Monumen Nasional, ikon Ibukota Jakarta itu ternyata telah berumur
setengah abad. Sejak batu pertama diletakkan Presiden Soekarno hingga
peresmiannya, baru sekali tubuh 'Monumen' itu dimandikan alias
dibersihkan.
Tahun ini, untuk memperingatinya, Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta berencana untuk membersihkan badan tugu Monas.
“Sudah terlihat kotor." kata Asisten Sekretaris Daerah DKI Jakarta
bidang Kesejahteraan Masyarakat Mara Oloan Siregar, beberapa waktu lalu.
" Nantinya akan ada tim yang melakukan kajian untuk menentukan teknis
pembersihan yang aman,”
Kebetulan, kata Kepala Unit Pengelola Monas Rini Hariyani, ada tawaran dari PT Kaarcher untuk membersihkan Monas. " Itu adalah bagian dari program tanggung jawab sosial mereka,” kata Rini menuturkan rencana itu kepada Tempo, Selasa 27 September 2011.
Perusahaan ini, menurut Rini, telah berpengalaman
dalam membersihkan monumen di berbagai belahan dunia. “Mereka juga yang
sebelumnya membersihkan lingkungan Monas pada tahun 1992,” kata Rini.
Para peneliti dari PT. Kaarcher direncakan datang pada 26 Oktober mendatang, dan melakukan kajian teknis terkait daya dukung Monas. “Setelah itu mereka akan memaparkan hasil pada Gubernur sebelum melakukan pembersihan,” katanya.
Para peneliti dari PT. Kaarcher direncakan datang pada 26 Oktober mendatang, dan melakukan kajian teknis terkait daya dukung Monas. “Setelah itu mereka akan memaparkan hasil pada Gubernur sebelum melakukan pembersihan,” katanya.
Menurut Rini, tim sidang pemugaran cagar budaya akan
terlibat dalam pengkajian itu. Pada 1992, kata dia, tubuh Monas
dibersihkan dengan teknik penyemprotan.“Orang yang membersihkan naik
gondola terayun-ayun, sambil melakukan penyemprotan,” katanya.
Pada pembersihan yang akan digelar pada Desember
tahun ini, Rini mengupayakan agar Monas tidak ditutup selama pembersihan
berlangsung. “Saya justru ingin menjadikan itu atraksi untuk
masyarakat,” katanya.
Pembersihan dan pencucian badan tugu Monas akan
dimulai pada awal Desember dan akan memakan waktu selama dua pekan.
Selama pencucian, Monas diupayakan untuk tetap dibuka untuk umum.
Secara Terpisah Direktur Eksekutif Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Asfarinal mengatakan idealnya monumen dibersihkan setiap 10 tahun sekali. "Kalau 50 tahun baru satu kali dibersihkan, itu keterlaluan," katanya
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI
Secara Terpisah Direktur Eksekutif Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Asfarinal mengatakan idealnya monumen dibersihkan setiap 10 tahun sekali. "Kalau 50 tahun baru satu kali dibersihkan, itu keterlaluan," katanya
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI
Sumber :