Unik

Pelajar Kesurupan Masal juga Dialami di Amerika

Kesurupan massal ternyata tak hanya dimonopoli pelajar putri di sejumlah daerah di Tanah Air. Belum lama ini, sebuah penyakit aneh menjangkiti puluhan siswa di sebuah sekolah menengah atas di New York Barat, Amerika Serikat. Pada awal tahun ajaran baru, semua siswa perempuan, kecuali satu orang, mengalami kejang secara tak terkendali, baik tubuh maupun wajahnya. Terkadang anggota tubuhnya, leher atau wajah, tiba-tiba kejang, namun sering pula mereka mengernyit, menjerit, atau berteriak.

Perilaku aneh yang biasa disebut "kesurupan" itu semakin menakutkan karena tak ada penyebab yang jelas. Perawat sekolah dan dokter setempat maupun petugas dari Departemen Kesehatan, Center for Disease Control and Prevention, serta Columbia University, turun tangan memeriksa para siswa Le Roy High School, di Le Roy, sebuah kota kecil dekat Buffalo. Tetapi tak satu pun menemukan alasan biologis atas gejala itu.

Mereka mengecek adanya jamur, timbel, karbon monoksida, dan kontaminan lingkungan lain. Hasilnya juga negatif. Semua akar mencapai kesimpulan yang sama, namun tak memuaskan para siswa dan orang tuanya.

Perilaku misterius itu digambarkan sebagai misteri membingungkan dan teka-teki yang tak dapat dijelaskan. Namun, bagi para dokter, hal itu sama sekali tidak misterius. Kasus yang menimpa para siswa di Le Roy menunjukkan semua gejala klasik dari masalah yang disebut sebagai gangguan konversi, gejala psikologis yang dikonversikan menjadi kondisi fisik. Secara kolektif, itu dikenal sebagai penyakit sosiogenik massal atau lebih umum disebut histeria massal.

Kasus ini menyedot perhatian publik karena aktivis lingkungan, Erin Brockovich, yakin bahwa perilaku aneh itu disebabkan oleh tumpahan sianida pada 1970, tak jauh dari lokasi sekolah dibangun. Namun tak ada bukti kuat bahwa zat kimia itu dapat menyebabkan gejala neurologis seperti yang diperlihatkan para siswi. Tak jelas juga bagaimana zat kimia itu tak aktif selama lebih dari 40 tahun sebelum mempengaruhi para pelajar perempuan di sekolah itu.

“Tanpa penyebab organik dan lingkungan, pola sosial kasus ini jelas menunjukkan histeria massal,” kata ahli sosiologi, Robert Bartholomew.
“Gejala itu hanya ditunjukkan oleh gadis muda, sedangkan orang tua maupun saudara lelakinya tidak terpengaruh. Tak ada penyakit atau zat beracun yang hanya mempengaruhi gadis muda. Jika itu disebabkan oleh paparan limbah beracun dekat sekolah, mengapa guru dan staf sekolah yang ada di sekolah itu selama beberapa dasawarsa tidak terkena dampaknya?”

Banyak orang salah paham soal histeria massal dan beranggapan bahwa korban sengaja berbuat seperti itu. Ada beberapa kriteria diagnosis spesifik untuk histeria massal. Kondisi itu kerap dimulai ketika seseorang yang stres mengubah tekanan itu menjadi penyakit fisik. Rekan kerja, keluarga, dan teman mungkin juga mulai memperlihatkan gejala itu lewat penularan.

Wabah umum terjadi di unit sosial tertutup, di mana sekolah dan penderitanya berada di bawah tekanan dan stres rutin. Histeria massal cenderung menjangkiti perempuan ketimbang pria, mungkin karena penyakit ini menyebar lewat hubungan sosial dan perempuan cenderung mempunyai ikatan sosial yang lebih kuat daripada pria.

Post a comment

Next Post
Posting Lebih Baru
Previous Post
Posting Lama