Unik

Bocah Ini Bersekolah Berjalan dengan Dua Tangannya

Bocah China ini walaupun kakainya lumpuh namun tidak membuat putus asa dirinya untuk berjalan ke sekolah ia menggunakan kedua tanganya untuk berjalan.


Berjalan menggunakan dua kaki mungkin sudah umum dilakaukan orang namun bagaimana jika berjalan menggunakan kedua tangan pastinya terlihat aneh dan jarang sekakali terjadi namun di China ada seorang bocah bernama Yan Yuhong yang berasal dari Desa Jiaba, Yibin, Provinsi Hubei, China ia menderita kelumpuhan pada kedua kakinya sehinga untuk bejalan ke sekolah ia menggunakan kedua tanganya.

Bejalan menggunakan kedua tangan telah dilakukan Yan Yuhong 4 tahun lalau seblumnya ia berusaha untuk merangkak atau mengunakan tongkat untuk berjalan namun hal ini di nilai lebih lambat dan menyulitkan bagi dirinya dan akhirnya ia memutuskan untuk mencoba berjalan menggunakan kedua tanganya, ketika berjalan menggunakan kedua tanganya Yan Yuhong harus berdiri terbalik dengan kepala berada di bawah sebab yang digunakan adalah tanganya.

Tekatnya yang kuat untuk tetap sekolah inilah yang membuat ia berusaha untuk berjalan menggunakan tangan untuk kesekolah.
“Saya tidak ingin berhenti. Saya ingin belajar dengan sungguh-sungguh dan menggapai masa depan saya,” ujar Yan.


Sumber

Pasangan Ini Berpacaran Terus dari Balita Hingga Usia Lanjut

Ketika masih kecil, dua pasangan ini berpose menggunakan gaun pengantin. Mungkin hanya sekadar iseng dan terlihat lucu, dengan celana mengatung dan gaun pengantin yang kebesaran. Kala itu mereka baru saja berumur 4 tahun.

Tujuh belas tahun setelah pose lucu itu, Ron dan Eileen Everest, resmi menikah dan mewujudkan foto masa kecil mereka. Kini, mereka telah merayakan ulang tahun perkawinan mereka yang ke-70 tahun.


Ron dan Eileen Everest kini masing-masing berusia 91 tahun, kembali berpose untuk mengenang masa 87 tahun silam dimana mereka berpose dengan gaun pengantin saat masih kecil.

Lahir di bangsal rumah sakit yang sama, hanya beberapa bulan terpisah, lalu mereka bertemu kembali dan berteman sebagai anak-anak di Gillingham, Kent, mereka patut berterima kasih kepada nenek moyang mereka, yang bersama-sama di Angkatan Laut selama Perang Dunia Pertama.

"Orangtua kami memutuskan untuk memakaikan kami pakaian seperti pengantin untuk Gillingham Karnaval," kata Mrs Everest. "Kami baru berusia empat tahun tapi aku masih ingat hari itu begitu baik."


Kala itu, Ibu mereka berdua menjahit baju untuk mereka dan berjalan berkeliling kota Gillingham. Tetapi persahabatan pasangan itu hampir berakhir segera setelah itu ketika keluarga Eileen pindah ke Greenwich, London Tenggara.

Satu dekade kemudian, mereka pindah kembali ke Welling di Kent, tetapi pada saat itu, keluarga Ron telah menetap di Gravesend setelah bertugas di Skotlandia. Mereka tidak pernah bertemu lagi sampai umur mereka 18 tahun. Semua ini kembali berawal ketika Eileen melihat seragam angkatan laut Ron.

Waktu itu dia sama sekali tidak berpikir apa-apa tentang Ron, ia menanyakan kepada ibunya tentang seragam angkatan laut dan ibunya menghubungkannya dengan ibu Ron. Sesungguhnya juga, Eileen tampak lebih senang memandang seragam Ron daripada Ron sendiri, meskipun pria itu tumbuh menjadi pria yang tampan.

Setelah pertemuan itu, Eileen dan Ron mulai bertukar surat dan kembali menjalin persahabatan bahkan lebih romantis. Ron melamar Eileen pada tahun 1940, namun pernikahan mereka ditunda karena Ron harus pergi berperang.


Pada tahun 1943, mereka akhirnya menikah di Welling dan mengenakan pakaian pengantin yang lebih formal. Ron kembali ke perang dan terlibat dalam pendaratan D-Day pada bulan Juni pada tahun 1944. Dia kemudian bekerja sebagai seorang insinyur sebelum pensiun.

Pasangan itu pindah ke Dereham di Norfolk pada tahun 1986 dekat dengan putri tunggal mereka, Carol, sekarang berumur 68, dan cucu mereka Maxwell, berumur 38. Nyonya Everest mengatakan: "Kami telah mengalami pasang-surut. Saya pikir kita akan tinggal bersama selamanya."


SUmber

Ada Desa Kurcaci di Tiongkok


Bertandang ke desa Yangsi di Tiongkok bagian barat daya, provinsi Sichuan, mungkin akan membuat Anda merasa seperti di negeri dongeng. Pasalnya, 40 persen warga di Yangsi lebih pendek dari normalnya manusia alias cebol.

Yangsi dihuni 80 warga itu memiliki penghuni kurcaci sebanyak 36 orang sehingga kerap disebut "Desa Kurcaci". Bahkan yang paling tinggi pun hanya 90 cm sedangkan paling pendek adalah 60 cm. Jumlah tersebut angkanya dianggap terlalu tinggi untuk disebut kebetulan, namun juga belum ada ilmuwan yang bisa memastikan penyebabnya.

Menurut laporan pejabat Kabupaten, penyakit aneh ditemukan pada 1951 yang korbannya digambarkan memiliki kaki pendek. Lalu sensus pada 1985 menemukan ada 119 kasus serupa terjadi di desa itu. Ternyata, penyakit ini tidak berhenti dengan diteruskan kepada generasi berikutnya.

Menurut kisah para tetua desa, mereka pernah mengalami serangan wabah misterius yang mempengaruhi kondisi anak-anak usia 5-7 tahun. Mereka tiba-tiba berhenti tumbuh dan tetap setinggi itu hingga akhir hayat dan sebagian menderita cacat. Namun para ilmuwan menyelidiki secara ilmiah dengan mempelajari kondisi air, tanah dan biji-bijian di sana meski tetap tidak menemukan jawabannya sejak 60 tahun lalu.

Sedangkan warga Yangsi sendiri meyakini fenomena ini ada kaitannya dengan roh jahat seperti kutukan leluhur atau legenda memakan kura-kura yang membawa kutukan atau feng shui desanya buruk. Ada juga yang percaya itu pengaruh gas beracun jaman penjajahan Jepang. Lalu pada 1997 muncul teori baru bahwa kekerdilan terkait konsentrasi merkuri yang tinggi dalam tanah tetapi itu juga belum terbukti.

Keadaan yang aneh itu akhirnya membuat generasi muda di Yangsi pergi dari desa karena takut tertular jadi kurcaci. Hal tersebut cukup membawa pengaruh baik dengan generasi muda yang tumbuh normal, tak seperti generasi tua yang hanya setinggi 80 cm.

Orang Ini Lupa Caranya Jalan Maju

Sudah kodratnya sebagai manusia untuk berjalan dengan cara maju, bukan mundur seperti hewan undur-undur. Meski demikian, ternyata ada orang yang berada di luar kodrat, karena dirinya berjalan mundur. Apa yang menyebabkannya berjalan mundur?

Seorang pria di India bernama Mani Manithan mengaku lupa caranya berjalan maju ke depan, dan mengaku telah berjalan mundur sejak tahun 1989. Dilansir Daily Mail, Jumat (6/6/2014), mulanya Mani berjalan mundur pada tahun tersebut untuk aksi mendukung perdamaian, karena saat itu India memang sedang dilanda kekerasan. Sejak saat itu, dirinya menjadi terbiasa berjalan mundur, hingga akhirnya menjadi kehidupan sehari-harinya. Mani mengatakan kalau jalan mundur tidak mengganggu kehidupannya sehari-hari. Mani pun bisa jalan, naik tangga, menyeberang dan kegiatan lainnya dengan cara mundur.


Terbiasa jalan mundur, kini Mani harus kembali belajar berjalan maju. Mani mengaku harus belajar keras untuk jalan maju layaknya orang normal. Pria yang tinggal di distrik Tiruppatur, Tamil Nadu, ini juga mengatakan tak akan berhenti berjalan mundur hingga tercapai perdamaian dunia.

“Berjalan maju sangat menguras pikiran saya. Saya lupa melakukannya. Saya sudah nyaman seperti ini,” tutur Mani yang bekerja sebagai penjaga toko ponsel ini. “Kehidupanku penuh rintangan, pengorbanan, usaha dan protes jadi aku tidak punya masalah untuk tetap terus berjalan mundur hingga tercapai perdamaian dunia.”

Jika Anda pikir berjalan mundur sudah cukup aneh, tahan dulu pikiran Anda. Aksi berjaan mundur yang dilakukan Mani justru lebih ekstrem lagi. Aksi pertama Mani berjalan mundur adalah melakukannya dalam keadaan bugil sejauh 482 km dari kampung halamannya, Chennai. Bisa dibayangkan betapa hebohnya masyarakat sekitar melihat kelakuan Mani itu. Meski demikian, tujuan Mani melakukan jalan mundur itu hanya satu, yaitu terciptanya perdamaian dunia.


SUmber

Pulau Kecil Ini Memiliki 7 Gunung

Ada yang unik di Kepulauan Aleutian. Selain jadi titik paling timur sekaligus paling barat di Amerika Serikat, pulau ini punya tujuh gunung, sesuai arti namanya, Semisopochnoi.

Bukan sembarangan jika pulau itu dinamai demikian. Semisopochnoi Island (Russian: Семисопочный artinya: "memiliki tujuh gunung). Pulau ini memang memiliki tujuh gunung. Puncak gunung tersebut adalah Cerberus, Sugarloaf, Lakeshore Cone, Anvil, Pochnoi, Ragged Top, dan Three-quarter Cone.


Wilayah tertinggi di pulau tersebut adalah Anvil yang memiliki tinggi 1.221 meter. Gunung Api Cerberus setinggi 774 meter dan wilayah vulkaniknya tumbuh dari dasar laut.

Aktivitas vulkanik yang paling terdokumentasikan adalah Cerberus. Erupsi besar gunung tersebut terjadi terakhir pada tahun 1873. Sementara itu, erupsi terakhir yang terjadi di pulau ini adalah erupsi Sugarloaf, tahun 1987.


Berjarak 2.050 kilometer dari wilayah Anchorage, Alaska, pulau ini tidak memiliki mamalia darat asli. Semisopochnoi sangat penting perannya sebagai tempat bersarang alami bagi burung-burung di wilayah Pasifik Utara.

Populasi burung di wilayah ini pernah terancam karena introduksi rubah arktik sejak abad ke-19 untuk dimanfaatkan bulunya. Pada tahun 1997, dua rubah arktik terakhir telah dipindahkan agar burung mendapat tempat lebih aman.

Sumber

Dua Budaya Kuno Kembar di Pasifik

Salah satu teka-teki arkeologi terbesar dan salah satu kelalaian-akademik sepanjang waktu kita adalah kisah yang tak terhitung dari reruntuhan paralel yang ditinggalkan oleh dua peradaban kuno yang tampaknya tidak berhubungan: bangsa Maya kuno di salah satu sisi Samudera Pasifik dan Bali kuno di lainnya. Kesamaan yang misterius dan tidak dapat dengan mudah dijelaskan tampak dalam arsitektur mereka, ikonografi, dan agama yang begitu mencolok dan mendalam, sehingga kemungkinan besar bangsa Maya dan Bali tampaknya adalah peradaban kembar – seolah-olah merupakan anak-anak dari orangtua yang sama. Namun, hebatnya, misteri ini tidak hanya diabaikan oleh para sarjana Amerika, bahkan disembunyikan.

Dengan mengontrol lembaga akademis dan media massa utama, kelompok elit, yang jauh lebih kaya dari keluarga perusahaan kuat, berhasil menyembunyikan kebenaran historis dan spiritual kuno masa lalu kita. Tujuan kelompok ini adalah untuk mempertahankan suatu sistem global rahasia dari tirani ekonomi dan politik yang nenek moyang mereka dirikan lebih dari satu abad yang lalu, yang pernah disebut sebagai ” Pemerintahan Terselubung ” oleh para pemimpin Amerika yang berpengaruh.

Lebih khusus lagi, elit ini yang menyembunyikan fakta bahwa pernah ada masa peradaban “Golden Age” yang sangat-canggih di bumi dalam prasejarah yang terpencil. Inilah peradaban Golden Age yang berakhir dengan tiba-tiba, tetapi tetap meninggalkan doktrin spiritual yang kuat & canggih, yang kemudian diwarisi oleh peradaban pertama dunia yang dikenal, yang kesemuanya adalah anak dari Zaman Emas.

Budaya pertama di dunia inilah yang mewarisi dan mempraktekkan “Agama Universal” melalui proses sekarang secara akademis disebut tabu “hyperdiffusionism“, sebuah istilah abad ke-20 baru-baru ini yang diciptakan oleh media dan merendahkan secara akademis.
Quote:
“Hyperdiffusionism – adalah teori bahwa semua kebudayaan itu berasal dari satu kebudayaan induk [Golden Age] . Para penganut Hyperdiffusionists menyangkal bahwa telah terjadi evolusi paralel atau penemuan independen yang terjadi pada setiap sebagian besar peradaban sepanjang sejarah, mereka mengklaim bahwa … semua budaya dapat ditelusuri kembali ke budaya tunggal. “- Wikipedia
Artikel ini berhubungan satu contoh hyperdiffusionism di masa lalu yang kuno. Ini adalah pandangan yang mengungkapkan bagaimana kebudayaan kuno bangsa Maya, peradaban yang sangat maju yang berkembang di Semenanjung Yucatán di Meksiko tenggara, adalah secara misterius mirip (punya kesamaan) secara paralel dengan budaya di sisi lain dari dunia, yaitu Kebudayaan Bali kuno, yang berkembang pada pulau kecil Bali- Indonesia di Asia Tenggara. Apa yang akan Anda lihat adalah bukti dari keberdaan Agama Universal di kedua sisi Samudera Pasifik, tampaknya diturunkan oleh Peradaban Zaman Emas (Golden Age) yang sama.

Para sarjana yang mapan mengatakan bangsa Maya dan orang Bali tidak pernah berhubungan, karena mereka dipisahkan oleh Samudera Pasifik, yang menurut para ahli tak dapat dilewati oleh oleh orang zaman dahulu. Namun para sarjana ini tidak pernah menawarkan untuk menjelaskan kesejajaran yang mendalam dari dua budaya yang sama.

Berikut adalah 12 contoh dari persamaan:

1 – Piramida BERUNDAK (Dengan Candi di puncaknya)

BALI (KIRI): Panggung terakhir dari Candi Besakih, atau Pura Besakih, yang disebut Tangga Ke Surga, adalah yang paling penting, yang merupakan kuil piramida terbesar dan paling suci di Bali, Indonesia, dan salah satu dari serangkaian candi Bali. Pura ini mempunyai anak tangga ber-terasering dengan hiasan patung ular naga kembar yang menjulur sepanjang anak-anak tannganya. Pada anak tangga terbawah mulut mereka terbuka.

MAYAN (KANAN): Ini piramida melangkah, disebut Bait Allah Imam Besar atau Ossuary, memiliki empat sisi dengan tangga di setiap sisi. Sisi-sisi tangga yang dihiasi dengan ular berbulu berlapis. Pilar yang berhubungan dengan bangunan ini adalah dalam bentuk ular berbulu Toltec dan tokoh manusia.

2 – Twin Dragons / Ular Naga Kembar Mengawal sisi tangga naik pura

BALI (KIRI): Tahap terakhir dari Pura Besakih disebut Stairway to Heaven, dan terbuat dari kembar ular / naga langkan yang berjalan di sepanjang penuh tangga. Di bagian bawah tangga mulut mereka terbuka.

MAYAN (KANAN): Piramida dari El Castillo fitur ular berbulu yang berjalan menuruni sisi pagar utara. Di bagian bawah tangga mulut mereka terbuka. Selama ekuinoks musim semi dan musim gugur, matahari sore bersinar dari sudut barat laut piramida dan melemparkan serangkaian bayangan segitiga terhadap pagar barat laut, yang menciptakan ilusi “merangkak” ular berbulu bawah piramida.

3 – Arsitektur Lengkung Corbel Suci

BALI (KIRI): Ini lengkungan konsol dari kompleks candi di Ubud dibangun oleh offsetting tumpukan berurutan dari batu (atau batu bata) di springline dinding sehingga mereka terproyeksikan terhadap pusat gerbang lengkung dari setiap sisi pendukung, sampai tumpukan bertemu di puncak atap melengkung itu. Seringkali, kesenjangan terakhir dijembatani dengan batu datar.

MAYAN (KANAN): terkenal di seluruh arsitektur Maya adalah lengkungan konsol, yang mengarahkan berat off dari ambang pintu dan ke tulisan pendukung. Kubah konsol memiliki batu kunci tidak ada, seperti lengkungan Eropa lakukan, membuat kubah Maya tampak lebih seperti sebuah segitiga sempit dari sebuah gerbang. Seringkali, kesenjangan terakhir dijembatani dengan batu datar.

Terkenal abad ke-19 Mayanis Augustus Le Plongeon, yang sejak itu telah didiskreditkan karena gagasan hyperdiffusionist bahwa kebudayaan pertama di dunia adalah anak-anak dari sebuah peradaban yang jauh lebih tua bernama Atlantis, percaya bahwa universalitas lengkungan konsol di jaman purbakala adalah bukti kuat hyperdiffusionism:
Quote:
“… Augustus Le Plongeon, sebuah Mayanis perintis, yang terkenal karena telah membuat dokumentasi awal fotografi yang menyeluruh dan sistematis dari situs arkeologi di Yucatan …

… Untuk Le Plongeon, bukti yang paling penting dari difusi budaya adalah lengkungan corbelled suku Maya. Lengkungan … ia percaya, memiliki proporsi yang terkait dengan “angka mistik 3.5.7″ yang katanya digunakan oleh ahli bangunan kuno Masonik … Mereka proporsi yang sama, ia juga mencatat, ditemukan di makam di Kasdim dan Etruria, dalam bahasa Yunani kuno struktur dan sebagai bagian dari Piramida Besar di Mesir …

Sepanjang tulisannya, termasuk “Asal Usul orang Mesir” diterbitkan secara anumerta pada tahun 1913, ia membandingkan Maya modern dan kuno dan etnografi Mesir, linguistik, ikonografi dan praktik keagamaan … Dia pada dasarnya di jalur yang benar secara metodologis, dan dia membuat sejumlah menarik pengamatan dan analogi … “

-Lawrence G. Desmond, Augustus Le Plongeon: Rahmat Arkeologi yang jatuh
4 – Wajah paralel “menakutkan” Dewa Pada pintu masuk pura

BALI (KIRI): Perhatikan wajah, tangan kanan, tangan kiri, dan kaki kiri. Ini dewa mencari menakutkan Bali menandai pintu masuk ke kuil Bali. Dia memiliki obor di tangan kiri, gigi taring besar dan, rambut panjang, jenggot, dan ekspresi ketakutan. Dalam foto bawah Anda dapat melihat titik kirinya kaki keluar ke kiri sementara tangan kanannya adalah kikir tepat di bawah dada, siku luar mirip dengan foto Maya.

MAYAN (KANAN): Perhatikan wajah, tangan kanan, tangan kiri, dan kaki kiri. Ini tampak menakutkan “howler monkey dewa” Patung menandai pintu masuk ke kuil Maya.Para howler monkey dewa adalah dewa utama dari seni-termasuk musik-dan pelindung dari pengrajin di antara suku Maya Klasik, terutama ahli-ahli Taurat dan pematung. Dia memegang obor di tangan kirinya, memiliki gigi sangat besar, rambut panjang, jenggot, dan ekspresi ketakutan. Dalam foto bawah Anda dapat melihat titik kaki kirinya ke luar ke kiri sementara tangan kanannya adalah kikir tepat di bawah dada, siku luar mirip dengan foto Bali.

5 – patung Batu Ular

BALI (KIRI): ular Bali diukir dalam batu menonjol dari sisi candi. Ular adalah salah satu simbol mitologis tertua dan paling luas, melainkan menunjukkan kesuburan atau daya hidup kreatif. Seperti ular berganti kulit mereka melalui molting, mereka adalah simbol dari kelahiran kembali, transformasi, keabadian, dan penyembuhan. The ouroboros adalah simbol keabadian dan pembaharuan terus-menerus hidup.

MAYAN (KANAN): ular Maya diukir dalam batu menonjol dari sisi candi. Ular adalah simbol sosial dan keagamaan yang sangat penting, dihormati oleh bangsa Maya.Penumpahan kulit mereka membuat mereka menjadi simbol kelahiran kembali dan pembaharuan. Para Mesoamerika kepala dewa, Quetzalcoatl, diwakili sebagai ular berbulu. Ular Visi juga penting. Selama ritual Maya peserta akan mengalami visi di mana mereka berkomunikasi dengan leluhur atau dewa. Visi ini mengambil bentuk ular raksasa yang berfungsi sebagai pintu gerbang ke alam roh. Leluhur atau dewa yang dihubungi digambarkan sebagai muncul dari mulut ular.

Sumber

Inikah Danau Terjernih di Dunia?


Traveller, jika berkunjung ke Selandia Baru sebaiknya tidak melewatkan untuk menikmati keindahan danau yang bernama Blue Lake. Airnya yang bersih dan jernih sehingga membuat dasarnya pun bisa terlihat, serta pemandangan sekitar yang asri menjadikan danau ini menjadi salah satu destinasi favorit. Bayangkan betapa damainya hati ketika berada di lokasi mempesona ini!

Blue Lake atau danau biru terletak di Taman Nasional Nelson Lakes, Selandia Baru. Danau ini memiliki air yang sangat jernih hingga siapapun yang berada di tepi danau bisa melihat dasar danau didekatnya.


Blue Lake atau Danau Biru hanyalah sebuah danau kecil di Taman Nasional Nelson Lakes, dekat dengan pegunungan Alpen di selatan Selandia Baru. Namun menurut penelitian yang dilakukan oleh National Institute of Water and Atmospheric Research (NIWA), kejernihan danau ini bisa dilihat dari jarak pandang hingga 80 meter.

Selain airnya yang jernih, danau ini juga dikelilingi oleh pegunangan hijau yang membuat pemandangan danau semakin eksotis. Sungguh terlihat menakjubkan! Lebih indah lagi, saat matahari bersinar danau ini dapat memantulkan pemandangan sekitar serta awan yang indah.



Pantas saja Blue Lake diklaim menjadi salah satu danau terjernih di dunia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh National Institute of Water and Atmospheric Research (NIWA), tingkat kejernihan danau ini bisa dilihat dari jarak pandang hingga 80 meter.Wow! Hasil penelitian lainnya mengungkapkan bahwa danau ini memiliki kualitas air yang sama dengan air hasil penyulingan.

Di Danau yang juga disebutdanau Tikitapu oleh para penduduk setempat ini para traveller bisa berenang di air yang jernih atau mengelilingi danau menggunakan perahu. Dengan waktu tempuh sekitar 2 jam dan jalur trekking yang cukup mudah dari Blue Lake Reserve, traveller bisa langsung menikmati pemandangan indah Blue Lake.

Sumber

Para Siswi di China Ini Relakan Paha untuk Iklan Pembalut


Sebuah perusahaan yang ingin menyewa paha 20 siswi untuk iklan sebuah produk pembalut wanita. Gadis-gadis itu setuju pengiklan menempelkan stiker di kaki mereka yang mulus.

Seperti yang di lansir surat kabar the Daily Mail melaporkan, Jumat (23/5), dalam stiker itu ada sebuah kode yang menghubungkan konsumen ke halaman informasi soal produk dimaksud. Juru bicara perusahaan bernama Yuan Kung mengatakan pihaknya telah membuat perjanjian dengan para siswi. "Mereka harus setuju diam saja bahkan ketika para lelaki ingin memotret paha mereka dan memindahkan kode itu ke ponsel demi mengetahui produk," ujarnya.

Awalnya Kung berpikir sulit mencari gadis yang ingin memperlihatkan pahanya namun ternyata responnya mengejutkan. Para siswi melamar pekerjaan itu jumlahnya bahkan ratusan.

Salah satu siswi bernama Xia Yu mengatakan tidak ada yang salah dengan kampanye iklan itu. Namun saat gambar-gambar para gadis itu diunggah ke Internet muncul banyak reaksi mengecam kelakuan mereka. Warga yang tak suka bilang para siswi itu tak tahu malu dan tak seharusnya mendukung iklan dengan cara demikian.


Sumber

Ada Kota Hantu di Gurun Namibia



Kolmanskop adalah kota hantu paling terkenal Namibia, dan terletak di Sperrgebiet, beberapa kilometer dari pelabuhan Luderitz. Pada tahun 1908, pekerja kereta api, Zacharias Lewala, menemukan batu berkilau di antara pasir saat ia menyekop pembuatan jalur kereta api, dekat Kolmanskop.

Atasannya, Agustus Stauch, yakin itu adalah berlian. Dan ketika hal ini dikonfirmasi, berita langsung menyebar, menyebabkan pemburu berlian datang berbondong-bondong ke Kolmanskop. Dalam waktu singkat, kota tersebut dikembangkan.

Selain itu, Kolmanskop menyediakan perlindungan bagi pekerja dari lingkungan yang keras di Gurun Namibia.Rumah-rumah elegan langsung dibangun dan menyerupai sebuah kota di Jerman, lengkap dengan fasilitas, termasuk rumah sakit, pembangkit listrik, sekolah, hingga stasiun x-ray pertama di belahan bumi selatan.

Daging segar bisa dibeli di tukang daging, ada toko roti, pabrik mebel, tempat bermain umum dan bahkan kolam renang! Pada saat itu, ada juga jalur kereta api ke Luderitz.

Perkembangan Kolmanskop mencapai puncaknya pada tahun 1920, tetapi setelah Perang Dunia 1 perkembangan kota tersebut menurun, ketika harga berlian jatuh. Pada saat itu, sekitar 300 orang dewasa Jerman, 40 anak-anak dan 800 pekerja kontrak Owambo tinggal di kota.

Isolasi dan kesuraman dari gurun sekitarnya, Kolmanskop berkembang menjadi surga kecil yang hidup dari budaya Jerman, menawarkan hiburan dan rekreasi untuk memenuhi persyaratan dari para saudagar kaya .

Sayangnya, untuk Kolmanskop dan penduduknya, persediaan berlian yang lebih kaya ditemukan jauh ke selatan, dan operasi dipindahkan ke Oranjemund. Dalam kurun waktu 40 tahun, Kolmanskop hidup, berkembang dan mati.

Rumah-rumah megah hampir dihancurkan oleh angin, dan secara bertahap diselimuti oleh hamparan pasir. Pada tahun 1980, perusahaan tambang De Beers, memulihkan sejumlah bangunan, dan mendirikan dan museum yang menarik, yang sekarang telah menjadi daya tarik wisata.

Penggemar film mungkin mengetahui, bahwa pada tahun 2000, film, The King Is Alive, salah satu adegannya difilmkan di Kolmanskop. Kota ini juga digunakan sebagai salah satu lokasi dalam film tahun 1993, Dust Devil.

Anda juga dapat berkunjung ke Kolmanskop dengan tur, yang tidak hanya memberikan gambaran tentang sejarah kota tambang berlian, tapi tentang industri berlian hari ini juga. Setelah pengenalan singkat, pengunjung diperbolehkan untuk mengeksplorasi Kolmanskop.


Sumber

Inikah Kalender Pertama di Dunia?

Reruntuhan batu kuno di Afrika Selatan menjelaskan usia situs jauh lebih tua dari dugaan awal dan menjelaskan aktivitas dan tempat kelahiran manusia.

Afrika Selatan menyimpan misteri sejarah besar yang terjaga oleh budaya tradisional dan dukun Afrika selama ribuan tahun. Tahun 2003 secara kebetulan ditemukan kalender batu kuno yang menngungkap peristiwa berantai dimana arkeolog menemukan Kalender Adam, bagian sejarah yang hilang mampu mengungkap asal-usul manusia dan aktivitas makhluk pendatang di bumi.

Arkeolog menyebut Stonehenge Afrika dengan nama 'Kalender Adam' yang mampu menyelaraskan bintang dan pergerakan matahari. Reruntuhan batu kuno di Afrika Selatan menjelaskan usia situs jauh lebih tua dari dugaan awal dan menjelaskan aktivitas dan tempat kelahiran manusia.

Selama enam tahun sekelompok ilmuwan independen telah menjelaskan elemen penting yang hilang tentang kehidupan dan perkembangan manusia modern awal. Penemuan ini telah tercatat dalam buku Michael Tellinger berjudul 'African Temples of the Anunnaki'. Situs batu Kalender Adam mewakili struktur paling misterius dan telah disalahpahami, dimana situs ini sebenarnya membuka kunci sebuah peradaban pertama yang berkembang di Afrika Selatan dan pertambangan emas selama lebih dari 200,000 tahun lalu.

Misteri Situs Kuno Kalender Adam Afrika Selatan

Dalam sejarah disebutkan, peradaban pertama dipermukaan Bumi berasal dari Sumeria yang berkembang sekitar 6000 tahun lalu. Peradaban Sumeria meninggalkan sejarah tentang aktivitas manusia yang tertulis pada tablet tanah liat mengungkap perilaku manusia kritis, dan menguraikan hubungan antara Dewa Anunnaki dan bangsa Sumeria.

Quote:
Bangsa Sumeria mungkin telah mempelajari berbagai pengetahuan dari sebuah peradaban yang muncul ribuan tahun sebelumnya di Afrika Selatan, salah satu daratan yang dianggap sebagai tempat kelahiran manusia. Tenemuan situs Kalender Adam menjelaskan para Dewa yang sama yang dikenal sebagai Anunnaki. Sosok Dewa ini sangat aktif dalam kehidupan masyarakat Afrika Selatan selama lebih dari 200,000 tahun lalu.

Situs Kalender Adam tersusun aneh, batu-batu besar terlihat ditanam rapi dan terletak ditepi tebing dekat kota Kaapschehoop, Afrika Selatan. Awalnya situs kalender Adam ditemukan oleh Johan Heine dari pesawatnya, kemudian memulai proses pengukuran dan perhitungan yang berlangsung selama beberapa tahun. Analisis menunjukkan bahwa situs itu merupakan kalender kuno yang selaras dengan pergerakan matahari, dimana manusia bisa menandai hari sepanjang tahun melalui gerakan bayangan pada permukaan kalender batu di tengah situs.

Metode penanggalan karbon tidak dapat digunakan untuk menetapkan usia batu, arkeolog juga tidak bisa berasumsi bahwa artefak yang ditemukan dilokasi reruntuhan kesemuanya merupakan peninggalan arsitek kuno. Banyak alat dan artefak yang telah dikumpulkan dan sangat misterius yang keseluruhannya terbuat dari batu, semuanya menampilkan sifat akustik yang kuat. Hal ini mengisyaratkan bahwa suara memainkan peran penting dalam membangun Kalender Adam dan penggunaan energi. Salah satu peralatan terdiri dari patina atau kulit yang tumbuh pada artefak, setidaknya patina sudah berusia lebih dari 100,000 tahun atau bahkan lebih tua.




Sama halnya dengan situs Stonehenge, aspek penanggalan bukanlah tujuan utama dari pembangunan situs ini. Kalender batu ini hanya sebuah fitur penting yang dimasukkan kedalam bangun ke situs, tetapi arkeolog telah menemukan fungsi yang lebih misterius. Dimana fungsi ini semakin jelas setelah melewati analisa dan pengukuran elektronik ilmiah selama beberapa tahun kemudian.

Credo Mutwa, seorang dukun Zulu pernah mengatakan kepada Michael Tellinger, bahwa dirinya di-inisiasi disitus itu pada tahun 1937 sebagai dukun muda. Situs Kalender Adam juga dikenal sebagai penjaga pengetahuan Afrika, Inzalo Ye Langa atau Tempat Kelahiran Matahari, dimana surga dikawinkan dengan 'ibu bumi' dan dimana manusia diciptakan oleh para dewa. Dewa yang dikenal Zulu disebut sebagai Enkai, dewa yang sama juga dikenal Enki dalam teks Sumeria.

Quote:
Selama survei situs Kalender Adam ternyata kutub utara, selatan, timur, dan barat merupakan penyelarasan 3 derajat, 17 menit 43 detik, dalam arah berlawanan jarum jam. Dengan kata lain membuktikan bahwa kutub Utara dan Selatan pada hari ini, ternyata tidak sama pada waktu itu.

Bumi telah mengalami perpindahan lempeng dan mengubah kutub utara dan selatan. Teori Charles Hapgood didukung Albert Einstein yang menyebtukan pergeseran kerak bumi, dan Kalender Adam membuktikan secara geofisika bahwa peristiwa tersebut memang benar-benar terjadi.

Hubungan peradaban Sumeria di Afrika Selatan tidak bisa diabaikan, mereka dapat ditelusuri dengan etimologi nama dan asal usul budaya. Bukti yang paling jelas adalah asal usul misterius dari kata 'Abantu', nama umum digunakan untuk menggambarkan kulit hitam Afrika Selatan. Menurut Credo Mutwa, nama ini berasal dari Sumeria yang awalnya dikenal sebagai Dewi Antu, dan Abantu diartikan sebagai anak-anak atau keturunan Antu.

Reruntuhan Situs Kalender Adam


Setidaknya Johan Heine telah menghabiskan waktu 15 tahun untuk memotret struktur batu Kalender Adam yang tersebar diseluruh gunung dan lembah Afrika Selatan. Reruntuhan ini telah dikenal sebagai 'lingkaran batu' dan tersebar dalam kelompok besar diseluruh sub-benua meliputi Afrika Selatan, Zimbabwe, Botswana dan Mozambik. Sebuah komplek situs menghubungkan Nelspruit, Waterval Boven, Machadodorp, Carolina, Badplaas, Dullstroom dan Lydenburg, diperkirakan wilayah ini memiliki radius 60 kilometer dan diduga sebagai kota kuno terbesar dan paling misterius di Bumi.

Disitus Kalender Adam juga ditemukan patung burung menyerupai Horus yang terukir di batu Dolerite. Kemudian Sphinx kecil panjangnya sekitar 1,5 meter juga terpahat di batu dolerite, Petroglyph dari disk bersayap. Banyak ukiran Sumeria ditemukan berupa salib dalam lingkaran dan Ankh dalam lingkaran, hal ini menunjukkan bahwa budaya Sumeria dan peradaban Mesir memiliki asal usul yang sama dari Afrika Selatan, ribuan tahun sebelum mereka berkembang di utara. Seperti tulisan terdahulu, yang terjadi pada peradaban Olmec dan Maya berasal Afrika Selatan dengan membawa budaya yang sama.

Diperkirakan reruntuhan batu kuno Kalender Adam lebih dari 100,000 potongan, angka ini dikonfirmasi Prof Revil Mason pada Januari 2009. Tetapi setelah Tellinger mempelajari foto udara, kemungkinan batu kuno sekitar 10 juta potongan. Semua terhubung ke jaringan teras pertanian yang mencakup lebih dari ratusan kilometer persegi, gambaran ini menjelaskan adanya peradaban besar yang hilang tertutupi tanaman.

Struktur ini tidak hanya terisolasi dan ditinggalkan akibat migrasi pemburu-pengumpul, tetapi kompleks situs Kalender Adam semuanya terhubung oleh saluran aneh dan berakhir diteras pertanian. Jika diasumsikan bahwa semua lahan adalah tempat tinggal, setidaknya populasi penduduk berkisar 10 juta orang, sebuah kota besar atau mungkin metropolitan.

Pertambangan Kuno Dunia

Jutaan reruntuhan yang sama juga ditemukan di Zimbabwe, Botswana, Namibia, Zambia, Kenya dan Mozambik. Selama 200 tahun terakhir para penjelajah benua menulis rincian tentang reruntuhan itu. Sebagian besar penjelajah menulis tentang ribuan poros tambang kuno yang ditemukan dekat dengan reruntuhan. Sebagian besar tambang digambarkan sebagai sumber tambang emas, tembaga, timah dan tambang besi. Setidaknya 25 poros tambang kuno kaya emas, tambang kuno tertimbun tanah sedalam 30 meter, dan lebih dari 75000 tambang telah melaporkan kedalaman yang sama pada departemen geologi Mpumalanga. 

Ann Kritzinger, seorang ahli geologi dari University of Zimbabwe membuktikannya dalam beberapa makalah, reruntuhan di Zimbabwe mungkin bertujuan untuk penggalian dan memurnikan emas. Keberadaan penambang emas Dravida digambarkan pula secara detail oleh Dr Cyril Hromnik dalam bukunya 'Indo Africa' tahun 1981, menceritakan eksploitasi rakyat MaKomati (Hindu Dravidians) di pertambangan emas yang berada di Afrika Selatan sekitar 2000 tahun yang lalu, bahkan mungkin lebih lama dari itu.

Quote:
Pengukuran elektronik pada tahun 2011 menunjukkan bahwa reruntuhan batu melingkar Kalender Adam sebenarnya menghasilkan energi. Situs ini menggunakan suara alam yang berasal dari permukaan bumi untuk menciptakan medan elektromagnetik yang disebabkan amplifikasi suara.
Bentuk reruntuhan Kalender Adam sangat spesifik dan unik, setiap lingkaran mewakili pola Cymatic yang dihasilkan dari energi suara seperti yang muncul dipermukaan bumi. Energi ini diamplifikasi dengan pemahaman yang sederhana dan dimanfaatkan dengan cara yang sama seperti penggunaan laser dan teknologi Saser. Beberapa frekuensi suara sangat tinggi lebih dari 380 Giga Hertz, melebihi frekuensi yang pernah ada pada perangkat normal saat ini.

Semua terhubung pada saluran batu, orang-orang terdahulu menggunakan listrik atau energi dari situs Kalender Adam yang akan menghasilkan pembangkit energi grid. Kemungkinan besar energi digunakan dalam penambangan dan pengolahan emas pada skala yang tak terbayangkan.

Sumber

Legenda Wanita Highlander yang Sebenarnya

Pernah dengar cerita Jaka Tarub yang mengintip 7 bidadari dan mengambil selendangnya? kita semua tahu kalau itu hanya cerita dan itu tidak nyata. Tapi hampir semua laki-laki berharap itu nyata dan sering membayangkan dia sedang berada dalam posisi Jaka Tarub. Tentu itu sebuah kenikmatan yang tidak kecapaian.

Tapi tahukah anda kalau kejadian mirip Joko Tarub dan 7 bidadari ini ada dalam dunia nyata? bukan di Indonesia, bukan juga sebuah film JAV di Jepang. Ini benar-benar nyata dan ini terjadi di Vietnam. Inilah tradisi kuno yang terjadi di Vietnam, sebuah pemandangan menarik yang sangat terkenal di kalangan para traveller.

The Higlander, Mengintip Wanita-wanita cantik Mandi di Sungai

Pakaian sehelai demi sehelai dilepaskan, rambut diangkat ke atas, dan nampak tubuh mereka yang sangat indah. Mereka masuk ke dalam air, menenggelamkan tubuh mereka hingga seleher dalamnya. Inilah pemandangan menarik yang bisa anda saksikan di sungai Nam Nhe, di daerah perbukitan di Barat Laut Vietnam.

Para gadis ini dengan polosnya mandi di sungai, mereka sangat cantik seperti bidadari dalam cerita Joko Tarub. Para gadis ini sejatinya adalah etnis Thailand, mereka memegang tinggi tradisi di desa dan menganggap sungai ini adalah sesuatu yang sakral, sesuatu yang diberikan alam dan hutan untuk desa mereka. Menariknya air di sungai ini kaya akan mineral dan panas.


Para Traveller yang sedang menikmati alam tentunya tidak melewatkan keindahan yang lainnya juga. Para gadis ini selalu mandi disini setiap pagi saat matahari terbit untuk membuat tubuh mereka segar dan saat matahari terbenam untuk memberishkan tubuh mereka dari keringat dan debu setelah seharian bekerja di sawah.




Lokasi sungai ini ada di tengah Ben Tan Son distrik, 40 km dari Phu Tho, jalan begitu tinggi di lereng curam yang memutar melalui hutan yang lebat. Banyak fotografer telah menyelam menyeberang di sini dan mengambil foto tentang kehidupan keindahan gadis-gadis yang sedang mandi di Highlander.



Di masa lalu para wanita selalu mandi disini pagi dan sore setiap hari , tapi itu sudah berlalu sejak 3 tahun yang lalu. Namun, Banyak orang luar tahu dan datang membawa kamera, mengambil gambar gadis-gadis mandi disini, sehingga gadis-gadis itu takut untuk keluar dan mandi di sungai, lagipula kehidupan modern telah datang, listrik telah masuk disini, begitu pula dengan fasilitas lainnya seperti kamar mandi dan lainnya.

Banyak fotografer yang ngefoto dan memfilmkan para gadis mandi sehingga membuat mereka takut, dan banyak juga laki laki yang melihat dari dekat dan membuat para gadis tak nyaman.

Kalau anda berharap dapat melihat hal ini saat ini, ini sudah sangat langka. Jangankan mandi dan telanjang di luar ruang seperti ini, keluar rumah dengan baju tidur saja sekarang mereka tidak akan lakukan.


[IMG]



8 Misteri Horor Danau Toba


Membicarakan soal danau Toba tentunya tak lepas dari penjelasan mengenai danau vulkanik dengan panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di kota Medan, Sumatera Utara. Danau ini adalah danau air tawar terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara di mana di bagian tengah Toba terdapat pulau vulkanik, Samosir. Toba memang indah, tapi tahukah kamu kalau Toba juga menyimpan kisah-kisah misterius soal keberadaan makhluk kasat mata? Memang ada yang percaya dan tidak. Namun menyimak kisah-kisah angker di Toba, apa yang kamu pikirkan? berikut 8 Kisah Angker Menyeramkan di Danau Toba Dilansir kapanlagi and lihat.co.id:

1. Sosok Misterius Tepi Danau


Sekelompok mahasiswa alumni USU pernah menghabiskan malam bersama di pinggiran Toba. Seperti lazimnya sekelompok anak muda, mereka pasti menghabiskan waktu dengan berfoto bersama saat waktu mendekati Maghrib itu.

Asyik berfoto, ternyata mereka menyadari sebuah keganjilan saat foto-foto tersebut dicetak. Dari semua foto ada salah satu foto yang berwarna pucat. Yang lebih mengerikan lagi adalah terlihat sosok jauh di belakang mereka tampak seperti seekor monyet namun mirip manusia dengan wajah menyerupai kakek tua dan sangat menyedihkan dan kaki yang terayun serta tubuh membungkuk.

2. Para Pengganggu Tongging


Kisah ini terjadi di malam tahun baru 2009 saat sekelompok orang menikmati indahnya pergantian tahun di desa Tongging, desa tepi danau Toba. Untuk mendapatkan pemandangan spektakuler di tahun baru, sekelompok pemuda itu melintasi tanjakan Tongging. Rupanya tak hanya medan yang terjal saja yang mengganggu perjalanan dini hari mereka. Namun juga sosok-sosok tak kasat mata yang usil seperti mesin kendaraan yang tiba-tiba mati tanpa sebab padahal kendaraan dalam kondisi baik sampai perasaan berat yang menyiksa padahal kondisi aman saja. Menurutmu itu apa?

3. Wajib Ucapkan Permisi 


Sebagai danau vulkanis purbakala, Toba memang sudah melewati banyak sekali masa atau era. Sudah banyak hal yang terjadi di Toba baik buruk ataupun tidak. Untuk menuju Toba memang harus melintasi 

berbagai tanjakan yang berliku. Konon katanya di antara jalanan berliku dan lembah-lembah yang indah itu ada sebuah gua misterius yang ketika kendaraan melintasi bagian depannya akan tiba-tiba mati mesin

tanpa alasan jelas. Masyarakat percaya jika demikian maka harus mengucapkan kalimat 'Santabi Oppung' yang berarti permisi dalam bahasa Medan sambil meletakkan sebatang rokok yang sudah menyala. Dan kemudian mesin kembali menyala, konon cerita ini juga sama dengan yang dipercaya ada di daerah Batu Lubang, Sibolga.

4. Karma Penunggu Danau? 


Seperti yang lazim berlaku di mana pun, saat kamu ada di Toba memang harus bersikap dan berbicara sopan di kawasan Toba termasuk dilarang berbuat asusila, menyakiti hewan sampai membuang benda-benda yang dianggap tak sopan. Konon katanya ada seorang wanita yang mencoba melanggar pantangan tersebut dan iseng membuang sampah pribadi ke Toba dan secara misterius pula wanita itu seakan ditarik sosok misterius untuk masuk dan tenggelam ke Toba. Hmm, misteri yang cukup sulit untuk dijelaskan ya?

5. Ikan Mas Raksasa


Cerita turun menurun menyebutkan jika di Toba ada sosok tiga ekor ikan mas yang sangat besar dengan warna khas Batak (Bonang Manalu) yakni merah, hitam dan putih. Menurut masyarakat sekitar mereka kerap kali melihat ketiga ekor ikan berukuran berbeda antara 4-10 meter melintasi danau. Nelayan di perairan Toba selalu gelisah saat rombongan ikan itu lewat karena kerap kali merusak perangkap jala mereka. Konon katanya ketiga ekor ikan itu adalah penunggu Toba selama ratusan tahun lamanya.

6. Tangisan Misterius


Sebagai danau yang indah, Toba memang menawarkan pemandangan super memukau tak hanya siang hari namun juga malam menjelang. Tak heran jika karena itu banyak yang memilih bermalam untuk menikmati

sinar rembulan memantul di malam. Namun rupanya ada juga sosok-sosok misterius tak kasat mata yang seakan masih memiliki tanggungan di dunia juga menikmati malamnya Toba. Ya, ada cerita yang

menyebutkan jika di beberapa sudut Toba kerap terdengar suara tangisan kesedihan yang konon merupakan korban orang-orang hilang karena tenggelam di sana. Apakah kamu pernah mengalami kejadian itu?

7. Sosok Begu Ganjang


Begu Ganjang adalah sosok makhluk mistis yang dikenal oleh etnis Batak Toba. Begu Ganjang berarti hantu panjang yang keberadaannya kerap dikaitkan dengan fenomena aneh seperti orang yang tiba-tiba sakit

atau meninggal secara mencurigakan. Mereka yang pernah melihat, menjelaskan jika Begu Ganjang adalah makhluk tinggi yang jika dilihat bisa mencekik orang yang melihatnya. 

Sosoknya dipercaya berambut panjang dan suka berdiam di pucuk-pucuk pohon yang tinggi. Meski keberadaan makhluk ganjil ini masih menjadi perdebatan namun banyak yang percaya atas kehadirannya.

8. Sosok Muka Rata


Ada sekelompok anak muda yang mengakui mengalami kejadian misterius di penginapan tepian Toba. Saat itu anak-anak muda tersebut memilih untuk bermain di pinggiran perairan Toba tepat tengah 

malam karena tak bisa tidur. Dari sekelompok pemuda itu ada seseorang yang memilih duduk di tepian danau karena enggan bermain. Lalu saat teman-temannya asyik bermain dia melihat ada sosok wanita misterius yang tiba-tiba muncul di dekat teman-temannya yang bermain air. Wanita misterius itu berjalan keluar 

dari danau dan ke arahnya. Betapa kagetnya dia saat sosok wanita itu mendekat yang dilihat alih-alih wajah cantik namun wajah super putih dan rata tanpa ada mata atau mulut atau hidung. Hmm, mungkin memang tak boleh bermain air di malam hari ya?

Sumber

Misteri Telapak Raksasa Di Lereng Lawu

Wilayah kaki Gunung Lawu banyak terdapat lokasi prasejarah yang menyebar di sepanjang Kabupaten Karanganyar. Situs zaman megalithikum banyak ditemukan di situ.

Salah satu di antaranya adalah penemuan bekas tapak kaki berukuran super besar di dusun desa Ngasinan, Karangbangun, Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah.

Quote:
Tapak kaki yang berada di batu tersebut berukuran besar dan terletak di tanah warga bernama Mbah Tarsono (80). Lokasinya agak tersembunyi dan berada di tengah kebun, sehingga banyak warga yang tak mengetahui keberadaan situs tersebut.

Menurut salah satu warga bernama Heri, batu itu sudah lama berada di situ. Tak satu pun warga di sekitar lokasi yang mengetahui sejarahnya. Apakah dari letusan Gunung Lawu Purba, atau evolusi alam.

"Batu itu tidak diketahui asal-usulnya, dan sudah sangat tua," jelas Heri saat mengantarkan melihat langsung batu misteri tersebut, Selasa (27/5/2014).


Bahkan saking besarnya, warga desa sekitar meyakini bila tapak kaki tersebut merupakan telapak kaki Wekudoro (Bima) yang diyakini warga ada kaitannya dengan Gunung Lawu. Seperti masyarakat di sekitar Gunung Merapi meyakini adannya sosok Mbah Petruk di puncak Gunung Merapi.

Wekudoro (Bima) itu sendiri merupakan salah satu tokoh pewayangan Jawa yang di gambarkan memiliki tubuh sangat besar. "Pihak purbakala sudah mencatatnya sebagai situs kuno dengan nama tapak Bima," jelasnya.

Heri menjelaskan, sewaktu dirinya masih kecil bentuk tapak kakinya masih tergambar jelas. Ada bentuk lima jarinya. Selain itu, lokasi tersebut pernah didatangi tamu asing dari India. Kedatangan mereka ditemani seorang paranormal dari Sukoharjo.

"Pernah buat ritual sembahyang menggunakan dupa. Yang datang empat orang," terangnya.

Hal mistik sangat kental menyelimuti keberadaan telapak kaki raksaksa di batu tersebut. Heri mengaku malam harinya dia merasa didatangi lima sosok tinggi besar yang mengaku penunggu lokasi tersebut. Setelah dipanggilkan paranormal, kelima sosok yang diakui Heri sempat mencekiknya langsung hilang.

Senada dengan apa yang diutarakan Heri, Kepala desa Karang Bangun, Tarsono, mengaku dahulu pernah ada orang yang sering kesurupan (kemasukan makhluk halus).

"Ketika sedang kerasukan, orang tersebut mampu membuat lukisan Werkudoro (Bima) sangat bagus sekali. Bahkan seluruh rumahnya di lukis gambar Werkudoro," jelasnya.

Sejak saat itulah warga sekitar menyakini bahwa tapak kaki tersebut adalah milik Werkudoro dan menamakan situs tersebut sebagai tapak Werkudoro.


Sumber