Unik

Ternyata.., Steve Jobs dan Google Pernah Baikan

Kebencian Steve Jobs yang mendalam pada Android terungkap lewat bocoran biografinya di berbagai media pada akhir minggu lalu.
Setelah buku berjudul Steve Jobs ini meluncur pada Senin, 24 Oktober kemarin, semakin terkuak pasang surut hubungan antara Google dengan pria yang identik dengan turtleneck hitam ini.

Seperti dikutip dari Associated Press, yang dimuat dalam Yahoo News, Selasa, 25 Oktober 2011, Steve Jobs pernah mengesampingkan dendamnya pada Google saat Larry Page, salah seorang pendiri Google, diangkat sebagai CEO pada Januari 2011 dan menghadap Jobs untuk meminta nasihatnya dalam menjalankan perusahaan.

Jobs mengatakan pada Walter Isaacson, penulis biografinya, bahwa pada awalnya ia memang ingin mengusir Page, berikut melayangkan beragam sumpah serapah padanya.

Namun, ia kemudian ingat bahwa saat muda dan masih hijau dalam dunia entrepreneur, ia juga berkeliling meminta nasihat pada "sesepuh" di Sillicon Valley, termasuk Bill Hewlett, pendiri Hewlett-Packard.

Saat bertemu dengan Page, Jobs tidak menggunakan kata-kata yang lunak padanya. Ia mengatakan agar Page membangun manajemen yang kuat. Pada minggu pertamanya menjabat, Page melakukan reshuffle dalam tim manajemen dan memangkas birokrasi.

Jobs juga menasihati Page agar Google fokus dalam bidang usahanya. "Temukan apa yang Google inginkan saat ia matang nanti," katanya.

"Apa lima produk yang ingin kalian fokuskan? Buang yang lainnya karena mereka hanya akan meneggelamkanmu dan mengubahmu menjadi seperti Microsoft. Mereka hanya akan membuatmu menghasilkan produk yang ala kadarnya, bukan produk yang hebat," ujarnya pada Page.

Entah karena menuruti nasihat Jobs atau bukan, dalam enam bulan masa jabatannya, Page telah menutup lebih dari 20 produk Google agar sumber daya yang dimiliki lebih fokus dalam menggarap produk inti.

Tindakan ini persis yang dilakukan Jobs ketika kembali ke Apple pada 1997 setelah dipecat dari perusahaan ini.

Meski sikap Jobs pada Google terlihat melunak, dalam buku ini tidak terjawab apakah pada akhirnya Jobs sudah memaafkan perusahaan ini.

Dalam buku ini juga diulas bahwa kedua raksasa teknologi ini sempat memiliki hubungan yang harmonis. "Seperti Apple, Google berfokus pada inovasi dan kami rasa pemikiran dan pengalaman Eric akan sangat berguna bagi Apple di tahun-tahun mendatang," ujar Jobs, saat menerima Eric Schmidt, CEO Google pada waktu itu, dalam jajaran direksi Apple pada 2006.

Hubungan ini sempat menegang pada 2008, setahun setelah iPhone pertama dikeluarkan. Di tahun ini Google mengumumkan akan meluncurkan Android yang merupakan software gratis sehingga produsen ponsel dapat membuat produk yang menyaingi iPhone.

Jobs saat itu sempat sangat kesal, bahkan mendatangi kantor pusat Google untuk menghentikan rencana tersebut. Puncaknya adalah pada 2010, saat HTC Android terbaru dikeluarkan. Jobs percaya bahwa banyak fitur di dalamnya merupakan curian dari Apple.

Jobs menganggap hal tersebut merupakan pengkhianatan tak termaafkan karena ia pernah menjadi mentor bagi dua penemu Google, Larry Page dan Sergey Brin, serta pernah menerima Schmidt dalam Apple dengan tangan terbuka.

Schmidt sendiri kemudian mengundurkan diri dari Apple pada 2009 karena konflik kepentingan antara Apple dan Google.

Pada Isaacson, Jobs juga mengucapkan ikrar bahwa hingga nafas terakhirnya, ia tak akan berhenti untuk menghancurkan Android yang disebutnya sebagai "barang curian."

Isaacson menceritakan bahwa selama wawancara dua tahun untuk penulisan biografi ini, ia sudah pernah melihat Jobs dalam berbagai macam emosi, namun ia tak pernah melihat Jobs semarah itu ketika pria yang meninggal pada 5 Oktober lalu ini menceritakan "pengkhianatan" Google padanya.

Post a comment

Next Post
Posting Lebih Baru
Previous Post
Posting Lama