah menjadi titik fokus dari bidang piezoelektrik yang sangat kuat. Pengukuran magnetometer di dalam ruangan utama memang menunjukkan tingkat medan geomagnetik yang lebih tinggi daripada tempat pada umumnya.
Meskipun masih diperlukan banyak penelitian dalam bidang ini, legenda, arkeologi, matematika dan ilmu bumi tampaknya menunjukkan bahwa Piramida Giza adalah perangkat monumental untuk mengumpulkan, memperkuat dan memfokuskan medan energi secara misterius untuk tujuan spiritual manusia.

Kita tidak tahu persis untuk apa piramida dan ruang utama itu dibuat. Struktur geometris piramida juga telah diubah secara signifikan ketika rangka dan tutup yang terbuat dari batu diambil. Tetapi, Piramida Besar Giza masih memancarkan kekuatan besar sebagai tempat transformasi energi. Ia telah memerankan fungsinya selama ribuan tahun dan tampaknya akan terus berlanjut hingga waktu yang tidak ditentukan.


Sumber

Kisah Para Kucing Pintar, Binatang Kesayangan Nabi Muhammad



Didalam perkembangan peradaban islam, kucing hadir sebagai teman sejati dalam setiap nafas dan gerak geliat perkembangan islam.

Diceritakan dalam suatu kisah, Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, dikala nabi hendak mengambil jubahnya, di temuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya. Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali.

Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar azan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.

Kepada para sahabatnya, nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyanyangi keluarga sendiri.

Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al Bukhori, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.


Tak hanya nabi, istri nabi sendiri, Aisyah binti Abu Bakar Ash Shiddiq pun amat menyukai kucing, dan merasa amat kehilangan dikala ditinggal pergi oleh si kucing. Seorang sahabat yang juga ahli hadist, Abdurrahman bin Sakhr Al Azdi diberi julukan Abu Hurairah (bapak para kucing jantan), karena kegemarannya dalam merawat dan memelihara berbagai kucing jantan dirumahnya.

Penghormatan para tokoh islam terhadap kucing pasca wafatnya Nabi SAW.


Dalam buku yang berjudul Cats of Cairo, pada masa dinasti mamluk, baybars al zahir, seorang sultan yang juga pahlawan garis depan dalam perang salib sengaja membangun taman-taman khusus bagi kucing dan menyediakan berbagai jenis makanan didalamnya. Tradisi ini telah menjadi adat istiadat di berbagai kota-kota besar negara islam. Hingga saat ini, mulai dari damaskus, istanbul hingga kairo, masih bisa kita jumpai kucing-kucing yang berkeliaran di pojok-pojok masjid tua dengan berbagai macam makanan yang disediakan oleh penduduk setempat.


Pengaruh Kucing dalam Seni Islam.

Pada abad 13, sebagai manifestasi penghargaan masyarakat islam, rupa kucing dijadikan sebagai ukiran cincin para khalifah, termasuk porselen, patung hingga mata uang. Bahkan di dunia sastra, para penyair tak ragu untuk membuat syair bagi kucing peliharaannya yang telah berjasa melindungi buku-buku mereka dari gigitan tikus dan serangga lainnya.

Kucing yang memberi inspirasi bagi para sufi.

Seorang Sufi ternama bernama ibnu bashad yang hidup pada abad ke sepuluh bercerita, suatu saat ia dan sahabat-sahabatnya sedang duduk santai melepas lelah di atas atap masjid kota kairo sambil menikmati makan malam. Ketika seekor kucing melewatinya, Ibnu Bashad memberi sepotong daging kepada kucing itu, namun tak lama kemudian kucing itu balik lagi, setelah memberinya potongan yang ke dua, diam-diam Ibnu Bashad mengikuti kearah kucing itu pergi, hingga akhirnya ia sampai disebuah atap rumah kumuh, dan didapatinya si kucing tadi sedang menyodorkan sepotong daging yang diberikan Ibnu Bashad kepada kucing lain yang buta kedua matanya. Peristiwa ini sangat menyentuh hatinya hingga ia menjadi seorang sufi sampai ajal menjemputnya pada tahun 1067.

Selain itu, kaum sufi juga percaya, bahwa dengkuran nafas kucing memiliki irama yang sama dengan dzikir kalimah Allah.


Cerita yang dijadikan sebagai sauri tauladan

Salah satu cerita yang cukup mahsyur yaitu tentang seekor kucing peliharaan yang dipercaya oleh seorang pria, untuk menjaga anaknya yang masih bayi dikala ia pergi selama beberapa saat. Bagaikan prajurit yang mengawal tuannya, kucing itu tak hentinya berjaga di sekitar sang bayi. Tak lama kemudian melintaslah ular berbisa yang sangat berbahaya di dekat si bayi mungil tersebut. Kucing itu dengan sigapnya menyerang ular itu hingga mati dengan darah yang berceceran.

Sorenya ketika si pria pulang, ia kaget melihat begitu banyak darah di kasur bayinya. Prasangkanya berbisik, si kucing telah membunuh anak kesayangannya! Tak ayal lagi, ia mengambil pisau dan memenggal leher kucing yang tak berdosa itu.

Tak lama kemudian, ia kaget begitu melihat anaknya terbangun, dengan bangkai ular yang telah tercabik di belakang punggung anaknya. melihat itu, si pria menangis dan menyesali perbuatannya setelah menyadari bahwa ia telah mebunuh kucing peliharaannya yang telah bertaruh nyawa menjaga keselamatan anaknya. Kisah ini menjadi refleksi bagi masyarakat islam di timur tengah untuk tidak berburuk sangka kepada siapapun.

Hukum membunuh kucing

Tahukah agan Nabi Muhammad saw juga membela kucing?
Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Seorang wanita disiksa karena mengurung seekor kucing sampai mati. Kemudian wanita itu masuk neraka karenanya, yaitu karena ketika mengurungnya ia tidak memberinya makan dan tidak pula memberinya minum sebagaimana ia tidak juga melepasnya mencari makan dari serangga-serangga tanah. (Shahih Muslim No.4160)
dan Dalam syariat Islam, seorang muslim diperintahkan untuk tidak menyakiti atau bahkan membunuh kucing, berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari kisah Abdullah bin Umar[1] dan Abu Hurairah.[2]

Adakah manfaat kucing bagi dunia ilmu pengetahuan?

Salah satu kitab terkenal yang ditulis oleh cendikia muslim tempo dulu adalah kitab hayat al hayaawan yang telah menjadi inspirasi bagi perkembangan dunia zoologi saat ini. Salah satu isinya mengenai ilmu medis, banyak para dokter muslim tempo dulu yang menjadikan kucing sebagai terapi medis untuk penyembuhan tulang, melalui dengkuran suaranya yang setara dengan gelombang sebesar 50 hertz. Dengkuran tersebut menjadi frekuensi optimal dalam menstimulasi pemulihan tulang.

Tak hanya ilmu pengetahuan, bangsa barat juga banyak membawa berbagai jenis kucing dari timur tengah, hingga akhirnya kepunahan kucing akibat mitos alat sihir di barat dapat terselamatkan.

Kucing “Muqawwamah”: Kucing Palestina yang Dipenjara di Sel Khusus Israel

Jika boleh iri, kaum muslimin mungkin harus iri kepada kucing Palestina. Pasalnya, ditengah ketidakmampuan kita ikut membela saudara-saudara kita di Palestina yang kini sedang berjuang mempertahankan Masjidil Aqsha dari ancaman israel, justru seekor kucing tampil sebagai pahlawan. Kucing itu dinilai zionis-israel dapat membangkitkan perlawanan (muqawwamah).

Sebagaimana dikutip situs .::, zionis-israel telah memenjarakan seekor kucing Palestina. Kucing ini dinilai menjadi penghubung di sel isolasi di kamp tahanan pejuang-pejuang Palestina di Negev.
Menurut pejabat israel, kucing tersebut membantu para tahanan dengan membawa barang-barang ringan seperti surat, roti dan lainnya dari satu sel ke sel lain. Peran itu dimainkan si kucing selama berbulan-bulan, sebelum akhirnya ketahuan.

Penjaga penjara Negev lalu menjebloskan kucing itu ke dalam sel khusus. Nah, siapa bersedia menjenguk kucing yang pintar ini? Adakah kira-kira pengacara dermawan yang akan membelanya?