Unik

Alien Pernah Berkunjung Ke Bumi, Menurut NASA

Setiap bulan planet baru yang memiliki kesamaan dengan bumi ditemukan, dan hal ini membuat semakin jelas bahwa bumi tidaklah unik. Jadi masuk akal bahwa dari miliaran planet mirip Bumi di galaksi kita sendiri, mungkin ada planet yang dihuni oleh mahluk hidup.

Itu adalah pemikiran yang mendapatkan kepercayaan sepanjang waktu, dan sekarang NASA telah merilis sebuah buku menarik yang merinci bagaimana jika kita berkomunikasi dengan mahluk dari planet-planet lain ini.


Beberapa bab yang paling menarik adalah yang membahas masalah komunikasi alien di masa lalu, kini dan masa depan. Dalam salah satu bagian, misalnya, William Edmondson dari University of Birmingham mempertimbangkan kemungkinan bahwa seni-seni pada batu di Bumi berasal dari luar angkasa. Mungkin sebagian kecil dari pola-pola kuno yang dipahatkan ke batu, dibuat untuk alien atau oleh alien.

Buku ini berjudul Arkeologi, Antropologi dan Komunikasi antarbintang. Diedit untuk NASA oleh Douglas Vakoch, Direktur Interstellar Message Composition at the Seti Institute.


Dengan bantuan ahli lain ia menangani sejumlah topik termasuk prospek kehidupan di planet lain dan sarana yang dapat kita gunakan untuk mengirim atau menerima pesan.

Vakoch mengawali buku 330 halamannya dengan mendalilkan bahwa mungkin akan cukup sulit untuk melakukan kontak pertama.

"Jika ada sinyal radio yang terdeteksi oleh percobaan SETI modern, kita akhirnya tahu bahwa kecerdasan lain juga ada, tapi kita tidak tahu apa yang mereka katakan" tulisnya dalam pengantar buku ini.

Dia juga menambahkan: "Bahkan jika kita mendeteksi sebuah peradaban yang mengelilingi salah satu bintang tetangga kita, sinyal dari mereka akan melintasi jarak triliunan mil dan akan mencapai bumi setelah melakukan perjalanan selama bertahun-tahun".


Art rock, (Nigeria dalam foto), dikutip sebagai salah satu contoh kemungkinan alien pernah mengunjungi Bumi sebelumnya. Penulis buku juga menjelaskan beberapa metode yang mungkin dapat digunakan untuk mencari kehidupan asing termasuk menjelajahi exoplanets untuk mendeteksi tanda-tanda peradaban


Batu ini adalah contoh pola kuno "cup and ring" yang ditemukan di seluruh dunia. Arti dan tujuannya tidak diketahui.


Konsep alien meninggalkan kita pesan dalam karya seni kuno telah ada selama ini. Gambar ini adalah versi Ridley Scott, dari film "Prometheus".

Harapan untuk berkomunikasi dengan peradaban planet lain akan tetap ada, dan buku yang ditulis Vakoch dan rekan-rekannya ini sangat mengatasi dan memberikan solusi untuk masalah ini, yang mungkin terbukti sangat berharga di masa depan.

"Untuk mendeteksi kecerdasan tersebut, dan untuk memiliki kesempatan yang realistis memahaminya, kita dapat belajar banyak dari pengalaman para peneliti yang menghadapi tantangan serupa di Bumi" ia melanjutkan.

"Seperti arkeolog yang merekonstruksi peradaban kuno dari bukti fragmentaris, peneliti SETI akan diharapkan untuk merekonstruksi peradaban yang jauh terpisah dari kita oleh hamparan luas ruang serta waktu. Saat kita mencoba untuk memecahkan kode dan menginterpretasikan pesan luar angkasa, kita akan diminta untuk memahami pola pikir dari spesies yang mungkin sama sekali berbeda dengan kita".

Di tempat lain di Kompendium, penulis membahas pertanyaan tentang kemungkinan biologi, evolusi dan fisika dari mahluk luar angkasa.

Vakoch menjelaskan kemungkinan metode komunikasi yang digunakan alien mungkin sangat berbeda dengan kita, sehingga membuat kontak menjadi cukup sulit.

Dia mengatakan bahwa pesan melalui suara, seperti yang kita gunakan di Bumi, mungkin tidak dapat dilakukan, sehingga visi dan penggunaan gambarlah yang paling mungkin digunakan untuk komunikasi tersebut" tulisnya.

Dan ia menambahkan, pencitraan permukaan planet layak huni di masa depan akan mengungkapkan aransemen fisik dari obyek-obyek yang menunjukkan adanya kehidupan alien.

Edmondson menunjukkan, misalnya, bahwa teleskop optik berdiameter 620 kilometer bisa mengambil gambar obyek dengan diameter satu kilometer pada jarak 100 tahun cahaya.

Penulis buku juga menunjukkan cara bagaimana kita bisa mengirim pesan dari kita sendiri melalui metode seperti Active Seti, menggunakan disk radio raksasa seperti Observatorium Arecibo di Puerto Rico (foto).

Vakoch menyimpulkan dalam pengantarnya bahwa tugas monumental menunggu para ilmuwan dan cendekiawan di seluruh dunia, dan menyoroti pentingnya studi dan penelitian mengenai masalah ini.

"Para ilmuwan bergulat dengan beberapa tantangan besar yang akan dihadapi umat manusia jika sinyal kaya informasi yang berasal dari dunia lain terdeteksi", tulisnya .

"Dengan menyelesaikan isu-isu inti dari arkeologi dan antropologi kontemporer, kita bisa jauh lebih siap untuk kontak dengan peradaban luar bumi, yang suatu hari mungkin akan terjadi".

10 Supercar dipakai Melamar Gadis China Ini

Lamaran dengan cincin dan bunga adalah hal biasa. Namun bagaimana kalau melamar dengan sederet mobil supermewah? Seorang perempuan asal Zhengzhou, Hunan di China dilamar kekasihnya, pria bermarga Jia, dengan deretan mobil super mewah.


Sebagian deretan mobil mewah sebagai hadiah pertunangan.

Gilanya, Jia tidak hanya datang sendiri mengendarai mobil mewah. Dia juga membawa teman-temannya yang membawa mobil hadiah mereka bersama. Tidak kurang dari 10 mobil mewah berjajar di 360 Plaza untuk momen besar ini, seperti Ferrari, Lamborghini, dan Mercedes Benz.

Sang wanita langsung menelepon seseorang di depan Ferrari hadiah miliknya dari sang kekasih.

Kerumunan mobil mewah ini membuat orang-orang penasaran. Mereka berkumpul untuk melihat semuanya. Sementara Jia keluar dengan karangan bunga dan layar besar LED yang menghadap alun-alun, memainkan video deklarasi cinta mereka.

Sang perempuan terlihat menangis dan sedikit kebingungan saat menerima lamaran Jia. Setelah lamaran diterima, Jia memberikan pacarnya kunci salah satu Ferrari untuk langsung dikendarai.


Sumber

Kampung Terkumuh di Kairo

Manshiet Nasser adalah perkampungan kumuh terbesar di Kairo (diperkirakan memiliki populasi 16 juta) dan salah satu konsentrasi kemiskinan terbesar di dunia.

Terdiri dari bangunan tradisional di daerah marjinal Kairo - rumah bata dengan lantai atas belum selesai, dan berton sampah. Kantong sampah ditumpuk di sepanjang jalan, tumpukan kantong sampah di semua atap rumah dan gerobak di jalan.
Foto-fotoSpoiler





SUMBER


Penduduk di Desa Ini Kulitnya Bisa Meleleh

Entah apa yang terjadi dengan penduduk yang tinggal di sebuah desa yang ada di Brazil. Pasalnya mereka akan “meleleh” jika terpapar sinar matahari. Ya, kulit penduduk yang ada di desa ini berubah menjadi sensitif karena sebuah penyakit kulit aneh yang kabarnya juga diwariskan secara turun-temurun. Wow!

Selama ini sinar matahari pagi dianggap menjadi salah satu sumber vitamin yang penting bagi kesehatan kulit. Tentu akan sangat menyenangkan bila dapat menikmati mentari pagi yang hangat dan menyehatkan tersebut. Namun tidak bagi masyarakat yang tinggal di desa Araras, Sao Paulo, Brasil. Bagi sebagian penghuni desa langka tersebut, paparan sinar matahari secara langsung menjadi hal yang sangat menakutkan karena dapat membuat kulit mereka seperti terbakar.

Fenomena aneh ini sungguh benar terjadi! Seperti yang dikutip dari Dailymail, sinar matahari menjadi hal yang harus dihindari oleh penduduk yang tinggal di desa Araras. Pasalnya para penduduk di desa tersebut memiliki alergi yaitu kulit mereka akan meleleh setiap terkena sinar matahari.

Penyakit kulit yang bernama xeroderma pigmentosum (XP) ini telah cukup lama diderita oleh penduduk di Desa Araras. Bahkan penyakit ini juga diwariskan secara turun temurun. Banyaknya penduduk yang bekerja sebagai petani dan menghabiskan waktunya di bawah sinar matahari membuat desa ini menjadi desa dengan penduduk terbanyak yang mengidap penyakit aneh tersebut. Penyakit ini membuat sang penderita menjadi sangat sensitif terhadap sinar matahari karena tubuh sudah tidak mampu memperbaiki diri atas kerusakan yang disebabkan sinar matahari.

Mereka yang menderita XP akan mengalami kulit yang berubah menjadi kemerahan seperti terbakar dan tak sedap dipandang. Bagian tubuh seperti kulit bibir, hidung, pipi dan mata juga ikut terserang penyakit ini. Bahkan kabarnya, beberapa penderita juga mengalami kejang otot, tuli, dan lambatnya perkembangan tubuh. Tak hanya itu penderita XP juga berisiko terkena kanker kulit.

Agar penyakit ini tidak meluas, masyarakat pun harus berhati-hati saat hendak berpergian di siang hari. Salah satunya memastikan telah menggunakan baju dan celana panjang, masker, atau topi untuk melindungi tubuh mereka.

Sumber

Anda Bebas Gebukin Karyawan di Bar Ini

Rising Sun Anger Release Bar, yang terletak di Nanjing, Provinsi Jiangsu, China ini, membolehkan agan memukuli karyawan mereka. Bar ini mempekerjakan 20 pria terlatih berusia sekitar 20-30 tahunan sebagai sansak hidup untuk para pelanggan mereka. Untuk tarif sekitar 50 hingga 300 yuan, para pelanggan diperbolehkan untuk melampiaskan kemarahan dan rasa frustasi mereka pada pria-pria ini.
Quote:
Spoiler
Quote:




Quote:







Pasukan Kera dari China


Menggunakan seekor hewan untuk di jadikan tentara bukan lah barang baru di dunia militer, banyak pasukan militer dunia melakukan praktik ini untuk menunjang taktik mereka agar mereka lebih "hemat" dalam menggunakan tenaga manusia.

Baru baru ini, dilansir oleh Washingtonpost bahwa China mulai tertarik melatih pasukan kera untuk dijadikan militer. Menggunakan kera sebagai tentar juga pernah di lakukan beberapa militer dari timur tengah.

Tentara China sudah mulai melatih pasukan kera di salah satu pangkalan udara mereka, di bagian China Utara. Kabarnya kera yang di gunakan militer China ini merupakan kera dari jenis Macaca, salah satu jenis spesies kera cerdas.

Uniknya. pasukan tentara ini dilatih bukan untuk di kirim ke medan perang melain kan untuk menjaga pangkalan serta menjaga makanan para tentara dari gangguan hewan lain, juga untuk menjaga pangkalan udara dari burung yang sering terjebak pada bagian mesin pesawat.


Sumber

Marathon Mematikan di Sahara

Lomba lari maraton mungkin sudah dianggap biasa, tapi bagaimana jika dilakukan di gurun pasir? Ternyata memang ada maraton di gurun dan diminati para pecinta olahraga menantang.

Lomba yang diberi nama "The Marathon des Sables" ini dilakukan di padang gurun Sahara sepanjang 345 km. Lomba ini pertama kali dicetuskan oleh Patrick Bauer tahun 1986. Patrick adalah seorang berkebangsaan Perancis yang saat itu sedang berkunjung ke padang gurun di Algeria selama 12 hari dan menempuh perjalanan sekitar 350 km. Saat itulah ide gila Patrick muncul untuk membuat lomba yang membuat orang dapat mencapai batasnya ini.

Pada awalnya lomba ini hanya diikuti oleh 23 peserta, tetapi sekarang lebih dari 12 ribu peserta tertarik untuk ikut. Bahkan peserta harus menunggu 2 tahun atau lebih untuk mendaftar. Perlombaan ini dibagi menjadi 6 bagian dan rutenya berbeda setiap tahun.

Saking berbahayanya lomba ini, peserta dihimbau untuk hanya membawa barang-barang yang sangat diperlukan. Mengingat bawaan yang berat dapat menjadi beban dan membatasi ruang gerak peserta selama lomba berlangsung. Panitia lomba hanya menyediakan air minum dan tenda, makanan ringan dan obat anti serangga harus dibawa sendiri oleh peserta.

Panasnya gurun Sahara yang mencapai 50 derajat Celcius, bawaan yang berat, badai pasir, kulit yang melempuh, bahkan kabar ada peserta meninggal dalam lomba menjadi tantangan tersendiri. Tetapi melihat indahnya gurun Sahara, teman-teman baru, dan petualangan adalah pengalaman berharga yang akan dimiliki oleh para peserta saat melakoninya.


Sumber

5 Grup Band yang Terinspirasi Film

Bagi yang gemar menonton film dan juga pecinta musik, coba perhatikan lagi nama band yang kalian suka, siapa tahu nama band tersebut kembar. Bukan mirip dengan band lain, tapi justru mirip dengan judul film. Yup, seperti juga manusia normal lainnya, musisi itu gemar menonton film. Buktinya, mereka pun meminjam judul film yang mereka tonton untuk merepresentasikan musik dan bandnya. Mulai dari band metal sampai shoegaze, mereka memiliki alasan tersendiri kenapa memilih judul film sebagai nama bandnya. Penasaran? berikut 5 Grup Band yang Terinspirasi dari Film dikutip berbagai sumber and lihat.co.id:

1. The Devil Wears Prada



The Devil Wears Prada, jika kalian mencoba meng-google kalimat tersebut maka akan muncul dua kemungkinan. Yang pertama judul film comedy-drama yang dirilis 2006 dan yang selanjutnya adalah nama band metalcore asal Ohio, Amerika Serikat. Tidak usah bingung, band The Devil Wears Prada memang terinspirasi dari judul novel yang sarat pesan moral tersebut. Yang kemudian novel tersebut diadaptasi jadi judul film sukses yang dibintangi oleh Anne Hathaway.

2. Misfits



Misfits terkenal berkat dandanan mereka yang menyeramkan. Band bentukan Glenn Danzig dan Jerry Only ini menggabungkan musik punk rock dan nuansa horror. Uniknya nama Misfits terinspirasi dari judul film drama. Yup, The Misfits adalah judul film yang dibintangi oleh Marilyn Monroe pada tahun 1961. Ini adalah film terakhir dari Monroe, yang pada tahun 1962 ditemukan tewas secara misterius. Dengan memilih nama Misfits, Danzig sepertinya berusaha memberikan tribute kepada Monroe.

3. My Bloody Valentine



My Bloody Valentine, band yang diusung oleh Kevin Shields, Colm o Ciosoig, Debbie Googe, dan Billinda Butcher ini bertanggung jawab atas lahirnya genre shoegaze. Eksplorasi gitar yang gila-gilaan dan tekstur vokal yang dreamy, menjadikan musik My Bloody Valentine sesuatu yang lain saat itu. Rupanya, nama My Bloody Valentine sendiri mirip dengan sebuah film horror dan slasher asal Denmark. Film itu dirilis pada tahun 1981, persis 3 tahun sebelum Kevin Shields membentuk bandnya. Dalam sebuah interview, Kevin sendiri membantah nama bandnya 'menyontek' judul film yang dimaksud.

4. Say Anything



Bagi yang tumbuh di tahun 80-an, film Say Anything adalah drama cinta yang paling digemari. Film drama cinta sekolahan paling ikonik ini merupakan karya debut dari Cameron Crowe. Dan dianggap sebagai salah satu film terbaik sepanjang masa. Film garapan Cameron Crowe tersebut jadi alasan Max Bemis dkk menamakan bandnya Sayanything pada tahun 2000. Kemudian, Max pun menambahkan spasi, yang berakhir menjadi Say Anything sampai sekarang. Kabarnya, Max sangat terinspirasi oleh karakter utama dari film tersebut.

5. Black Sabbath



Nama Black Sabbath tidak bisa dilepaskan dari sosok Ozzy Osbourne yang fenomenal itu. Black Sabbath sendiri banyak berganti-ganti nama seiring perkembangan musik yang mereka pilih. Rare Bleed, The Polka Tulk Blues, Polka Tulk, kemudian Earth

adalah nama yang dipilih Ozzy sebelumnya. Pada tahun 1969, Ozzy menyadari ada band lain yang bernama Earth. Mereka pun terpaksa berganti nama lagi, menjadi Black Sabbath. Kala itu, di depan studio latihan Ozzy dkk terdapat bioskop yang tengah memutar film horror berjudul Black Sabbath. Nama 

Black Sabbath langsung cocok dengan karakter musik dan imej band yang diusung Ozzy, Tomi Iomi, Geezer Butler dan Bill Ward pada waktu itu. Sangat aneh jika melihat orang-orang menghabiskan uangnya demi sebuah film yang menyeramkan," kata Butler dikutip dari New York Rock.

Sumber

Ada Taman Telanjang di Muenchen

Pemerintah Munich melegalkan orang-orang untuk bertelanjang di depan publik. Kehalalan tersebut ditunjukkan dengan peresmian enam zona nudist di kota terbesar ketiga di Jerman ini.

Menurut situs berita Telegraph, 14 April 2014, enam wilayah nudist itu berada di daerah tersembunyi atau dibatasi pagar. Salah satu zona telanjang ada di tempat wisata Munich. Berada di tepian sungai, lokasinya hanya sepuluh menit dari alun-alun kota. "Tempatnya terbuka, tapi dikelilingi taman untuk memberikan privasi,". 





Salah satu tempat untuk bertelanjang adalah taman Englischer Garten. Sebuah taman seluas lebih dari 4 km persegi yang merupakan taman kota paling besar seantero benua Eropa. Pemda Munich telah memberikan izin resmi bagi para pengunjung untuk bertelanjang selama berada di lokasi ini sejak sekitar tahun 60an. Sejak saat itu, Englischer park ini tak pernah sepi dari pengunjung baik yang berdomisili disekitarnya maupun dari kota lain di Jerman bahkan turis luar negeri yang ingin memuaskan hobi berbugil ria mereka. 


Telanjang di depan publik bukan hal baru di Munich. Bahkan jalan-jalan telanjang di muka umum adalah hal wajar di Jerman. Dan semuanya bermula pada tahun 1920-an ketika pantai pertama naturist diresmikan. Ada yang mau coba??

Sumber

Mengenal Tren Mukena Tatuis

Sepertinya mukena tatuis saat ini sudah menjadi tren yang cukup banyak menarik minat para muslimah untuk menggunakannya dalam ibadah sehari-harinya. Keunikan warna yang beragam merupakan ciri khas dari mukena ini. Mukena ini cukup nyaman dikenakan, tidak panas dan tidak mengurangi kecantikan alami pemakainya. 
Mukena yang cukup berkelas ini  bisa membuat seorang pemakainya menjadi nampak cantik, anggun dan berkelas. Mukena Tatuis ini karena sudah menjadi tren, tentu saja ada juga produk yang berkualitas rendah. Tatuis yang asli menggunakan bahan kain katun sutra dan sejenisnya sehingga terlihat cantik, berkelas juga banyak digemari para konsumen mukena. Jadi mengingatkan saya kalau pernah beli mukena Tatuis ini di Zalora yang memiliki banyak pilihan busana muslim.

Mukena tatuis saat ini sudah memiliki nama di masyarakat. Selain harga yang terjangkau dengan kualitas barang yang optimal serta dengan desain yang cantik, Anda juga bisa tampil anggun dengan lebih memakai mukena tatuis

Mukena Tatuis

Buah Ini Disembunyikan Khasiatnya Oleh Dunia Kedokteran

Di negara kita sendiri buah Sirsak atau dalam bahasa Inggrisnya ‘Soursop’ (latin: Annona muricata) dikenal dengan berbagai sebutan yaitu nangka sebrang, nangka landa (Jawa), nangka walanda, sirsak (Sunda), nangka buris (Madura), srikaya jawa (Bali), deureuyan belanda (Aceh), durio ulondro (Nias), durian betawi (Minangkabau), serta jambu landa (di Lampung).

Penyebutan “belanda” dan variasinya menunjukkan bahwa sirsak (dari bahasa Belanda: zuurzak, berarti “kantung asam”) menandakan bahwa buah ini masuk ke Indonesia pada masa pemerintah kolonial Hindia-Belanda menginfasi Nusantara pada abad ke-19.

Dan selama ini masyarakat terbuai, kanker hanya bisa diobati dengan chemotherapy (terapi kemo).


Padahal, buah dan daun Sirsak (Graviola) berdasarkan hasil sejumlah penelitian, mampu membunuh sel kanker yang kekuatannya sepuluh ribu kali lipat lebih ampuh dibanding terapi kemo.


Diam-diam pabrik obat terbesar di Amerika melakukan riset buah yang di Brazil disebut “Graviola“, di Inggris “Soursop” dan di Spanyol “Guana Bana” ini.

Namun besarnya biaya riset membuat penemuan besar ini sengaja disembunyikan, sambil mencoba melakukan kloning atas buah ini agar penemuannya bisa dipatenkan.

Khasiat buah dan daun sirsak memberikan efek anti tumor/kanker yang sangat kuat, dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker.

Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri, anti jamur (fungi), efektif melawan berbagai jenis parasit, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali system syaraf yang kurang baik. Adalah Health Science Institute di Amerika yang membuka tabir gelap ini.

Quote:
“Sirsak, pohon ajaib yang banyak tumbuh di hutan Amazon akan mengubah cara berpikir Anda, dokter Anda, bahkan Dunia, mengenai proses penyembuhan kanker dan harapan kesembuhan yang luar biasa,” tulis Health Science Institute.


Quote:
Berdasarkan riset, buah dan daun sirsak dapat berguna untuk:

(1) Menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami, tanpa rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo,

(2) Melindungi sistem kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan,

(3) Pasien merasakan lebih kuat, lebih sehat selama proses perawatan / penyembuhan, dan

(4) Energi meningkat dan penampilan fisik membaik.
Sumber berita sangat mengejutkan ini berasal dari pabrik farmasi terbesar di Amerika. Buah Graviola diuji di lebih dari 20 laboratorium, sejak tahun 1970-an sampai beberapa tahun berikutnya.

Hasil test dari ekstrak (sari) buah ini adalah secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 tipe kanker yang berbeda, diantaranya kanker: Usus Besar, Payudara, Prostat, Paru-Paru dan Pankreas.

“Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan Adriamicin dan Terapi Kemo yang biasa di gunakan,” tulis laporan riset itu.

Tidak Membunuh Sel Sehat

Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selektif hanya memburu dan membunuh sel-sel jahat dan tidak membunuh sel-sel sehat. Riset telah dilakukan secara ekstensive pada pohon “ajaib” ini selama bertahun-tahun, tapi kenapa kita tidak mengetahui apa-apa mengenai hal ini?

Jawabnya adalah: begitu mudah kesehatan kita dan kehidupan kita yang selama ini telah dikendalikan oleh elite dunia yang memiliki uang dan kekuasaan.


Salah satu perusahaan obat terbesar di Amerika dengan omzet milyaran dollar melakukan riset luar biasa pada pohon Graviola yang tumbuh di hutan Amazon ini.

Ternyata beberapa bagian dari pohon ini yaitu: kulit kayu, akar, daun, daging buah dan bijinya, selama berabad-abad telah menjadi obat bagi suku Indian di Amerika Selatan untuk menyembuhkan: sakit jantung, asma, masalah liver (hati) dan reumatik.

Dengan bukti-bukti ilmiah yang minim, perusahaan mengucurkan dana dan sumber daya manusia yang sangat besar guna melakukan riset dan aneka pengujian. Hasilnya sangat mencengangkan. Graviola secara ilmiah terbukti sebagai mesin pembunuh sel kanker!


Tidak Dapat Dipatenkan Maka Tidak Dipublikasikan

Namun mirip Cannabis atau Ganja yang juga banyak gunanya termasuk dapat menghancurkan sel kanker, kini kisah Graviola hampir berakhir sama di sini. Kenapa? Karena dibawah undang-undang federal, sumber bahan alami untuk obat tidak bisa dipatenkan.

Mengapa sirsak tak dapat dipatenkan seperti juga cannabis atau ganja?? Karena keduanya berasal dari tumbuhan alami, tanpa suatu proses apapun, keduanya sudah mujarab dalam membasmi sel kanker dan beberapa penyakit lainnya yang selama ini tak tersembuhkan.

Artinya, untuk meraih suatu patent, perusahaan harus dapat membuat tanaman ini sedikit berbeda dari tanaman alami, misalnya dengan meng-kloning atau melakukan rekayasa genetika lainnya.


Maka perusahaan farmasi yang dikuasai para elit dunia berusaha sekuat tenaga dengan biaya sangat besar untuk mengkloning Graviola ini agar bisa dipatenkan sehingga bisa meraup keuntungan besar.

Tapi semua itu sia-sia, oleh karenanya, perusahaan menghadapi masalah besar. Tanpa patent, berarti tak ada uang trilyunan dollar yang dapat diraup oleh para elit penguasa farmasi dunia.

Bahkan bagi mereka akan lebih parah, karena setiap orang akan dapat menanam tanaman obat yang sangat berkhasiat ini di halaman rumahnya masing-masing dan artinya masyarakat dapat memiliki obat di pekarangan mereka sendiri.

Usaha para elit farmasi dunia ini tidak berhasil. Graviola tidak bisa dikloning. Perusahaan gigit jari setelah mengeluarkan dana milyaran dollar untuk riset dan aneka pengujian.

Ketika mimpi untuk mendapatkan keuntungan lebih besar berangsur-angsur memudar, kegiatan riset dan test juga berhenti. Bahkan lebih parah lagi, perusahaan menutup proyek ini dan memutuskan untuk tidak mempublikasikan hasil riset ini.


Beruntunglah, ada salah seorang Ilmuwan dari tim riset tidak tega melihat kekejaman ini terjadi. Dengan mengorbankan karirnya, dia menghubungi sebuah perusahaan yang biasa mengumpulkan bahan-bahan alami dari hutan amazon untuk pembuatan obat.

Ketika para pakar riset dari Health Science Institute mendengar berita keajaiban Graviola, mereka mulai melakukan riset.

Hasilnya sangat mengejutkan. Graviola memang terbukti sebagai pohon pembunuh sel kanker yang efektif!

The National Cancer Institute mulai melakukan riset ilmiah yang pertama pada tahun 1976. Hasilnya membuktikan bahwa daun dan batang kayu Graviola mampu menyerang dan menghancurkan sel-sel jahat kanker. Sayangnya hasil ini hanya untuk keperluan intern dan tidak dipublikasikan.

Quote:
Sejak 1976, Graviola telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar biasa pada uji coba yang dilakukan oleh 20 Laboratorium Independence yang berbeda.
Suatu study yang dipublikasikan oleh The Journal of Natural Products menyatakan, studi yang dilakukan oleh Catholic University di Korea Selatan, menyebutkan salah satu unsur kimia yang terkandung di dalam Graviola, mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker Usus Besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan adriamicin dan terapi kemo.

Penemuan yang paling mencolok dari study Catholic University ini adalah: Graviola bisa menyeleksi memilih dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat tidak terganggu.

Graviola tidak seperti terapi kemo yang tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat, maka sel-sel reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh terapi kemo, sehingga timbul efek negatif: rasa mual dan rambut rontok.

Sebuah study di Purdue University membuktikan, daun Graviola mampu membunuh sel kanker secara efektif, terutama sel kanker: prostate, pancreas, dan paru-paru.


Sumber