Seorang menteri dalam kabinet Angela Merkel memicu perdebatan di antara anggota partai yang berkuasa di Jerman dengan meminta penyebutan Tuhan memakai kata sandang yang netral "das" daripada dengan yang terkesan maskulin, "der".
Menteri urusan Keluarga, Kristina Schroeder, menyatakan hal itu ketika diwawancarai majalah mingguan Die Zeit, pekan lalu. Dia bercerita soal memberi penjelasan pada anak perempuannya tentang penggunaan bentuk maskulinitas pada Tuhan.
"Kata sandang itu tak penting," katanya, sambil menambahkan boleh-boleh saja menggunakan "das" untuk mengganti "der", yang di Jerman secara tradisional sudah lama dipakai ketika merujuk pada Tuhan.
Pernyataan itu segera mendapat sanggahan dari sesama anggota Uni Demokratik Kristian (Christian Democratic Union) (CDU) dan partai Bavaria yang segaris, Uni Sosial Kristian (Christian Social Union/CSU).
"Omong kosong intelektual ini membuat saya tak mampu bicara," kata Christine Haderthauer, Menteri Sosial Bavaria, pada harian Bild.
Stefan Mueller, seorang anggota parlemen asal CSU, lawmaker, mengatakan dirinya "limbung" mendengar komentar Schroeder yang "tak layak" itu.
Steffen Seibert, juru bicara Merkel, dalam konferensi pers pada akhir pekan lalu, mendukung pendapat Schroeder.
"Jika Anda percaya pada Tuhan, kata sandang itu tidak penting. Andai Anda bicara kepada Tuhan dengan cara yang lain, doa itu tetap terdengar," katanya.
Sumber