Unik

Inilah Ikan Tertua Berumur 200 Tahun

Henry Liebman dari Seattle Amerika Serikat menangkap ikan jenis rockfish seberat 39 pound di Alaska yang diperkirakan berusia 200 tahun./orange.co.uk
Seorang broker asuransi menangkap ikan tertua  berusia 200 tahun.
Menurut orange.co.uk, Minggu (7/7), broker asuransi yang berhasil menangkap ikan tertua itu adalah Henry Liebman dari Seattle Amerika Serikat. Dia menangkap ikan jenis rockfish seberat 39 pound di Alaska yang diperkirakan berusia 200 tahun.

Rockfish adalah jenis ikan yang banyak ditemukan di perairan Alaska. Ikan itu dipercaya sebagai ikan yang paling panjang umurnya alias ikan tertua di kawasan Pasifik bagian timur utara,  menurut Atmospheric Administration kepada Daily Sitka Sentinel.

Hal itu dipastikan pihak laboratorium yang menyebut usia ikan itu mengalahkan ikan tertua yang pernah ditemukan sebelumnya, yakni berusia 175 tahun.
Sumber

Inilah Surat Pengunduran Diri Paling Gila

Surat pengunduran diri paling gila

Catatan dari gabohng: kemungkinan besar penulisnya adalah seorang Blogger  :)

Sumber

Kepala Dikerangkeng Agar Bisa Stop Merokok

Kepala Pria Ini Dikerangkeng Supaya Berhenti Merokok/nation.com
Seorang pria dari Turki mengerangkeng kepalanya dengan memakai helm besi untuk berhenti merokok. Helm besi itu dikunci, sehingga pria ini tak bisa membukanya, dan tak bisa merokok.

Seperti dilansir orange.co.uk, dan nation.com, Minggu (7/7), pria Turki memakai kerangkeng helm besi ini adalah Ibrahim Yucel berusia 42 tahun. Dia memakai helm besi menyerupai sangkar burung itu setiap hari, baik di dalam maupun di luar rumah.

Hal ini dimaksudkan agar dia mampu berhenti merokok. Helm besi ini dipakai Ibrahim karena dia gagal berhenti merokok selama 26 tahun. Oleh karena itu, dia meminta istri dan putrinya untuk memasang helm besi mirip sangkar burung setiap hari di kepalanya. Setelah dipasang, kunci helm besi itu disimpan istri dan putrinya.

Cara ini cukup ampuh membikin Ibrahim dari Kutahya Turki ini berhenti merokok. Pasalnya, kerangkeng helm besi itu juga dikenakan saat bekerja, dan dia tak bisa membukanya sesuka hati.

Menurut Ibrahim, setiap hari ulangtahun ketiga orang anaknya, dan ulangtahun pernikahannya dia berjanji berhenti merokok. Namun, hanya mampu tak merokok selama beberapa hari. Setelah itu, dia kembali merokok. Setiap hari, rata-rata Ibrahim menghabiskan dua bungkus rokok.

Terinspirasi dari helm pengendara sepeda motor, Ibrahim membikin helm besi untuk mengerangkeng kepalanya agar bisa berhenti merokok. Selain itu, niat membikin helm besi ini juga didorong oleh kematian ayahnya karena sakit kanker paru.

Sumber

Legiun Merpati, Pasukan Pembawa Pesan Saat Perang

BELUM lama ini Gord Young, editor di Lakefield Heritage Research, Kanada, berhasil memecahkan kode rahasia sebuah operasi dalam Perang Dunia II. Dia hanya butuh 17 menit untuk menyingkap pesan yang tertulis di kertas di dalam tabung kecil merah yang terikat di kaki bangkai merpati. Padahal Government Communications Headquarters (GCHQ), badan pemecah kode asal Inggris, tak berhasil menyingkap misteri berusia 68 tahun itu.



"Kami tetap pada pendirian kami pada 22 November 2012 bahwa tanpa akses ke buku kode yang relevan dan penggunaan tambahan enkripsi, pesan ini tak mungkin dipecahkan," ujar seorang juru bicara GCHQ, sebagaimana dilansir BBC - Homepage, 17 Desember 2012.

Menurut Young, dia hanya berbekal buku pengawasan udara Korps Udara Kanada peninggalan pamannya. Kode itu sangat sederhana dan sepenuhnya bergantung pada akronim yang dibuat. Kode itu diyakininya ditulis Sersan William Scott, kala itu berusia 27 tahun, yang bertugas di Normandia, tempat D Day berlangsung, sebagai pelapor posisi Jerman.

Selama ribuan tahun, militer dari berbagai bangsa mempercayakan penyampaian pesan kepada burung merpati. "Merpati merupakan salah satu di antara beberapa teknik/cara tertua komunikasi militer," tulis Christopher Sterling dalam Military Communications: From Ancient Times to The 21st Century.


Raja Ramses III dari Mesir Kuno mengirimkan –dan mendapatkan– berita ke tempat-tempat yang jauh menggunakan merpati-merpati peliharaannya. Raja Sulaiman memiliki sekira 100 ribu ekor merpati yang setia menjalankan tugas. Jenderal sekaligus ahli militer Tiongkok Sun Tzu bahkan menjadikan merpati sebagai salah satu kepercayaan terpentingnya. Peranan merpati terus bertahan melewati zaman.

Semasa Perang Dunia I, kedua pihak yang berseteru mengandalkan kecakapan merpati. Dari palagan inilah muncul bintang bernama Cher Ami, merpati militer AS. Ami yang, sudah tertembak Jerman dan tinggal menyisakan satu mata, berhasil membawa kapsul pesan ke markas komando. 600 prajurit yang terkepung pasukan Jerman akhirnya bisa diselematkan. Pemerintah AS menganugerahinya bintang jasa Service Cross. Cher Ami berhasil diselamatkan, dan setelah kematiannya pada 1919 dipamerkan di Smithsonian Institute.

Pada Perang Dunia II, penggunaan merpati meningkat pesat meski komunikasi menggunakan peralatan elektrik telah maju. "Ketika pertempuran berkecamuk dan semua menembak dengan senapan mesin, bukan serangan gas dan bom, itulah saat kita meminta pertolongan kepada merpati," tulis John Fowler, jenderal Inggris yang menganjurkan penggunaan merpati dalam komunikasi militer, dalam suratnya sebagaimana dikutip John M Kistler dalam Animals in The Military, From Hannibal′s Elephants to the Dolphins of The US Navy.

"Ketika tentara hilang atau dikepung di suatu daerah, kita benar-benar bergantung pada merpati untuk komunikasi."

Selain sama-sama menggunakan merpati, Sekutu maupun Axis berupaya mengggagalkan misi merpati-merpati musuh. Bisa dengan menembak atau menggunakan burung elang untuk memangsanya. Pentingnya merpati membuat Kepala Dinas Merpati Belgia Denuit memilih membunuh 2500 merpati ketimbang musuh menangkapi mereka ketika Jerman menduduki Belgia. "Dengan linangan air mata di wajahnya, dia membakar burung-burung itu hidup-hidup," tulis Kistler.


Di Indonesia, peran penting merpati dibuktikan oleh "Letnan" Merpati Pos, yang beroperasi masa Perang Kemerdekaan. "Karena ketangkasan dan kecerdikannya, merpati pos ini telah dijadikan penghubung antara sebuah pos pasukan TRI dengan pos TRI lainnya di medan pertempuran," tulis Badan Penerbit Almanak RI dalam Album Perang Kemerdekaan 1945-1950.


Tentara NICA-Belanda berusaha menghabisinya ketika memergoki merpati itu sedang terbang. Si merpati hampir kehilangan sayap dan kehabisan darah. Dengan sisa tenaga, ia tetap terbang hingga sampai di markasnya. "Tepat di depan komandan TRI yang ditujunya, jatuhlah sang merpati."

Ia tewas. Sang komandan terharu sembari membaca surat dari rekannya yang dibawa sang merpati. Dia menyerahkan mayat merpati itu ke atasannya, yang lalu menyerahkannya ke museum. Merpati itu mendapat pangkat letnan anumerta.

"Dari merpati," tulis Jenderal John Fowler, "kita mendapatkan semuanya."

Sumber

Ini Dia Foto Udara Pertama di Dunia

Jauh sebelum satelit mengudara kembali dan Google Street View belum terpikirkan mari kita menjelajahi dunia dari kenyamanan ruang keluarga kita, seorang dokter Jerman datang dengan cara teknologi sedikit lebih rendah untuk mengambil foto udara dengan kamera mini yang diikat ke merpati .

Pada tahun 1908, Dr Julius Neubronner mematenkan 'merpati-cam' yang dapat diaktifkan oleh mekanisme waktu.
Penemuan ini membawa Dr Neubronner seluruh dunia ketenaran setelah ia memamerkan pada sebuah pameran internasional di Dresden, Frankfurt dan Paris pada 1909 dan 1911.

BAGAIMANA CARA MERPATI MELAKUKANNYA?

Untuk mengambil foto udara, Dr Neubronner membawa merpati ke lokasi sekitar 60 mil (100 km) dari rumah, di mana ia dilengkapi dengan kamera dan dirilis.
Burung biasanya tertarik untuk dibebaskan dirinya dari beban nya, biasanya akan terbang pulang pada rute langsung, pada ketinggian 160 sampai 330ft (50 100metres).
Sebuah sistem pneumatik di kamera mengontrol waktu tunda sebelum sebuah foto diambil.
Untuk mengakomodasi merpati yang terbebani, dovecote memiliki papan mendarat yang luas dan elastis dan lubang masuk yang besar.
Pada tahun 1903, Dr Neubronner seorang apoteker dari kota Kronberg dekat Frankfurt mulai menerima resep dari sebuah sanatorium di Falkenstein terdekat menggunakan pos merpati.
Pos merpati dihentikan setelah tiga tahun ketika sanatorium ditutup. Ia menyampaikan obat yang mendesak sampai dengan 75g (2.6oz) dengan metode yang sama, dan diposisikan beberapa merpati untuk grosir di Frankfurt dan untuk mendapatkan keuntungan dari pengiriman cepat.
Ketika salah satu merpati yang hilang dengan orientasi dalam kabut, tidak cukup makan, selama empat minggu terakhir Dr Neubronner terinspirasi dengan ide lucu untuk melengkapi merpati-merpati itu dengan kamera otomatis untuk melacak jalur mereka.
Dia kemudian mengetahui bahwa merpati itu telah dalam tahanan koki restoran di Wiesbaden.

Pikiran ini menyebabkan dia untuk menggabungkan dua hobi menjadi merpati pos digabungkan dengan fancying dan fotografi amatir.

Setelah berhasil menguji kamera Ticka yang bisa menonton di kereta api dan saat mengendarai kereta luncur, Dr Neubronner memulai pengembangan kamera miniatur cahaya yang dapat dipasang pada payudara merpati dengan memakai harness dan lapisan baja aluminium baju besi logam dirancang untuk melindungi dada pemakainya.
Menggunakan model kamera kayu seberat 30 sampai 75 gram (1,1 sampai 2.6oz), merpati itu dengan hati-hati dilatih untuk beban mereka.

Menurut dokter, ada selusin model kameranya. Pada 1907 ia telah cukup sukses untuk mengajukan permohonan paten.

Teknologi ini dikenal secara luas melalui partisipasi dalam Pameran Fotografi 1909 Internasional di Dresden, dan 1909 Pameran Internasional Aviation di Frankfurt.

Foto dr Neubronner memenangkan hadiah di Dresden serta pada 1910 dan 1911 Air Shows Paris.


Merpati yang dilengkapi dengan mini kamera Ticka pada tahun 1908 oleh Dr Julius Neubronner untuk mengambil foto udara


ini tembakan udara diambil sebagai salah satu merpati Dr Neubronner yang terbang di atas Kronberg Schlosshotel, di pegunungan Taunus dari Hesse, Jerman


Sebagai merpati terbang di atas Jerman, kamera menggunakan sistem pneumatik yang mengontrol waktu tunda sebelum masing-masing ditembak diambil


kamera mini Neubronner yang berat sekitar 75g dan dipasang ke merpati menggunakan harness dan dada logam



Dr Neubronner awalnya digunakan merpati untuk mengirimkan obat-obatan di seluruh Jerman. Dia kemudian menyadari bahwa jika burung-burung bisa membawa obat, mereka bisa membawa berat kamera mini



Neubronner menggunakan kamera menonton Ticka untuk mengambil foto udara nya. Dia menguji kamera di kereta api dan saat mengendarai kereta luncur sebelum pas ke merpati nya

Hutan Ini Mengapung di Atas Kapal


Ada banyak bangkai kapal yang berada di Homebush Bay, Sydney, dekat kampung Olympic. Namun tidak semuanya tampak seperti SS Ayrfield atau Floating Forest, vegetasi mangrove yang tumbuh di atas dek kapal yang sudah berkarat.

SS Ayrfield (sebenarnya bernama SS Corrimal saat diluncurkan) adalah kapal collier yang dibangun di Inggris pada 1911 silam. Kapal tersebut digunakan pada masa Perang Dunia II untuk mengirim suplai ke Amerika di area Samudera Pasifik.

Tahun 1950, SS Ayrfield dijual dan tetap dipakai antara Newcastle dan Sydney. Namun tahun 1972, kapal tersebut akhirnya sampai di tempat peristirahatannya di Homebush Bay.

Sebagaimana dilansir dari OddityCentral, sebelum Olimpiade tahun 2000, Homebush Bay menjadi area terlarang bagi para atlet karena banyak bangkai kapal yang ditinggal di sana.

Meskipun dari jauh tampak menyeramkan, tidak ada yang bisa menyamai pemandangan hutan yang mengapung di air seperti SS Ayrfield. Banyak sekali pepohonan yang tumbuh di bangkai kapal tersebut. Bahkan banyak pengunjung lokal sampai internasional yang tertarik datang untuk menyaksikannya secara langsung.

SS Ayrfield floating mangrove asalasah.blogspot.com
SS Ayrfield floating mangrove asalasah.blogspot.comSS Ayrfield floating mangrove asalasah.blogspot.comSS Ayrfield floating mangrove asalasah.blogspot.com

Sumber