Dikabarkan, bahwa suhu panas bahkan bisa mencapai hingga 50 derajat celcius. Aspal jalanan pun diberitakan ikut meleleh terkait panasnya suhu di India ini.
Menurut Gizmodo, berdasarkan penelitian oleh para ahli diinformasikan bahwa penyebab gelombang panas ini adalah karena terjadinya perubahan iklik secara ekstrim. Dijelaskan lebih lanjut, bahwa kurangnya hujan dan dikombinasikan dengan kering serta angin panas dari gururn Rajasthan di India inilah yang menyebabkan gelombang panas tidak segera berakhir.
Diprediksi, bahwa bencana gelombang panas ini belum akan berakhir hingga mencapai musim hujan yang diprediksi akan datang di bulan Juni ini.
 |
| Photo : Gizmodo |
Suhu yang mencapai 48 derajat celcius dikhabarkan sudah membunuh 1118 orang pekan lalu di New Delhi, kota yang berpenduduk 23 juta jiwa ini.
Gelombang panas ini menciptakan aspal yang meleleh, udara panas, dan badai debu. Bayi yang baru lahir, tunawisma, pekerja konstruksi dan para lanjut usia menjadi pihak yang paling rentan terhadap serangan gelombang panas ini.
Pihak berwenang di India (NDMA) sudah menyarankan kepada seluruh warganya untuk tinggal lebih lama di rumah jika tidak ada keperluan penting, dan lebih banyak meminum air meski tidak sedang haus.
Sumber : www.okezone.com
