Seorang juru kunci makam, Supriyadi (45) warga Desa Kuwasen RT 4 RW 1, Kecamatan Jepara, menemukan sebuah batu nisan yang bertuliskan huruf China kuno tak jauh dari Makam Syeh Hasan bin Ibrahim. Sebelum menemukan batu kuno tersebut, ia mengaku sempat mendapat petunjuk-petunjuk gaib dari seorang China yang tak dikenal dengan mengenakan pakaian serba putih.
Supriyadi mengatakan, kejadian penemuan batu prasasti itu sudah berlangsung lima tahun silam. Sebelumnya, ia mengaku sekitar pukul 12.00, harinya dia lupa, didatangi seorang yang memakai pakaian serba putih yang memberikan petunjuk lokasi dimana benda kuno tersebut berada. "Tak hanya itu, beberapa kali saya melihat ada sinar hijau berbaur biru terang yang jatuh ke lokasi yang tak jauh dari Makam Syeh Hasan sebelah timur," ungkap Supriyadi, Senin (5/4).
Setelah bebeberapa waktu, saat di melakukan pengerukan, ia menemukan sebuah batu prasasti yang bertuliskan huruf China kuno sekitar 500 meter dari makam tersebut. Dia terkejut, setelah melakukan penggalian di kedalaman lima meter, melihat sebongkah batu dengan ukuran panjang 70 cm, lebar 40 cm dan ketebalan 10 cm. Setelah penemuan itu, batu tersebut disimpan di rumahnya.
Beberapa waktu kemudian, laporan penemuan batu tersebut disampaikan ke Pemkab Jepara, namun tidak ada respons. Baru pada Minggu (4/4) siang, ia menyerahkan kepada pengelola Museum Kartini Jepara untuk dijadikan benda koleksi. "Lima tahun lalu saya sudah berusaha memberitahukan kepada pihak pemerintah, karena belum ada respons akhirnya saya menyimpan di rumah. Setelah ada tanggapan baru saya serahakan ke pihak museum," tandasnya.
Dia menambahkan, sebelum diserahkan kepada museum, sudah banyak kolektor yang datang untuk menawar batu kuno tersebut. Salah satunya yaitu warga Korea yang menawar Rp 3,5 juta, namun tidak diberikan. Bahkan beberapa orang dari Jakarta beberapa kali datang untuk menawarnya. "Karena benda ini sebagai amanah, saya tidak berani menjualnya," katanya.