Alibaba pernah mencetak rekor penawaran saham publik terbesar di dunia, mencapai sekitar Rp 332 Triliun di tahun 2014.
Namun, menurut Jack Ma, ternyata ia menyesali penjualan saham ini setelahnya.
Dalam sebuah acara makan siang bersama Economics Club di New York, Jack Ma mengatakan bahwa ia jauh lebih senang seandainya saja saat ini ia masih menjadi guru dibandingkan menjadi orang terkaya di China. Masa menjadi guru adalah masa yang terbaik dalam hidupnya, demikian seperti yang dikutip dari Business Insider.
Masih menurutnya, "ketika anda tidak punya banyak uang, anda akan tahu bagaimana cara menghabiskan uang itu, tapi akan berbeda ketika anda menjadi kaya, maka anda akan memiliki banyak tanggung jawab".
Seperti yang dilansir CNBC, Jack Ma menyebutkan " "Ketika orang mengatakan jadi orang kaya itu baik, ya itu memang benar. Namun, ketika Anda jadi yang terkaya di China bahkan di dunia itu adalah kesakitan. Semua orang sekitar Anda akan bicara dan berpikir mengenai uang,"
sumber : Wikipedia |
Untuk mengatasi hal ini, Jack Ma berusaha untuk beramal dengan memanfaatkan uang yang dimilikinya untuk dimanfaatkan sebaiknya untuk kepentingan masyarakat. Dia akan mendirikan sebuah yayasan yang bisa menhabiskan uangnya dengan cara bisnis namun tetap bermanfaat untuk masyarakat.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus