Sebuah zaman es di muka bumi sedang berjalan. |
Sementara jumlah ledakan gas di permukaan Matahari berada di puncak siklus 11 tahunan, tetapi penelitian terbaru telah menunjukkan penurunan tak terduga dari aktivitas matahari, kata peneliti.
Fenomena ini terjadi diamati dalam kurun waktu 30 tahun terakhir dan ada kekhawatiran suhu bisa terus mengalami penurunan ke tingkat yang sangat rendah hingga kemungkinan Bumi memasuki ke zaman es kecil.
"Ini akan terlihat seperti matahari yang tengah tertidur dan tidak menunjukkan aktifitasnya". Ujar Dr. Lucie Green dari Mullard Space Science Laboratory University College London.
"Fenomena alam yang sangat mengkhawatirkan ini sangat mengejutkan banyak ilmuwan" ujarnya.
Menurut Pusat Data Iklim Nasional AS (NCDC), tahun ini salju yang turun menutupi wilayah Amerika bagian Utara dan sebagian wilayah seperti di Siberia, Mongolia, dan China lebih besar dari pada tahun-tahun sebelumnya. Sejumlah peneliti mengamati siklus ini sejak tahun 1966.
Lembaga Antariksa Amerika (NASA) juga telah meramalkan bahwa siklus menurunnya aktifitas Matahari akan mencapai puncaknya pada tahun 2022 dan bisa menjadi salah satu yang paling lemah dalam ber abad-abad, sehingga akan menyebabkan pendinginan yang sangat signifikan dari iklim di muka Bumi.
Setelah prediksi NASA, beberapa ilmuwan percaya bahwa zaman ES kecil baru saja dimulai.
Zaman Es Pertama
Para peneliti menemukan bukti zaman es pertama dari lapisan batuan yang disebut BIC (Bushveld Igneous Complex) di Afrika Selatan, sebuah deposit batuan beku yang mengandung bermacam-macam mineral menjadikan tempat itu kaya akan mineral. Dari sana disimpulkan Zaman es pertama dimulai 2,4 Milyar tahun lalu pada periode Siderian dan berakhir 2,1 Milyar tahun lalu pada periode Rhyacian.
Apa penyebab terjadinya Zaman Es?
Kok bisa sih Bumi mendingin dan menghangat gitu?
Penyebab terjadinya Zaman es bisa dibilang banyak, diantaranya, gangguan pola Iklim dan Arus Laut, Kadar Co2 di atmosfer, Gunung berapi, dan bahkan Tubrukan Meteor. Zaman es kebanyakan terjadi karena pendinginan aerosol dimana oleh sebab tertentu sinar matahari tidak mencapai atau ditahan di Bumi. Contoh pendinginan akibat erupsi gunung berapi bisa dilihat saat letusan gunung Tambora 1815 dimana letusannya menyebabkan Tahun tanpa Musim Panas 1816 di Eropa, akibat dari penurunan suhu karena dihalanginya sinar matahari oleh debu vulkanik Gunung Tambora.
Dalam Geologi kita mengenal istilah "Jika sesuatu itu pernah terjadi di masa lalu, maka cepat akan lambat pasti akan terjadi di masa yang akan datang"
Setelah membaca post ini diharap kalian sadar bahwa Bumi kita, Atmosfer kita sangat rentan dan rapuh. Apalagi ditambah dengan booster Interglacial oleh manusia dengan melakukan Global Warming di Bumi, membuat kita tidak bisa melihat jelas ke depan karena kita mempercepat siklus yang seharusnya berjalan sendiri. Akibatnya? tidak ada yang tahu.
Sumber