Di kehidupan nyata, ternyata banyak tentara hebat bertebaran
di seluruh dunia. Kemampuan mereka bahkan melebihi tokoh-tokoh fiksi di film
Hollywood. Siapa saja?
Situs pemeringkat cracked.com membuat rangking menarik soal tentara-tentara yang jago membunuh, hingga berkelahi. Berikut daftar kelima tentara tersebut:
Situs pemeringkat cracked.com membuat rangking menarik soal tentara-tentara yang jago membunuh, hingga berkelahi. Berikut daftar kelima tentara tersebut:
Simo Hayha
Setelah
setahun ikut wajib militer, Simo Hayha memiliki hidup yang membosankan sebagai
petani di Finlandia. Hingga akhirnya pada tahun 1939, Uni Soviet menginvansi
negaranya. Hayha pun ikut berperang melawan mereka.
Pertempuran melawan Uni Soviet lebih banyak berlangsung di hutan bersalju. Di sana, Hayha memilih jadi sniper dengan senapan rifle.
Dia bertarung sendirian dengan berbekal makanan kaleng dan bersembunyi di pepohonan sambil menembaki tentara Uni Soviet. Saat itu suhu udara bisa mencapai minus 20-40 derajat celcius.�
Dalam waktu 100 hari, 542 tentara Soviet tewas di tangannya. Karena tembakannya yang sangat akurat dan mematikan, dia dijuluki si 'kematian putih'. Aksi Hayha terhenti pada 6 Maret 1940 ketika tentara Rusia menembaknya di kepala. Namun dia tetap hidup hingga tahun 2002 dengan kondisi kepala yang cacat.
Para penggemar film Hollywood sempat membandingkan Hayha dengan Bob Lee Swagger (Mark Wahlberg) dari film Shooter. Namun tokoh film itu tak sebanding dengan kehebatan Hayha, terutama dari segi penggunaan senjata.
Pertempuran melawan Uni Soviet lebih banyak berlangsung di hutan bersalju. Di sana, Hayha memilih jadi sniper dengan senapan rifle.
Dia bertarung sendirian dengan berbekal makanan kaleng dan bersembunyi di pepohonan sambil menembaki tentara Uni Soviet. Saat itu suhu udara bisa mencapai minus 20-40 derajat celcius.�
Dalam waktu 100 hari, 542 tentara Soviet tewas di tangannya. Karena tembakannya yang sangat akurat dan mematikan, dia dijuluki si 'kematian putih'. Aksi Hayha terhenti pada 6 Maret 1940 ketika tentara Rusia menembaknya di kepala. Namun dia tetap hidup hingga tahun 2002 dengan kondisi kepala yang cacat.
Para penggemar film Hollywood sempat membandingkan Hayha dengan Bob Lee Swagger (Mark Wahlberg) dari film Shooter. Namun tokoh film itu tak sebanding dengan kehebatan Hayha, terutama dari segi penggunaan senjata.
Yogendra Singh Yadav
Yogendra
Singh Yadav adalah seorang tentara India yang ikut berperang melawan Pakistan
tahun 1999. Kala itu, dia memiliki misi untuk mendaki gunung dan menetralisir
tiga bunker musuh di puncak. Tapi sayang, tak semua tentara bisa naik ke
puncak. Akhirnya hanya Yadav yang mengajukan diri untuk mendaki sendirian.
Saat Yadav mendaki, rupanya pasukannya ditembaki musuh. Setengah bagian pasukan Yadav tewas, termasuk sang komandan. Yadav ditembak tiga kali, namun tetap mendaki.
Setibanya di puncak, musuh menembakinya dengan senapan mesin dari sebuah bunker. Yadav tak gentar. Dia lalu berlari menuju si penembak dan melemparinya dengan granat. Semua tentara musuh tewas. Di bunker kedua juga begitu. Dia tak gentar menghadang peluru musuh dan melempari mereka dengan granat.
Yadav tetap hidup meski mengalami kaki patah, tangan yang terluka dan 10-15 peluru yang bersarang dalam tubuhnya. Dia diganjar penghargaan tertinggi bagi tentara India, yakni Param Vir Chakra.
Kehebatan Yadav mengingatkan kita pada tokoh John MacClane (Bruce Willis) di film Die Hard. Namun situs ini menilai Yadav lebih baik dari tokoh McCane karena jumlah peluru yang diterimanya.
Saat Yadav mendaki, rupanya pasukannya ditembaki musuh. Setengah bagian pasukan Yadav tewas, termasuk sang komandan. Yadav ditembak tiga kali, namun tetap mendaki.
Setibanya di puncak, musuh menembakinya dengan senapan mesin dari sebuah bunker. Yadav tak gentar. Dia lalu berlari menuju si penembak dan melemparinya dengan granat. Semua tentara musuh tewas. Di bunker kedua juga begitu. Dia tak gentar menghadang peluru musuh dan melempari mereka dengan granat.
Yadav tetap hidup meski mengalami kaki patah, tangan yang terluka dan 10-15 peluru yang bersarang dalam tubuhnya. Dia diganjar penghargaan tertinggi bagi tentara India, yakni Param Vir Chakra.
Kehebatan Yadav mengingatkan kita pada tokoh John MacClane (Bruce Willis) di film Die Hard. Namun situs ini menilai Yadav lebih baik dari tokoh McCane karena jumlah peluru yang diterimanya.
Jack Churchill
Komandan
tentara Inggris Jack Churchill di Perang Dunia II disebut sebagai tentara
paling 'gila' dalam sejarah perang. Dia dikenal dengan pedangnya meski kala itu
sudah muncul senjata-senjata otomatis.
Dalam sebuah operasi, dia pernah menangkap 42 tentara Jerman dan sebuah pasukan mortir di tengah malam hanya dengan menggunakan pedang. Bahkan, saat dia ditangkap tentara Jerman dan dimasukkan ke kamp konsentrasi, dia berhasil melarikan diri.
Kisah Churchill disamakan dengan Colonel Bill Kilgore (Robert DuVall) dari film Apocalypse Now. Namun situs tersebut menilai, Churchill lebih 'gila' saat beraksi.
Dalam sebuah operasi, dia pernah menangkap 42 tentara Jerman dan sebuah pasukan mortir di tengah malam hanya dengan menggunakan pedang. Bahkan, saat dia ditangkap tentara Jerman dan dimasukkan ke kamp konsentrasi, dia berhasil melarikan diri.
Kisah Churchill disamakan dengan Colonel Bill Kilgore (Robert DuVall) dari film Apocalypse Now. Namun situs tersebut menilai, Churchill lebih 'gila' saat beraksi.
Alvin York
Alvin York
adalah seorang petani dari Tennessee, Ameria Serikat. Awalnya dia seorang
berandal yang kerap mabuk-mabukan di bar. Hingga akhirnya dia masuk militer.
Usai setahun menjalani pelatihan� dia dipercaya menjadi bagian dari 17 orang yang ditugaskan untuk mengintai dan mencuri senjata millik tentara Jerman. Namun aksi itu ketahuan oleh tentara Jerman. Pasukan York ditembaki, 9 orang tewas.
Para tentara yang selamat kemudian melarikan diri, kecuali York. Dia pun ditembaki oleh 32 tentara Jerman bersenjata lengkap. Namun hebatnya, dia tak gentar. York menembaki juga para tentara Jerman itu sendirian. Sekitar 20 tentara musuh tewas di tangannya.
"Setiap saya melihat orang Jerman, saya langsung menembaknya," ujar York dalam catatan hariannya.
Akhirnya, York mendapat bala bantuan di belakangnya. Pujian pun terlontar dari para atasan dan militer AS.
Aksi York dibandingkan dengan tokoh Rambo (Sylvester Stallone) di film Rambo. Namun York dianggap lebih baik karena bertindak demikian saat terjadi Perang Dunia I dan dianggap lebih muda.
Usai setahun menjalani pelatihan� dia dipercaya menjadi bagian dari 17 orang yang ditugaskan untuk mengintai dan mencuri senjata millik tentara Jerman. Namun aksi itu ketahuan oleh tentara Jerman. Pasukan York ditembaki, 9 orang tewas.
Para tentara yang selamat kemudian melarikan diri, kecuali York. Dia pun ditembaki oleh 32 tentara Jerman bersenjata lengkap. Namun hebatnya, dia tak gentar. York menembaki juga para tentara Jerman itu sendirian. Sekitar 20 tentara musuh tewas di tangannya.
"Setiap saya melihat orang Jerman, saya langsung menembaknya," ujar York dalam catatan hariannya.
Akhirnya, York mendapat bala bantuan di belakangnya. Pujian pun terlontar dari para atasan dan militer AS.
Aksi York dibandingkan dengan tokoh Rambo (Sylvester Stallone) di film Rambo. Namun York dianggap lebih baik karena bertindak demikian saat terjadi Perang Dunia I dan dianggap lebih muda.
Audie Murphy
Audie Murphy
daftar menjadi tentara marinir Amerika Serikat tahun 1942 saat berusia 16 tahun
dengan badan yang kurus dan pendek. Karena fisiknya, dia ditolak dan jadi bahan
olok-olokan para pengurus marinir. Begitu pun juga saat mendaftar ke Angkatan
Udara AS. Tak ada yang menghargainya.
Hingga akhirnya, dia masuk ke Angkatan Darat AS. Para petinggi AD menilai, Murphy cocok jadi koki tentara. Namun dia ngotot ingin bertempur. Keinginannya terkabul dan Murphy dikirim ke medan perang.
Di sinilah kehidupannya berubah. Saat AS menjajah Italia, Murphy langsung dipromosikan menjadi kopral karena kemampuan menembaknya yang luar biasa. Dia juga mampu menghabisi pasukan Jerman saat perang di Prancis tahun 1944. Padahal saat itu, dia hanya membawa sedikit pasukan berbekal senjata laras panjang, sementara pasukan musuh berjumlah ratusan plus belasan tank berat.
Atas jasanya, AS memberi 33 medali penghargaan pada Murphy. Penghargaan juga datang dari Prancis dan Belgia. Semua orang yang pernah memanggilnya 'pendek' pun meminta maaf.
Setelah pensiun dari tentara, Murphy diajak bermain film Hollywood. Cerita itu berjudul To Hell and Back, kisah autobiografi Murphy sendiri. Namun banyak pihak menilai, kisah di film tak sehebat dengan aslinya karena banyak yang 'dipelintir' produser demi kepuasan penonton.
Hingga akhirnya, dia masuk ke Angkatan Darat AS. Para petinggi AD menilai, Murphy cocok jadi koki tentara. Namun dia ngotot ingin bertempur. Keinginannya terkabul dan Murphy dikirim ke medan perang.
Di sinilah kehidupannya berubah. Saat AS menjajah Italia, Murphy langsung dipromosikan menjadi kopral karena kemampuan menembaknya yang luar biasa. Dia juga mampu menghabisi pasukan Jerman saat perang di Prancis tahun 1944. Padahal saat itu, dia hanya membawa sedikit pasukan berbekal senjata laras panjang, sementara pasukan musuh berjumlah ratusan plus belasan tank berat.
Atas jasanya, AS memberi 33 medali penghargaan pada Murphy. Penghargaan juga datang dari Prancis dan Belgia. Semua orang yang pernah memanggilnya 'pendek' pun meminta maaf.
Setelah pensiun dari tentara, Murphy diajak bermain film Hollywood. Cerita itu berjudul To Hell and Back, kisah autobiografi Murphy sendiri. Namun banyak pihak menilai, kisah di film tak sehebat dengan aslinya karena banyak yang 'dipelintir' produser demi kepuasan penonton.