Situs Rocketnews24, Selasa (2/2), melansir kabar mengejutkan. Dalam daftar yang mereka susun, Organisasi Masyarakat Laskar Bali masuk dalam kategori geng kriminal paling berbahaya di Asia.
Laskar Bali dinilai meneror bisnis pariwisata lewat aksi memalak yang ekstrem. Situs Rocketnews pun memetakan ada lima geng besar di Pulau Dewata, tapi Laskar Bali adalah penguasanya. Rata-rata punya izin resmi dari pemerintah berbekal status paguyuban keluarga besar.
"Laskar Bali menjalin banyak kontrak pengamanan dengan restoran dan kelab malam kawasan wisata di Bali. Mulai dari Kuta, Legian, hingga Seminyak, dijaga oleh anggota Laskar Bali," ungkap Amy Chavez, penulis artikel tersebut.
Ormas ini sempat pecah kongsi, menghasilkan geng Baladika yang juga fokus menjalankan bisnis pengamanan. Anggotanya mencapai 25 ribu orang.
Amy mengaku mendapatkan informasi bahwa warga lokal pun tidak suka dengan sepak terjang Laskar Bali. "Mereka sangat berkuasa," kata salah satu narasumber bernama Ketut.
Adapun pengguna jasa Laskar Bali, bernama Wayan, menilai ormas ini tidak berbahaya. Pemilik restoran di Pantai Sanur itu merasa bisnisnya aman berkat bantuan anggota laskar. Tiap bulan dia membayar jasa pengamanan senilai Rp 500 ribu. Sedangkan hotel berbintang biasanya dipatok tarif Rp 1 juta.
"Jika ada yang bikin onar di restoran kami, (Laskar Bali) bergerak lebih cepat dari polisi," ungkap Wayan.
Sedangkan dalam buku "Snowing in Bali" yang ditulis Kathryn Bonella, Laskar Bali punya bisnis kotor di balik jasa pengamanan. Ormas ini dituding memuluskan perdagangan narkoba, senjata ilegal, serta prostitusi. "Laskar Bali bisa lepas dari stigma karena setiap ada anggota berbuat onar, maka organisasi ini akan mengatakan tidak ada kaitannya," tulis Bonella.
Saking berkuasanya, Bonella menyebut polisi atau surat kabar lokal di Bali tidak akan berani mengungkap sepak terjang ormas tersebut. Selain Laskar Bali, rocketnews memasukkan nama Yakuza Yamaguchi-gumi dan Triad di Makau sebagai geng berbahaya di Asia lainnya.