Ketika pertama kali terlihat oleh fotografer, burung kolobri lebah (Mellisuga helenae) lebih mirip serangga. Tetapi kenyataannya, ia adalah burung terkecil di dunia. Ya, sebenarnya, hanya burung jantan – yang panjangnya kurang dari lima sentimerter – yang berhak menyandang gelar tersebut. Burung betina lebih panjang sekitar seperenam inci (sekitar 0,6 cm). Keduanya berbobot kira-kira dua gram, kira-kira seberat uang logam Amerika satu peni (kalau berat uang logam kita pecahan 100 rupiah berapa gram ya?).
Meskipun burung kolibri bukan termasuk jenis yang terancam punah. Tetapi ia bukannya tak terancam dan kini jarang terlihat. Bila terbang, sayapnya mengepak sebanyak 80 kali perdetik – terlalu cepat untuk mata manusia melihat kepakan itu.
Burung-burung itu biasanya bertempat tinggal di puncak-puncak pohon setinggi 100 kaki (sekitar 30 meter) di hutan-hutan di Kuba dan membangun sarang yang terbuat dari benang laba-laba sebesar tak lebih dari cangkir anak-anak. Seperti kebanyakan burung, makanan utama mereka adalah nektar amat manis yang didapat dari leher bunga-bungaan hutan. Mereka juga menyantap serangga dan laba-laba kecil sebagai makanan tambahan.
Burung-burung mungil ini amat independen, kawin hanya selama beberapa detik untuk kemudian masing-masing kembali ke keadaan mereka yang menyendiri.